Explanation

2.1K 167 41
                                    

Karena sudah chapter-chapter akhir, aku berharap untuk komennya semakin banyak! Sayang kalian❤️❤️

-----------------------------------------------------------

Aku dan Daren masih sibuk mengatur nafas.

Kalian pasti tau apa yang baru saja kami lakukan. Sekarang, diriku dan Daren hanya tertutup selimut dengan pakaian yang sudah tanggal.

Aku berada di dalam pelukan Daren dengan tangan Daren yang sibuk mengelus kepalaku.

Minggu siang.

Raka sedang pergi bersama rombongan sekolahnya untuk pariwisata. Karena Raka sedang tidak ada di rumah, Daren memanfaatkan waktu dengan baik untuk bercinta denganku.

Tidak munafik, aku juga merindukan sentuhannya. 6 tahun menahan hasrat bukanlah waktu yang sebentar.

Hubunganku dengan Daren berjalan seperti dulu. Aku dan Daren lebih banyak saling mendesahkan nama satu sama lain ketimbang saling mengobrol.

Kadang, keheningan lebih bisa membuatku nyaman daripada obrolan panjang.

Namun sepertinya, Daren akan memecah keheningan itu.

"Aku sebenarnya dihukum 8 tahun penjara," kata Daren membuka pembicaraan.

Mataku terbelalak. 8 tahun? Berarti apa yang dikatakan Markay adalah benar adanya?

"Hans dihukum mati. Ternyata, kejahatan dia dalam narkotika lebih besar dibanding yang aku tau. Permintaan terakhir Hans adalah memberitahu pihak kepolisian bahwa aku pernah terlibat bisnisnya. Karena itu, hukumanku bertambah," lanjut Daren yang masih sibuk mengelus rambutku sambil bercerita.

Lagi-lagi, aku kaget dengan semua faktanya. Kenapa tidak ada berita yang menayangkan soal Hans dan hukuman matinya? Ini hukuman mati loh!

"Jadi.. Hans..?" Tanyaku dengan nafas yang tercekat.

Daren mengangguk, seperti mengerti apa yang kubicarakan.

Aku mengangkat sedikit tubuhku dari pelukan Daren.

"Terus, keluarganya Hans gimana? Tahta?" Entah kenapa, aku menjadi panik.

Daren kembali menarikku ke dalam pelukannya.

"Dari dulu, aku gak tau soal keluarga Hans. Aku cuma tau kalo Hans sama Tahta itu sepupu. Kalo soal Tahta, dia aman. Tahta juga udah tau gimana kelakuan Hans. Tahta pernah bilang, kalo keluarga Hans memang rata-rata berbahaya. Pernah punya catatan kriminal yang sangat berbahaya,"

Semuanya menjadi masuk akal sekarang. Mengapa Daren begitu tidak suka dengan Hans dan berniat melaporkannya. Tahta juga begitu. Aku ingat bagaimana Tahta selalu melindungiku dari Hans di tempat kerja.

Tubuhku seketika merinding. Fakta bahwa Hans udah tiada dan dia pernah berada di dekatku membuatku sedikit.. takut?

Tiba-tiba, Daren mempererat pelukannya. Tubuh kami yang memang belum memakai pakaian membuat kulit kami saling bersentuhan.

"Sebelum hari eksekusi, polisi bilang kalo Hans menitipkan pesan kepadaku," bisik Daren.

"Pesan apa?" Tanyaku penasaran.

Daren mengecup pipi lalu berbisik, "Dia bilang, ucapkan permintaan maaf dari Hans untuk Janisa."

Tubuhku kembali merinding. Aku bergeming. Hans meminta maaf? Mungkin memang selama ini dia selalu menggangguku tapi sejujurnya aku tidak pernah memiliki dendam atau apapun terhadapnya. Aku selalu berpikir jika semua perbuatan, apapun itu pasti akan mendapatkan balasannya. Makanya, aku tidak ambil pusing soal dendam. Bahkan, secara tidak sadar, aku sudah memaafkan Hans.

Married by Accident ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt