old friend

513 83 13
                                    

Naruto punya om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga om kishi ngebolehin.

Warning! Cerita ini mengandung unsur drama, typo, ooc, lelet update dan berbagai kekurangan lainnya.
Jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.
Sumber inspirasi; drama korea.

Rate; T aja.

Gendre: Time Travel.

Umur karakter.

Naruto 25

Sasuke 25

Sai 25

Sakura 25

Ino 23

Hinata 20

Karakter akan bertambah seiring dengan jalannya cerita.

.

.

.




















Lelaki berseragam prajurit itu tersenyum miring. Sungguh keras kepala perempuan yang berdiri memejamkan mata tampa rasa takut itu. Pedang yang sempat terayun itu berhenti beberapa senti dari leher putih Sakura.

"Katakan di mana Puteri Hinata, maka kau akan selamat."

"Dan membuat Puteri Hinata dalam bahaya? Lebih baik kau bunuh saja aku, karena aku tidak akan pernah mengatakannya."

Mata Sakura menatap nyalang pada sepasang mata onix yang menatap dirinya tidak kalah tajam.

"Justru kau yang menempatkan Puteri Hinata dalam bahaya.... Aku adalah tangan kanan Samurai Namikaze, dan aku di sini untuk melindungi Puteri Hinata."

"Aku tidak percaya."

Sasuke menjatuhkan pedangnya tepat di hadapan Sakura. Perempuan keras kepala itu patut di acungi jempol. Ia rela mati demi melindungi Hinata dari bahaya yang mungkin bisa saja terjadi.

Sasuke memutar otak, kekerasan bukanlah tindakan yang tepat saat ini.

"Dengan sekali lihat saja aku sudah tahu kau perempuan yang ahli bela diri. Sekarang kau ikat tanganku, dan ambillah pedangku. Jika Puteri Hinata tidak mengenaliku, maka kau boleh membunuhku."

Dengan ragu Sakura pengikat kencang tangan Sasuke ke belakang punggung. Bahkan jari jemari lelaki itu semakin memucat karena ikatan yang terlalu kencang. Sakura tidak mau lengah, dia tidak ingin mengambil resiko.

Yang terjadi di istana selalu berimbas pada rakyat, jika terjadi sesuatu pada Hinata, maka kerajaan Konoha bisa saja mengalami krisis.

Hinata harus berada di tangan orang yang tepat.

"Siapa namamu?"

Tanya Sakura.

"Sasuke."

Sasuke berjalan lebih dulu dengan Sakura yang mengarahkan dari belakang. Perempuan itu tidak menurunkan kewaspadaannya.

.

.

.

"Sasuke -san?"

Hinata menghampiri Sasuke yang kini berlutut di halaman depan rumah keluarga Haruno dengan tangan terikat ke belakang.

"An-anda mengenalnya, Puteri?"

Hinata mengganggukkan kepala.

"Dia adalah Samurai terpercaya yang di pimpin oleh suamiku."

Ia memberi isyarat pada Sakura untuk melepaskan Sasuke.

Waktu Dan (Cerita) CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang