Ingin bersama

425 66 4
                                    

  Naruto punya om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga om kishi ngebolehin.

Warning! Cerita ini mengandung unsur drama, typo, ooc, lelet update dan berbagai kekurangan lainnya.
Jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.
Sumber inspirasi; drama korea.

Rate; T aja.

Gendre: Time Travel.

Umur karakter.

Naruto 25

Hinata 20

Karakter akan bertambah seiring dengan jalannya cerita.











Berulang kali Hinata memikirkannya. Keberadaan Naruto di sisinya akan membantu seperti apa yang di katakan oleh Sasuke. Tapi,

"Maaf Sasuke. Aku tidak bisa membahayakan nyawanya."

.

.

.

"Kau harus segera pulang."

"Kau mengusir ku?"

Naruto mengamati wajah Hinata, menyelami mata perak yang sendu saat berbicara.

" Di sini sangat tidak aman bagimu...."

"Aku akan menjaga diri ku sendiri..., Aku akan baik-baik saja. Kau tidak perlu cemas."

Bagaimana Hinata tidak merasa cemas? Menjadikan Naruto sebagai umpan untuk menyingkap siapa pembunuh suaminya? Itu sama saja melemparkan Naruto ke tiang gantungan. Hinata tidak ingin melakukan itu.

" Wajahmu...,"

Hinata menarik nafas dalam. Sebenarnya kenapa mereka harus bertemu? Semua ini membuat Hinata hampir kehilangan kewarasannya. Hinata berharap bahwa Naruto yang duduk di hadapannya adalah suaminya.

"Apa kami semirip itu?"

Hinata menganggukan kepalanya.

"Seharusnya kau tidak pernah ada di sini. Mereka..., Mereka mengincar nyawamu.... "

Naruto termenung. Apakah mimpinya ketika hendak di bantai kemarin adalah nyata? Jika itu nyata, maka Naruto harus lebih waspada.

"Kau harus tetap hidup.... Kau harus kembali ke tempat asalmu.... Aku yakin, kuil di itu pasti jawabannya...."

.

.

.

"Ini?"

Hinata menganggukan kepalanya. Kini mereka berdiri di atas batu besar di sungai. Sungai inilah pertama kali Hinata menyebrangi waktu. Ia yakin Naruto bisa kembali.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Naruto tidak mengerti perasaannya sendiri. Kejadian beberapa hari yang lalu masih membuat dirinya ketakutan, tetapi kenapa hatinya berat meninggalkan tempat ini?

" Waktu itu aku terjatuh ke dalam air, dan saat terjaga, aku sudah berada di dunia mu."

"Jadi aku harus berenang di sana?"

"Kita tidak akan pernah tahu jika tidak mencobanya."

Helaan nafas berat Naruto hembuskan.

"Baiklah, senang bisa bertemu dengan mu...."

Naruto mengulurkan tangannya.

Hinata yang tinggal beberapa saat di dunia Naruto pun mengerti. Ia meraih tangan besar yang hangat itu, menjabatnya sangat lama. Hingga rasanya tidak rela jika tautan itu terlepas. Namun harapan itu itu harus di tepis, bersama jemari yang bercerai.

"Berhati-hatilah...."

"Apa tidak ada salam perpisahan yang lebih manis?"

Tanya Naruto, membuat Hinata bingung.

"Pelukan? Ciuman..., Mungkin?"

Hinata melotot mendengar ocehan Naruto. Wajahnya bersemu kemerahan.

"Aku hanya bercanda...,"

Naruto terkekeh dan melanjutkan,

"... selamat tinggal...."

Bersama hembusan angin yang lembut, Naruto terjun ke dalam air. Meninggalkan Hinata dalam perasaan campur aduk.

.
.
.

Bersambung.....

Minggu 14 February 2021

Maafkan diriku yang lelet update. Nggak tahu kenapa mood aku ancur banget. Ini aku update juga pendek banget.... Lumayan buat pemansan....

Kedepannya mudah-mudahan bekalan lebih rajin... Tapi nggak janji bisa update 😭





    

Waktu Dan (Cerita) CintaWhere stories live. Discover now