Ramen

811 99 18
                                    

Naruto punya om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga om kishi ngebolehin.

Warning! Cerita ini mengandung unsur drama, typo, ooc, lelet update dan berbagai kekurangan lainnya.
Jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.
Sumber inspirasi; drama korea.

Rate; T aja.

Gendre: Time Travel.


Umur karakter.

Naruto 25

Hinata 20

Karakter akan bertambah seiring dengan jalannya cerita.












"Enak sekali!"

Hinata tersenyum cerah setelah meminum kuah ramen cup hingga tidak tersisa. Rasanya sangat enak! Dan yang paling menakjubkan.., Naruto yang memaksakan untuk nya... Walapun Hinata sedikit heran dengan cara Naruto memsaknya -hanya di seduh air panas- Hinata sangat bahagia menerimanya.

Naruto tertegun, memandang wajah cantik yang kini tersenyum cerah menatapnya. Angin yang bertiup, meniup rambut indigo Hinata yang terurai menambah pesonanya berkali-kali lipat.

Wajah itu kini memerah malu-malu membuat keterpesonaan Naruto lenyap seketika. Jangan lagi! Pinta Naruto dalam hati.

"Boleh aku mendapatkan ramen lagi?"

Benarkan!

"Huf~ "

Menghela nafas, Naruto melirrik pada cup ramen yang sudah kosong di sebelah Hinata duduk di atas rerumputan. Tiga ramen jumboo nya sudah tandas tidak tersisa dan sekarang perempuan itu meminta lagi? Apa perempuan itu tidak malu makan dengan rakus di hadapan seorang lelaki? Oke, Naruto akui Hinata makan dengan sangan rapi dan anggun, tapi tetap saja seorang perempuan biasanya akan menjaga imej di hadapan seorang lelaki? Dasar perempuan aneh! Kalau begini terus, persediaan ramennya bisa habis.

"Berapa hari kau tidak makan hah? Sangat rakus!" ketus Naruto sambil memicingkan mata membuat Hinata menunduk sedih.

Bagaimana Hinata bisa makan jika dalam benaknya hanya Naruto yang tidak akan kembali padanya? Bahkan meminum air putih saja terasa meminum duri.

Hinata meletakan cup ramen nya yang sudah kosong, dan menghampiri Naruto yang kini duduk bersiga melihat nya mendekat.

"Mau apa kau hah?!"

Hinata memeluk Naruto yang yang hampir terjelengkang karena pelukannya, menghirup dalam aroma lelaki itu dari ceruk lehernya.

"Hey! Lepas!"

Naruto berusaha melepes pelukan erat dari Hinata namun isakan dan rasa basah di bahunya membuat hati Naruto berdenyut tidak nyaman.

' Apa yang terjadi? Ke-kenapa? Ada apa denganku?' batin Naruto.

Waktu Dan (Cerita) CintaWhere stories live. Discover now