Salah Satu Alasan Kembali

Mulai dari awal
                                    

Karena Dejun tidak mau mengalah, akhirnya orang tua Lucas datang menghampiri keributan dan memisahkan Yeri dan Dejun sementara. Dejun dibawa ke kamar orang tua Lucas dan dituntuni bahwa mainan yang ia punya tidak mengenali apakah itu untuk perempuan atau laki-laki. Sebuah mainan seharusnya digunakan untuk dibuat bersenang-senang bersama, mau bersama perempuan atau laki-laki.

Sementara di ruang tengah, Lucas dan Hendri lanjut main PS bersama Haidar. Sedangkan Herin malah tertidur karena kebanyakan minum susu.

"Jidat kamu yang kejedot masih sakit?" Mark bertanya ke Yeri yang sudah menghentikan tangisannya itu.

Yeri yang manyun pun mengangguk. "Masih."

Mark kemudian mengambil rambut Yeri, lalu mengusapkan rambut perempuan itu ke dahinya yang tadi terbentur ke lantai. "Sekarang udah sembuh?"

Yeri tertawa. "Udah."

Mark tersenyum girang mendengarnya. Kemudian tangannya menyerahkan sesuatu ke Yeri. Sebuah cokelat yang sedari tadi ia makan.

"Ini buat kamu aja, biar kamu gak sedih lagi." ujarnya seraya menyerahkannya.

"Itu cokelat kamu?" tanya Yeri.

"Iya. Maaf ya sisa sedikit. Aku mau beliin yang baru gak punya uang."

Yeri tersenyum lebar mendengarnya dan mengambil cokelat di tangan Mark itu. Sebelum memakan cokelat milik Mark, gadis itu beranjak dan mengambil tisu yang ada di meja.

"Kamu makannya berantakan." ucap Yeri seraya membersihkan sisa-sisa cokelat di wajah Mark sampai akhirnya dirinya yang menghabiskan cokelat itu.

●●●●●

BRUUUUKKKKK

"MAAAARRRKKK!!!!"

Mark terjatuh ketika mereka semua sedang balapan naik sepeda. Lebih tepatnya ini pertandingan Mark dan Hendri tetapi tadi Mark meleng ketika mengayuh pedal sehingga sekarang harus nyusruk ke trotoar.

"Mark, kaki kamu berdarah!" seru Lucas yang langsung menghampiri Mark itu.

Karena kondisi Mark yang tidak memungkinkan untuk mengayuh sepeda, terpaksa Mark harus dibonceng. Dan satu-satunya sepeda yang ada boncengan duduk adalah sepeda Yeri.

Hendri dan Dejun dengan kolaboratif membawa sepeda Mark yang rantainya putus itu dengan masing-masing satu tangan memegang sisi kanan-kiri stang sepeda itu.

"Aku aja yang bonceng," tawar Lucas.

Yeri menggeleng, "Sepedaku susah digowes kalau bukan aku yang pake. Lagipula kamu ketinggian buat pakai sepedaku, Lucas," jelas Yeri yang sudah duduk di jok dan Mark sudah duduk di jok penumpang.

"Kamu kuat bonceng aku?" tanya Mark di belakang.

"Kuat lah, kan kamu lebih kecil dari aku."

Yeri pun mengayuhkan sepedanya. Benar saja, Mark umur tujuh tahun sama sekali tidak berat untuk dibonceng karena saat itu tubuh Mark lebih kecil dari Yeri.

"Pegangan sama aku Mark, ini turunan." perintah Yeri begitu di depan mereka adalah jalanan turunan yang harus mereka lewati untuk sampai ke rumah Mark.

Mark menurut, ia langsung memegang pinggang perempuan itu dan menutup matanya—ngeri kalau turunan begini dibonceng di sepeda. Untungnya Yeri adalah gadis kecil yang benar-benar kuat saat itu.

●●●●●

Perihal Mark jatuh dari sepeda doang, mereka berempat jadi protektif sama Mark. Mungkin kalau yang jatuh itu adalah Lucas, Hendri dan Dejun, mereka bakalan biasa saja mengingat betapa ekstrimnya hal-hal yang mereka lakukan.

Tapi kan ini Mark. Yang bocahnya paling lurus dan tidak macam-macam seperti ketiga cowok lainnya.

"Loh, baru aku yang datang?" tanya Yeri begitu membuka pintu kamar Mark dan Mark sedang terbaring di atas kasurnya.

Mark pun mengangguk menanggapi ucapan Yeri.

Mereka mengobrol sebentar sampai akhirnya Mark berkata, "Temenin aku beli cokelat mau gak, Myem?"

Yeri mengangguk, "Boleh. Sambil nunggu yang lain juga,"

Dengan sigap, Yeri mengambil posisi jongkok dan memunggungi Mark yang sudah terduduk di kasur.

"Loh, kamu ngapain?" tanya Mark terheran-heran.

"Gendong kamu." jawab Yeri. "Kan kakimu sakit, ayo naik!"

Mark menggeleng, "Aku bisa jalan, Myemim!"

Tapi Yeri memaksa. Karena emang dasarnya Yeri lebih galak dari Mark, Mark pun menurut dan Yeri gendong untuk pergi ke warung membeli cokelat.

"Waktu itu kamu bonceng aku, sekarang kamu gendong aku." ujar Mark di jalan.

"Kan aku cewek kuat!" sahut Yeri.

"Wah, kalau gitu, kamu jadi malaikat pelindungku aja!"

"Boleh. Myemim, Malaikat Pelindung Markus."

●●●●●

Yeri menghela napasnya begitu selesai mengilas balik memori masa kecilnya itu. Jujur, gak ada alasan spesifik mengapa hatinya memilih Mark.

Karena tiba-tiba, nalurinya selalu berkata untuk selalu berada di dekat Mark. Bahkan saat sejak ia kecil.

Yeri kemudian beranjak tidur, menghentikan angan-angannya malam ini dan menghadapi realita untuk esok hari dan selamanya. Setelah mematikan lampu dan sebelum membaca doa tidur, Yeri bergumam ke dirinya sendiri sambil menghela napas.

"Sampai kapan ya gue bisa bertahan untuk menjadi Malaikat Pelindung lo?"

















"Sampai kapan ya gue bisa bertahan untuk menjadi Malaikat Pelindung lo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang