"I'm Sorry."

1.6K 478 341
                                    

⚠️ harsh words, mention of drugs, slutshaming. mohon dibaca dengan bijak🙏











Hendri menghela napas berat begitu membuka isi pesan yang terpampang di ponselnya. Hal itu kontan menarik perhatian Yeri yang baru saja selesai merapatkan kardigannya untuk hendak pulang seusai les malam ini.

"Sal, ke warjok dulu ya. Urgent banget ini serius. Gapapa kan?" kata Hendri tampak keberatan karena masih (dan selalu) berat hati mengajak Yeri ke basecamp tongkrongan sekolahnya.

Yeri mengangguk. "Iya ya udah sok. Lagian lo udah lama juga kan gak ketemu geng lo itu,"

"Ya iya si, tapi kan harusnya gak pas sama lo gini,"

"Ya udah gapapa lah santai. Gue bisa jaga diri kok," Yeri meyakinkan.

Dengan berat hati Hendri mengendarai motornya ke warjok pukul setengah sembilan malam bersama sahabatnya itu.

Betapa terkejutnya Hendri begitu melihat warjok malam ini sangat ramai dan kedatangan banyak orang, baik dari angkatan yang masih aktif di sekolahnya, anak-anak kelas 10 yang baru masuk, atau bahkan alumni yang sudah lulus sekolah bertahun-tahun yang lalu.

"Lo ikut gue aja deh," kata Hendri memerintah.

Yeri menurut lantaran dirinya sedikit merasa tak nyaman ketika mendapat berbagai reaksi begitu dirinya berjalan beriringan dengan Hendri.

Hendri masuk ke ruang utama warjok yang masih berisi banyak orang. Begitu Hendri mau ke ruangan lain, Hangga yang merupakan ketua angkatan gengnya berkata. "Eh sorry nih Heng, outsider jangan ikutan dah." ujarnya seraya melirik Yeri.

"Yeh, kasian dia kalo gue tinggal di sini," Hendri berbicara pelan.

"Lebih gak enak lagi gua kalo dia terlibat, cewek pula," kata Hangga. "Maap yak Yer,"

Yeri mengangguk. "Ya udah gapapa Heng, sana gih. Santai aja gue gapapa,"

"Eh, lu my partner pas ulang tahun Lucas kan?!" seru sebuah suara menghampiri mereka.

Yeri menoleh dan merasa seperti tak asing dengan wajahnya. Ia mencoba mengingat-ingat siapa orang ini.

"Gua Yohan, yang waktu itu di ulang tahun Lucas. Inget kagak lu? Kita partner game!"

Yeri langsung antusias. "OOOHHHH IYAAA ELOOOOO. Eh kok lo bisa di sini?"

Yohan nyengir. "Iya nih, kan gua bilang gua bakal pindah ke sekolah lu terus gua sama Hangga emang sohib makanya bisa di Falcon."

"Nah, lu kenal Yeri kan?" Hangga menunjuk Yohan. "Ajak ngobrol ye. Kasian ini pawangnya kinap kagak ada yang jagain,"

Masih dengan berat hati, Hendri pun masuk ke ruangan 'rapat' untuk menyelesaikan urusannya sama yang lain.

Yeri akhirnya mengobrol sama Yohan dan merasa bersyukur karena di ruangan ini dia benar-benar tak melihat satupun orang yang dia kenal selain Yohan.

"Di ruangan ini isinya alumni sama adek kelas semua, soalnya yang angkatan kita lagi di dalem tuh, ruangan sebelah," ujar Yohan menunjuk ruangan yang dimasuki Hendri.

"Ooohhh, pantes gak ada yang gue kenal. Kok lo gak masuk juga?"

"Udah kelar kok urusan buat gua," kata Yohan.

Yeri yang gak paham urusan apa maksudnya mengangguk-ngangguk aja. Urusan anak tongkrongan apaan sih emangnya? Tawuran? Tempur? Jiaaaakh Dilan kali akh. Yeri membatin.

"Sebenernya gua masih anak bawang Yer di Falcon, makanya gua di sini. Tapi ya udah si gua asikin aja yak," kata Yohan nyengir.

Yeri ketawa. "Gapapa lah mending, gue jadinya ada temen ngobrol seenggaknya,"

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz