Pertemuan Singkat

2.3K 537 157
                                    

Yeri gak bohong kalau dia merasa deg-degan setengah mati saat berpapasan dengan Hendri sebelum masuk ke kelas pagi ini. Entah mengapa rasanya seperti sudah satu dekade dirinya gak punya sosok Hendri di hidupnya. Rasanya semua jadi canggung buat dirinya.

Dengan semua keberanian yang Yeri punya, dirinya mencoba menyapa Hendri yang gak sengaja melihat matanya di sana.

"Hey," sapa Yeri seraya mendekat ke Hendri dan berjalan bersisian ke kelas.

Sapaan tersebut dibalas dengan senyuman oleh Hendri.

Kenapa ya kok Yeri rasanya takut. Rasanya sungkan. Entah kenapa atmosfir antara dirinya dengan Hendri terasa seperti dengan orang asing.

"Kemana aja? Kok jarang keliatan?" tanya Yeri hati-hati walaupun sungkan.

"Sibuk."

Yeri sama sekali gak puas sama jawaban Hendri. Sama sekali bukan itu kata yang ingin Yeri dengar dari mulut sahabatnya itu. Yeri mau jawaban lebih dari sekedar satu kata itu. Yeri butuh jawaban yang sebenarnya.

Dirinya kemudian memutar otak untuk menanyakan kabar Hendri lebih lanjut. Mau bertanya hal apa yang membuat Hendri merasa sibuk sampai-sampai gak keep up sama Pancabintang.

"Lo ke—"

KKRRRIIIINNNGGGGG

Bel masuk berbunyi keras, memotong ucapan Yeri yang sudah susah payah Yeri rangkai di benaknya dengan segenap keberanian yang Yeri miliki.

"Duluan ya," ujar Hendri kemudian bergegas masuk ke kelasnya.

Yeri memandangi punggung Hendri yang kian lama kian menjauh, menatapnya dengan perasaan campur aduk. Yeri berdecak sebelum akhirnya dirinya masuk ke kelasnya sendiri.

"Ck, lo tuh anggep kita semua sahabat gak sih?!"

●●●●●

Esok harinya Yeri ada les. Ketika pulang sekolah, dirinya dan Jelita sedang membereskan tas mereka, Chaca yang sudah duluan keluar kelas menghampiri mereka berdua di kelas.

"Kalian Inten ya hari ini?" tanya Chaca menghampiri mereka berdua.

"Iya nih,"

"Oke deh, semangat!" ucap Chaca. "Lo berdua berangkat bareng?"

Yeri menjawab. "Mana mungkin. Tata pasti sama Ode."

"Oh, lo sama dia pasti janjian jadwalnya buat bucin ya," respons Chaca seraya tertawa.

Jelita nyengir. "Selalu ada jalan buat bucin walau beda jurusan dong." guraunya.

Chaca ketawa. "Lo naik apaan Yer?"

"Gojek paling," jawab Yeri. Mau jawab 'bareng Aheng' tapi anaknya kemana juga gak tahu.

"Gak bareng Hendri? Biasanya kan gitu," ucap Jelita.

"Hendri aja gak masuk hari ini," sahut Chaca yang sekelas sama Hendri itu. "Kenapa dia gak masuk Yer? Gak ada yang tahu tadi dia kenapa, jadi ditulis absen,"

Yeri bingung. "Hah... bahkan gue gak tahu dia gak masuk...."

Chaca tersentak. "Anjir lo serius? Lo sama dia masih gak komunikasi?!!!"

"Jangankan ke gue Cha, ke Pancabintang yang lain juga," balas Yeri.

Jelita pun ikut khawatir lantaran dia sama Dejun juga akhir-akhir ini pernah membicarakan perubahan sikap Hendri. "Ih Yer gue jadi takut dia kenapa-napa. Ini udah hampir 3 minggu dia kayak gitu loh?"

"Lo takut apalagi gue, Ta." kata Yeri. "Tapi gue kayak gak pernah punya kesempatan buat ngobrol sama dia, sekalipun punya guenya takut gitu soalnya dia gak banyak omong."

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Where stories live. Discover now