34. (Perpustakaan)

2K 247 126
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°

"Semua yang sudah berlalu, biarlah menjadi masa lalu."

***

Sebulan berlalu, kegiatan belajar di Pesantren semakin banyak di saat Azmi duduk di bangku kelas 3 Aliyah saat ini. Semakin banyak pula tugas yang di berikan dari para pengajar untuk para Santrinya apalagi sekarang Azmi juga tengah kebut Hafalan di Juz-juz terakhir sebelum ia melaksanakan Khataman.

Pada hari libur di hari ini, Haikal, Azmi, Afnan dan Yusuf nampak sibuk mengerjakan tugas-tugas mereka di saung di mana tempat yang sering menjadi tempat tongkrongan mereka.

Ademnya lingkungan di sekitar saung dan sejuknya angin menjadi salah satu alasan kenapa saat ini mereka memilih mengerjakan tugas di saung dan bukan di Asrama. Sebab AC alami --Angin-- yang mereka dapat di dalam Asrama tidak sebanyak AC alami di luar ruangan seperti di saung ini.

"Af, Pr Matematika tentang Permutasi siklus melingkar udah?" tanya Yusuf yang dibalas gelengan oleh Afnan.

"Belum. Ntar dah nyelesain tugas bahasa Indonesia dulu." balas Afnan yang masih terfokus dengan soal di bukunya.

"Lagian ya, cara Ibu-ibu pengajian duduk aja mesti diitung. Duduk mah tinggal duduk aja apa susahnya dah," gumam Yusuf.

"Hah? Maksudnya Suf?" tanya Haikal tak paham.

"Baca deh Gus soal nomor 2." ujar Yusuf membuat Haikal membuka buku Matematikanya.

"Suatu kelompok pengajian Ibu-ibu mempunyai anggota 10 orang. Apabila setiap pengajian duduknya melingkar, berapa banyak cara posisi Ibu-ibu dalam duduk melingkar tersebut?" Haikal nampak membaca soal di bukunya.

"Lah iya soal macam apa ini?" ujar Haikal membuat Azmi, Afnan dan Yusuf terkekeh.

"Tinggal duduk aja kok di itung-itung ya Gusti," tambah Haikal.

"Ane udah ngerjain kemarin." sahut Azmi membuat Yusuf nampak meliriknya.

"Ente tau caranya Ibu-ibu pengajian duduk Az?" tanya Yusuf spontan.

Azmi tertawa mendengarnya. "Ya ngga lah Suf, kan pake rumus." balas Azmi.

"Iya lah Suf, ini kan soal matematika bukan soal logika. Ya pasti jawabnya pake rumus." lanjut Haikal.

"Emang ada berapa cara Az? Satu kan? Kan duduk mah tinggal duduk aja." ujar Yusuf.

"Suf... Suf, dulu Ummi ente ngidam apa dah ente jadinya gini?" gurau Afnan.

"Ya ngga tau lah, ane kan waktu itu masih jadi embrio." balas Yusuf yang semakin membuat ketiganya tertawa.

"Ente udah ngerjain Az? Hasilnya ada berapa cara?" seling Haikal.

"362.880 posisi Gus." jawab Azmi.

"Hah? Yang bener aja Az banyak bener?" sahut Yusuf.

"Bener Suf. Ane ngitungnya pake rumus." ujar Azmi.

"Udah Az, jangan dengerin Yusuf. Lagian punya otak di pake buat mikirin Shabira terus." ujar Afnan kepada Azmi.

"Santai lah Af, kalo mikirin Neng Aca mah sebagian dari iman." guraunya.

"Ente kira kebersihan apa, sebagian dari iman. Suka ngada-ngada ente Suf... Suf, " Haikal nampak tertawa terbahak-bahak.

Sampai akhirnya canda tawa mereka terhenti saat Afnan nampak melirik jam tangan yang bertengger di tangannya.

Hatiku Memilihmu [END]Where stories live. Discover now