25. (Pengisi kekosongan hati)

2.1K 261 122
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°

"Aku sadar, hadirku hanya mengisi kekosongan hatimu, di kala kamu menunggu datangnya masa lalumu, dan saat ia telah kembali, tugasku hanyalah menjauh dan pergi."
-Fahira Humairah-
 
***

Masa Liburan telah usai, kini semua Santri telah di perkenankan kembali ke Pesantren untuk segera mengikuti Tahun ajaran baru pada Semester genap ini.

Hampir satu tahun lebih Azmi Mondok di Pesantren ini, dan kini ia telah memasuki Semester ke empat yang itu tandanya ia telah memasuki Semester akhir di kelas 2 Aliyah.

Liburan kali ini Azmi memang tidak pulang ke kampung halamannya atau bahkan bergabung bersama Syubban sebab ada beberapa kegiatan yang harus ia lakukan di Pesantren ini padahal sejujurnya Ia merindukan kedua Orang tuanya, adik-adiknya juga teman-teman tim Hadrah syubban.

Di hari pertama pada tahun ajaran baru kali ini semua Santri sudah harus mengikuti kegiatan Sekolah Formal maupun Madrasah, termasuk Azmi dan teman-temannya.

Seusai berakhirnya sekolah Formal pada Pukul 12 siang, semua Santri berlanjut untuk menuju Masjid agar segera menunaikan Sholat Dzuhur berjamaah lalu setelahnya mereka mendapat jeda istirahat sebelum mengikuti kegiatan selanjutnya.

Seperti Azmi, Haikal, Afnan dan Yusuf saat ini, setelah Sholat mereka memilih untuk mengisi energi dengan mendatangi kantin Ibu Rohimah, sebab saat ini juga bertepatan dengan jam makan siang para Santri sehingga kantin nampak ramai saat ini.

Semua Santri nemakan makanan mereka masing-masing dengan sunyi tanpa adanya suara sedikitpun karena seperti yang telah di anjurkan oleh Nabi Muhammad, jika sedang makan tidak baik berbicara apalagi mengobrol. Banyak santri yang memilih menyelesaikan makan mereka sebelum akhirnya mengobrol dengan teman-temannya.

"Ngapain aja ente ngga pulang liburan kemaren-kemaren disini Az?" Tanya Yusuf saat mereka berempat telah selesai makan siang namun masih memilih duduk di Kursi kantin supaya makanan yang mereka makan bisa di cerna dengan Baik.

"Syuting, sama keluar aja sih sebentar." Balas Azmi.

"Ngga kangen Orangtua Az?" Lanjut Afnan.

"Kangen dong, tapi ya mepet juga kalo ane pulang. Tangerang Blitar kan jauh Af" Balasnya Lagi.

"Iya ya, perjalanan pulang-pergi aja mesti berapa jam." Sambung Afnan.

"Lagian akhir semester nanti pasti pulang ya kan Az?" Ujar Yusuf yang dibalas anggukkan oleh Azmi.

"Insyallah kalo Ngga mepet lagi." Azmi nampak terkekeh singkat.

"Gus Haikal kenapa diem aja dari tadi Gus?" Tanya Afnan yang tentunya ditujukan untuk Haikal.

"Ente masih kesel sama ane ya Gus?" Tanya Azmi juga.

Ya, pasalnya kemarin Haikal membicarakan langsung perihal Azmi yang lebih memilih Nayya daripada Fahira. Haikal mengetahui itu tentunya dari cerita Alvian yang memang telah mengetahuinya dari Fahira. Maka dari itu sebenarnya Haikal merasa kesal dengan Azmi sebab Ia tahu kalau Fahira juga mampir menyukainya, apalagi mendengar cerita dari Alvian jika Fahira sempat menangis karenanya.

"Kesel? Kenapa Az, Gus?" Tanya Yusuf penasaran, diikuti juga anggukkan oleh Afnan karena memang mereka berdua belum mengetahui perihal ini.

"Ngga Az, Ane cuma kecewa aja sama Ente. Tapi ya mau gimana lagi ente udah ambil keputusan. Semoga keputusan ente ngga salah Az." Tukas Haikal sembari melirik Azmi sekejap.

"Kalian lagi ada masalah apa sih sebenernya?" Selang Afnan.

Azmi dan Haikal saling lirik, sampai akhirnya Haikal menceritakan tentang apa yang terjadi dengannya dan Azmi. Azmi juga nampak tidak keberatan sama sekali saat Haikal menceritakannya kepada Afnan dan Yusuf.

Hatiku Memilihmu [END]Where stories live. Discover now