9. (Insiden Yang Berlanjut)

3K 302 61
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
"Ini Baru Jatuh Cinta Yang Azmi rasakan, Terasa Menggebu Saat Ingin Bertemu,
Dan Menatap wajahnya selalu Membuat Nyaman. Akankah Cinta Yang Dulu kini telah tergantikan dengan sosok yang baru? "

***

Fahira adalah Seorang Santriwati yang kini Telah menginjak Usia 16 tahun. Ia tumbuh menjadi Anak Yang Cukup pendiam dan tidak banyak bicara ketika ia berhadapan dengan Orang yang tidak di kenalnya.

Ia Terlahir Sebagai Gadis yang Cukup Cantik, Tentu saja Karena kecantikannya itu membuat Siapa saja jatuh cinta ketika melihatnya, Selain itu Fahira Juga Memiliki segudang Prestasi Di Pesantren ini, ia pernah menjuarai Lomba Tahfidz Quran Tingkat Nasional dan Fahira Juga Pernah Menjuarai Beberapa Olimpiade Matematika dari ia duduk di sekolah Dasar Sampai Sekarang. Fahira memang di cap sebagai salah satu santri yang berprestasi disini.

Saat ini Fahira Telah duduk di Bangku Kelas 1 Aliyah di Pesantrennya. Fahira memang salah satu santri yang betah di pesantren dari awal ia mondok sebab Masuk Pesantren adalah keinginannya sendiri, Tanpa paksaan. Bahkan ia awalnya Di larang namun Karena Fahira tidak betah di rumah Akhirnya ia Memutuskan untuk Mondok. Setidaknya Di Pondok, Fahira lebih merasa tenang karena jauh dari Ibu tirinya itu.

Fahira melangkahkan kakinya bersama dengan Kedua temannya, Fisya dan Khalisa untuk kembali menuju Asrama setelah mengikuti kelas pada hari ini. Kebetulan mereka memang Satu Kelas sehingga kemanapun mereka pergi Maka selalu bertiga.

Khalisa juga sudah kembali ke Pesantren saat ia sudah Sembuh dari sakitnya saat itu dan Ia juga sudah nampak lebih sehat Hari ini.

"Fa Kamu Besok jadi Pulang?" Tanya Fisya Saat mereka tengah berjalan bersama. Fahira nampak Mengangguk mengiyakan ucapan Fisya. "Mau gimana lagi sya, Ayah Maksa Aku pulang Besok Buat Ikut Acara Peresmian cabang Perusahaan Kakek di Menteng" Balas Fahira. Ya, Kemarin Fahira mendapat Telfon dari Ayahnya Yang memintanya Pulang Untuk ikut dalam Acara Itu.

"Padahal males banget Pulang ketemu Nenek sihir itu" Tambah Fahira membuat Fisya Dan Khalisa terkekeh mendengarnya. "Emang Ibu Tiri sama aja ya fa, Ngga di Cerita Cinderella, Ngga Di sinetron, Gitu Semua" Tukas Fisya sedang Fahira Hanya Menaikkan Satu sudut Bibirnya.

"Kalo aku jadi kamu juga aku ngga bakal betah di rumah fa" Tambah Khalisa. "Apalagi aku, Rasanya Kangen Banget Sama Ibu, pengen liat mukanya" Ujar Fahira.

"Sabar ya fa, mungkin Bentar lagi Bisa ketemu" Ujar Fisya menyemangati sebab Fisya sudah mengenal Fahira dari kecil dan ia tahu Fahira selalu ingin bertemu ibu kandungnya.

Fahira Mengangguk mengiyakan. "Nanti kalo udah Lulus Pesantren, kamu gimana fa?" Tanya Khalisa tiba tiba. "Ya kalo bisa sih pengen kuliah yang jauh biar bisa tinggal di asrama juga Khal, Pokoknya jangan serumah sama Nenek sihir itu" Balas Fahira.

"Yang kuat ya fa Ngadepin ibu tiri kamu" Tambah Khalisa menyemangati dan Fahira nampak tersenyum. Fisya Dan Khalisa Memang Benar benar Sahabat yang selalu ada untuknya, Apapun Kondisinya.

***

Azmi nampak Tengah berbaring di Kasurnya sambil memainkan Ponselnya yang ia hadapkan tepat di Wajahnya. Saat ini Sudah Memasuki Malam hari dan Semua teman temannya ada di Asrama karena tengah beristirahat.

Azmi menatap lekat ponselnya, memandangi Bar Pesan Yang Ia Kirim kepada Fahira. Hanya Sebatas Mengucap salam tapi Azmi belum mendapat balasan pesan dari Fahira. Namun Azmi paham, Fahira tidak akan membalasnya Karena Ia tengah ada di pesantren yang melarangnya bermain Ponsel.

Senyuman Itu Tercetak Sempurna di bibirnya saat Azmi beralih Mengklik Kontak yang ia beri nama 'Fahira' itu dan Menatap Foto yang Fahira pajang di Profilnya. Foto itu hanya Berupa Foto Fahira Dari belakang namun Entah Mengapa Azmi Tersenyum melihatnya.

Hatiku Memilihmu [END]Where stories live. Discover now