Chapter 20

3K 322 30
                                    

Kangen gak nih ?

Jadwal up tiap hari senin/selasa ya.
Kalo lagi mood mungkin bisa 2x up dalam seminggu.

Doain aja yah 🤣🤣














Happy reading...


Setelahnya, Jungkook merasa semuanya mulai berubah, pada dirinya, pada diri pemuda Kim dan segalanya.

Taehyung masih memilih bungkam saat Jungkook akan memulai percakapan tentang keinginannya bertemu Eunwoo dan Jungkook hanya mampu menepis segala tanyanya. Sesungguhnya ada apa ?

Sudah hari kedua dan semuanya masih sama, Jungkook bertanya-tanya kenapa semuanya menjadi begitu canggung, apa ini salahnya ? Apakah keputusannya salah ? Tapi dia hanya ingin agar semuanya menjadi jelas, tentang segalanya__





__dan tentang perasaan maupun keyakinan hatinya.

Pada akhirnya pun Jungkook memilih termenung pada salah satu kursi disalah satu cafe pada siang itu, jemarinya memainkan pinggiran cangkir yang berisi penuh chamomile tea yang masih terasa hangat.

Hingga pada satu jejak yang terhenti dihadapannya menjadikan pandangan Jungkook terpaku, berusaha memantapkan hati hingga akhirnya memulai bersitatap.

"Jungkook." 

Satu suara yang terlalu Jungkook kenal.

Disana berdiri pria tinggi dengan surai legam yang memukau parasnya, senyum hangatnya terukir jelas kala pandangan Jungkook bersitatap dengan miliknya. Memukau siapa saja yang tak sengaja melihat senyuman hangat itu, hingga semua orang meyakini bahwa pria tersebut memang sedang jatuh cinta pada pria lain yang masih terpaku pada duduknya.

"Hmm silahkan duduk."

Satu kalimat yang berhasil terucap meskipun begitu lirih terdengar dari si pria Jeon.

"Chamomile Tea ?" Tanyanya, kala netranya mengintip isi cangkir dihadapan Jungkook.

Jungkook mengangguk menanggapi.

"Aku hanya memesankanmu americano, aku tidak tau selaramu sekarang."

Sebuah kekehan terdengar.

"Americano masih menjadi kopi favoritku Jungkook, dan itu tidak berubah."

Lagi-lagi senyuman hangatnya tercetak makin jelas, merasa lucu dengan tingkah Jungkook seperti biasanya.

"Seperti kau Jungkook, tidak ada yang berubah." Lanjutnya.

"Eunwoo__"

"__jangan bahas masa lalu."

Lagi-lagi senyum hangatnya merekah.

"Tapi kenyataannya memang begitu Kook, perasaanku masih sama."

Satu helaan nafas terdengar setelah Jungkook berusaha menyesap chamomile tea hangatnya.

"Aku mengajakmu bertemu bukan ingin membahas hal ini."

"Lalu apa ?" Dahi Eunwoo berkerut.

"Tentang bocah waktu itu ? Kau sungguhan dengannya ?"

"Nyatanya iya Eunwoo, dia mencintaiku dan__"

"Apa kau juga mencintainya ?"

"Y-ya aku juga mencintainya."

"Astaga Kook, kau tau ? Bisa saja cinta bocah itu semu dan dengan mudah dia meninggalkanmu bahkan ketika kau sedang mengandung anaknya sekalipun. Apa yang sedang kau pikirkan ? Kenapa kau begitu ceroboh ?" Eunwoo seketika merasa pening, kerut pada dahinya bahkan tak kunjung mengendur.

Purple Line (TAEKOOK)Where stories live. Discover now