Prolog

18.1K 1.1K 41
                                    

Entah ini takdir atau memang kesialan seorang Jeon Jungkook, pria dewasa berumur awal kepala tiga tersebut. Mendapati dirinya kini terjebak dalam sebuah pesta anniversary perusahaan dimana dia bekerja dengan kepala begitu pening, membiarkan entah siapa mendekat kearahnya merengkuh pinggang rampingnya pada seseorang yang dengan ingatan samarnya bisa dia lihat seorang pemuda kelewat tampan berada dihadapannya, menghimpit tubuhnya terlampau intens.

"Kau__ siapa ?" Gumamnya, mengernyit pada sosok tersebut.



"Aku ? Anggap saja penggemar rahasiamu." Jawabnya.

Dapat Jungkook rasakan deru nafas si pemuda tanggung berada pada perpotongan lehernya, mengendus dengan kurang ajar dengan tangannya yang meremat pinggangnya.








Dan entah bagaimana nafasnya terasa tercekat hingga tubuhnya meremang ketika satu kalimat tanpa dosa meluncur indah pada bibir si pemuda tampan yang ditujukan padanya.

"Aku yakin kau butuh bantuanku, milikmu tegang."













Hingga entah bagaimana awalnya, yang ia tau kini nafasnya menderu di bawah kungkungan si pemuda tanggung, merasakan pergesekan kulit telanjangnya yang begitu haus sentuhan si pemuda.

Miliknya begitu penuh, begitu panas saat tempo terus menghujam pada titik terdalamnya.

Sakit, sakit sekali namun bisa membuatnya melayang merasakan tubuhnya melengngkung bahkan kakinya yang melingkar pada pinggang pemuda tersebut pun semakin ia eratkan.

Ingin lebih, terus dan terus.


"Akhhh d-dalamhh." Racaunya sembari memejam mata kala si pemuda tanggung mengecup dadanya, mempermaini putingnya tanpa memperlambat tempo hujamannya.


"Kau cantik, cantik sekali Jeon." Dan sebuah kecupan pada bilah bibirnya yang membengkak kembali diterima.


"Aakhhh pe-pelannhh ahh."

Pemuda tersebut menggeleng sambil terkekeh geli melihat wajah memerah si pria dewasa yang kini begitu pasrah dibawahnya.

"Aku tidak, kau terlalu panas, terlalu basah dan begitu ketat. Aku tidak bisa." Bisiknya sembari kembali mengukir sebuah ukiran ungu pada tulang selangka si pria Jeon.


Dan detik itu juga semburan basah pada arah selatannya keluar begitu deras, membasahi perutnya bahkan dan memenuhi telapak si pemuda.

Kekehan terdengar menggelitik saat tubuhnya kini behitu lemas, namun lubangnya masih terasa penuh dengan hujaman yang bergerak teratur.

"Kau keluar banyak, cantik sekali."






Hingga pada hujaman terakhir bisa Jungkook rasakan rasa penuh dan basah pada lubangnya, menerobos tanpa ampun di bagian terdalamnya.









"Mulai saat ini kau milikku Jeon Jungkook, aku mencintaimu."




Dan Jungkook pun terlalu lelah hanya sekedar membalas, membiarkan kesadarannya menghilang dengan rasa ngilu dan nikmat yang masih ia rasakan.

























Lanjut ?

Tapi gak janji cepet update, krn fokus ke best of me dulu dan book lain yang terbengkalai wkwkwk

Purple Line (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang