Chapter 10

6K 521 44
                                    

Happy reading..






















"Taehyung, ini sudah larut sekali, aku harus pulang."

Jungkook yang duduk santai diatas sofa lembut milik si bocah kaya sembari menyeruput teh hangatnya tak bisa bergeming kala sedari tadi si bocah Kim enggan bangkit menumpu kepalanya pada pangkuan Jungkook sembari terpejam dengan alunan musik klasik favoritnya.

Taehyung hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Tidak pulang, kau tidak kuijinkan pulang gwajangnim." Gumamnya masih dengan mata tertutup.

"Loh, kenapa ?" Dahi Jungkook berkerut bingung.

"Nanti aku rindu, aku tidak suka merindukanmu."

Dan suara hela nafas lelah terdengar dari si pria lebih tua yang kini menatap si bocah sembari memainkan jemarinya pada helai surai Taehyung yang kian memanjang.

"Rambutmu sudah panjang Tae."

"Hmm."

"Tidak ingin memotongnya ?"

"Tidak, aku ingin memanjangkannya." Gumamnya masih dengan terpejam.

Membuat si pria Jeon mengerutkan dahi bingung.

"Kenapa ?"

Dan satu senyum menjengkelkan bisa ditangkan oleh Jungkook yang serta merta ingin sekali menjambak rambut si pemuda brengsek yang kini menjadi kekasihnya ini.

"Aku lebih hot dengan rambut panjangku loh, lihat saja kau pasti semakin jatuh cinta." Diiringi semyum persegi yang kemudian menjadikan Jungkook menguapkan rasa jengkel yang sempat menyapa.

"Baiklah, kalau begitu biarkan aku mandi."

"Mandi bersama bagaimana ?"

Dan suara melenguh sakit dapat didengar kala jemari Jungkook menjitak kepala Taehyung begitu gemas dengan ucapannya yang tak ada sopan santunnya.

"Jangan bicara mesum." Jungkook menggeretak.

"Yang bicara mesum itu siapa sih ? Aku kan hanya bertanya, toh aku juga pernah melihatmu telanjang sebelumnya." Gerutu Taehyung sembari mengusap dahinya yang ia yakini pasri memerah dengan mendudukan dirinya disamping si pria tua kolot bermarga Jeon.

"Dasar bocah mesum !" Jungkook buru-buru bangkit dari duduknya, berjalan terburu menuju kamar Taehyung sekedar beralasan segera mandi padahal ia hanya ingin menyembunyikan wajahnya yang mulai merona karena perkataan brengsek bocah Kim yang sialnya begitu ia cintai itu.














.

.

.























"Ahhh hhh."

Suara Jungkook tercekat kala analnya disapa lembut oleh kebanggan si bocah Kim yang mengacung tegak di sela belah pantatnya. Menjadikan tubuhnya merinding dengan afeksi yang terlampau membuatnya terasa begitu ingin.

Kepalanya mendongak sekedar mendapatkan basah dari guyuran shower yang masih setua mengguyur tubuh keduanya, membiarkan bulir bening tersebut mengalir pada putingnya yang kini dilecehkan oleh si bocah Kim uang masih setia menjajah tubuhnya.

"T-taeh hh."

Jungkook mendeguk, mengais nafas susah payah sembari mencoba mencari pegangan yang berakhir telapaknya hanya menyapa dinding kaca yang basah dan dingin didepannya. Membuat posisinya semakin menungging dengan begitu cantik.

"Cantik, cantik sekali." Bisik Taehyung  sembari terus memberi kecupan-kecupan halus pada selangka Jungkook yang kini tercetak ruam hasil karya si bocah Kim.

"T-taeh- ahhh." Tubuh Jungkook menggigil, merasakan nikmat kala analnya tiba-tiba diterobos. Merasa begitu panas, begitu perih dan begitu penuh pada analnya. Dan Jungkook hampir memekik kala dalam satu hujaman milik Taehyung menerobos begitu dalam dan menyentuk titik ternikmatnya. Dan sialnya Jungkook begitu ingin lebih, tubuhnya begitu ingin sekali semakin dilecehkan oleh si bocah, membiarkan dirinya bahkan seperti pelacur yang begitu memohon ingin disentuh.

"D-dalaammhh."

Dan hentakan dalam lagi-lagi ia rasakan, bahkan suara geraman dari Taehyung membuatnya tanpa sadar semakin menunggingkan pinggulnya, mempermudah Taehyung menumbuk postartnya lebih dalam, lebih cepat dan lebih panas.


"T-terhh-lalu ahhh c-cepatthh." Jungkook mendeguk lagi, meremat jemarinya yang menumpu pada kaca kamar mandi yang kini memburam karena suhu panas yang mulai menyebar.

"Persetan."

Taehyung menarik kejantanannya, membalik tubuh Jungkook yang sialnya selalu membuatnya kehilangan kewarasan. Si pria tua yang begitu cantik bahkan tanpa busana.

Tangannya mematikan kran, kemudian menumpu tubuh Jungkook dan membiarkan kedua kaki Jungkook melingkar pada pinggangnya. Dan lagi-lagi miliknya memenuhi anal Jungkoom tanpa permisi.

Sekali lagi, begitu cepat dan dalam tanpa sedetikpun netranya mengalihkan pandang pada sosok cantik yang kini bersemu, pada surainya yang basah serta bibirnya yang ia gigit karena begitu kepayahan merasakan nikmat pada setiap hujaman yang ia dapat.

"Aku mencintaimu gwajangnim, cinta sekali."

"Ahhh hhh T-taehh ahhh."










Dan entah pada hujaman yang keberapa, Taehyung menghujam begitu dalam, membiarkan dirinya melakukan pelepasan tepat didalam sana. Didalam anal Jungkook yang teelampau sempit disertai pelepasan Jungkook yang kini mengotori perut keduanya.












TBC


Lanjut kagak nih book ?

Permulaan mau bikin yg hot dulu 😁

Purple Line (TAEKOOK)Where stories live. Discover now