Chapter 21

2K 233 26
                                    

Maaf telat bgt postingnya, wp sempet error mulu dan akhirnya males buka 🤣🤣

Dan kedepannya gak berani janji up nya hrs gimana.. 😂
Krn ternyata gak semudah itu 😁

Maapin buat yg nungguin berabad lamanya.. 😬

Happy reading..

Masih sama, berlatar belakang di kamar megah milik si pemuda Kim, yang kini nampak kelam pada padamnya pencahayaan utama dan hanya bertumpu pada setitik cahaya samar diatas meja tidur disisi ranjang.

Disana Jungkook membisu, dengan lelehan air mata yang nyatanya selalu gagal ia bendung.

Netranya menatap Taehyung yang kini terpejam pada lelap dengan wajah pucat yang berangsur memudar.

"Kim__"

Jemarinya terangkat, sekedar menggapai surai Taehyung yang terkulai menutupi sebagian dahinya. Bermain pada helai surainya yang terasa lembut, begitu perlahan karena takut membuat pemuda tersebut menjadi terjaga setelahnya.

"__maafkan aku."

"Maaf karena membuat hatimu sakit, aku tidak bermaksud apapun."

"Sumpah mati aku tidak ingin kembali lagi dengan Eunwoo."

"Aku mencintaimu, dan juga ada anak kita, bagaimana mungkin aku sebodoh itu. Aku mencintai kalian berdua. Tolong maafkan aku, Taehyung."

Segala isak yang nyatanya terdengar, meski begitu lirih dengan nada yang begitu frustasi menjadikan Kim Taehyung perlahan terjaga.

Tersenyum setelahnya, saat tau Jeon Jungkook tidak menyadarinya.

"Jangan menangis."

Satu suara berat yang mampu menjadikan Jungkook terperanjat, menghapus jejak air mata pada kedua pipinya yang nyatanya menjadi sia-sia.

"T-tae__"

"Jangan menangis begitu, jelek sekali." Sahut Taehyung

"Aku bahkan tidak peduli." Ucap Jungkook disela isaknya.

Dan kekehan si pemuda Kim terdengar, yang nyatanya menjadikan Jungkook kian terisak.

"Jungkook."

"Maafkan aku, lagi-lagi aku egois." Sela pria Jeon, kini kedua matanya yang semakin sembab menjadi bukti nyata bahwa dirinya kini terpuruk.

"Maafkan aku juga, aku terlalu emosi tadi. Tapi aku memang tidak suka pria itu."

Jungkook hanya mampu mengangguk dalam isak.

"Maafkan aku."

"Sini." Dan satu gerakan dimana kedua tangan Taehyung menarik tubuh Jungkook pada rengkuhannya, menjadikan Jungkook makin terisak pada nyaman yang begitu ia takuti akan hilang.

Dan malam itu kembali berlalu, dengan seorang pemuda Kim yang memiliki segala rentetan cerita yang akan ssgera ia mainkan. Karena sejatinya, ucapan seorang Park Jimin tentang seorang Kim bukanlah sebuah bualan semata.

//

//

Suara bising pada jam sibuk pagi ini kembali dihadapi sang pewaris tunggal keluarga Kim, siapa lagi jika bukan Kim Taehyung yang lagi-lagi didampingi oleh Park Jimin yang menjabat sebagai direktur keuangan perusahaa keluarganya tersebut.

"Pukul 9 rapat akan dimulai, kau sepenuhnya yang akan mengambil keputusan, sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disetujui oleh para perusahaan yang terlibat dalam proyek ini." Jimin menjelaskan secara singkat sembari berjalan bersisihan bersama Taehyung menuju ruangan si pewaris.

Purple Line (TAEKOOK)Where stories live. Discover now