4:MINTA MAAF

808 89 1
                                    

Maaf baru update sekarang
Udah lama banget ya ngak update.

Happy reading

“Kebahagiaan bisa datang kapan saja dan di mana saja tergantung siapa yang membuat bahagia, kita tidak bisa lari dari takdir, siapa sangka temu berakhir pergi, ataupun menetap selama-lamanya tentu itu semua tidak luput dari sang pencipta, yang menyusun scenario hidup. Entah itu berakhir bahagia atau luka. Jangan takut tapi hadapi. menyerah itu hanya untuk orang-orang lemah dan tidak mengerti akan arti kehidupan”

-SASA

“Kak rendy...” manja Aqila bodoh banget dengan image, yang penting ia tidak bermasalah dengan orang sepenting Rendy di kampus.

Setelah Aqila pikir matang-matang kata maaf harus ia dapatkan dari mulut Rendy karena selain menjadi Presma yang sialnya Aqila berada di organisasi BEM juga walaupun beda Fakultas. Tentu mereka akan bertemu di beberapa kegiatan, di tambah lagi Rendy juga ‘asdos dari dosennya bagaimana kalau Rendy balas dendam dengan mengerjai Aqila di kelas atau memfitnah aqila di depan dosennya.

Itu malapetaka Aqila berjanji tidak akan membuat masalah lagi.

Rendy menengok sekilas lalu menatap laptopnya lagi entah apa yang di ketik Rendy.
“Kak Rendy... maafin Qila ya. Qila khilaf serius, itu bukan Qila yang bentak kak Rendy.” Rendy menatap Aqila atas ucapannya. Sudah jelas yang membentaknya Aqila. Semua orang juga tau.

“Maksud Qila ya itu...”
Rendy mengetrupsi Qila untuk keluar dari ruangannya. Qila yang mengerti pun tidak mau dan semakin genjar memohon kepada Rendy. Bahkan Qila mengambil  laptop Rendy.

Rendy mengeram marah atas tindakan Aqila.“Aqila, siniin laptop aku,” lirih Rendy berjalan kearah Aqila.

“Ngak mau, maafin Aqila dulu. Toh Qila juga ngak sengaja bentak kak Rendy.” Aqila masih kekeuh dengan pendiriannya. Rendy tau aqila tidak akan menyerah. Wanita ini benar- benar menguji kesabaran Rendy, terpaksa ia yang akan mengalah kali ini.

Rendy menghela nafas... “Ya ya aku maafin kamu, balikin Laptop aku,” desak Rendy lagi.

“Qila ngak dengar kak.” senyum Aqila yang menang dalam pertempuran ini. Ia tau ia akan berhasil.

“Ia aku maafin kamu Aqila,” ngeram Rendy kesal atas sikap aqila.

“Kakak marah lagi sama Qila,” sedih Aqila yang di buat-buat. ‘Asik juga ngerjain kak Rendy’ batinya

“Ngak Qila aku ngak marah sama kamu lagi ok,” pujuk Rendy lagi. Ia berasa membujuk anak TK, yang kehilangan permennya.

“Janji kak Rendy ngak balas dendam,” selidik Aqila yang sangat tau sifat Rendy.

“Ngak serius, janji,” bujuk Rendy menunjukkan jari kelingkingnya.

“Ok balas Aqila.” Rendy lega setelah kepergian Aqila. Apa kabar jantung nya yang seakan ingin keluar dari tempatnya. Kenapa Aqila menjadi semanis itu ‘pengen cium aja.. iss ngak boleh Ren’ batin Rendy tertawa atas pemikiran absurdnya itu.

Aku tidak tau apa yang terjadi denganku, hadirmu bagaikan ilusi yang membawaku terbang tinggi akan angan-angan indah bersamamu. Detakan-detakan datang beriringan membawaku ke dalam asmaraloka. Boleh kah aku egois mempertahankan mu di sisiku?

Fanny dan Jordy masuk ke ruang itu.
“Bro,” sapa Jordy, Rendy pun terkejut apa mereka berdua mendengar pertengkarannya dengan Aqila.

“Hmm...” balas Rendy.
“Ini formulir MABA yang ingin ikut BEM, banyak banget serius,” celetuk Jordy yang meletakkan  tumpukan kertas di atas meja Rendy.

Mereka penasaran kenapa banyak sekali yang ingin mencalonkan diri menjadi anggota BEM, tidak seperti tahun lalu, yang lebih ke UKM daripada BEM.

Jordy dan Fanny melirik ke bekal yang ada di atas meja Rendy, terbesit rasa tidak suka melihat itu. Fanny tau dia bukan siapa-siapanya Rendy, setidaknya Rendy menghargai Fanny.

Pernah sekali Fanny memberikan bekal kepada Rendy saat itu Fanny berharap Rendy akan memakannya. Tapi, di luar dugaan Rendy memberi makanannya kepada Jordy, tentu Jordy dengan senang hati menerimanya. Dan apa yang di lihat Fanny sekarang sangat menyakitinya. Sejak kapan Rendy membawa pemberian Fansnya.

“Apa,” tanya Rendy yang mengikuti arah pendagan sahabatnya. 

Rendy langsung menyimpan kotak bekal tersebut. “Ini di kasih adek tingkat tadi,” jelas Rendy.

“Banyak banget fans lo ya, gue juga mau di kasih bekal kek gini,” ujar Jordy yang ingin mengambil kotak bekal, tapi di tahan oleh Rendy.

“Siapa bilang lo boleh sentuh ini.” Fanny hanya melihat interaksi mereka berdua, ia sedikit terusik dengan kotak bekal, kenapa Rendy sangat marah waktu Jordy ingin mengambil kotak bekal tersebut.

“Dari pacar lo ya,” canda Jordy dan dibalas tatapan dingin oleh rendy, siapapun akan bergedik ngeri dengan tatapan itu.

“Ciiee Rendy jatuh cinta.” Ejek Jordy lagi.

“Mendingan lo pergi deh,” usir Rendy. Jordy pura-pura ngambek.

“Gue serius Ren, ngak biasanya lo bawa barang-barang dari fans lo kesini, dia sangat istimewa ya.” Jordy menghentikan ucapannya dan melihat reaksi Fanny.
“Ren gue kenal lo, bisa ngak lo buka hati lo untuk perempuan lain,” sambungnya lagi.

Sedari tadi Fanny hanya menyimak percakapan mereka, Fanny tau Rendy masih menyimpan perasaan ke masalalunya. Tidak bisakah Rendy membuka hati untuk Fanny, iya sudah melakukan berbagai cara agar Rendy menatap ke arahnya tapi hasilnya nol besar, Rendy masih saja menutup pintu hatinya rapat-rapat untuk Fanny. Berteman dengan Rendy adalah hal terbahagia dalam hidupnya. Itu sudah cukup.

“Jordy lo juga tau gue kan,” ujar Rendy menyudahikan percakapan mereka.

“Ren tap—“
“Jordy, Ren, gue pergi dulu ya ini mau diskusi tentang penelitian kemaren,” pamit Fanny yang entah mengapa ingin menanagis.

Jordy tau kelompok mereka tidak mengadakan diskusi hari ini. Jordy hanya memandang punggung Fanny dengan tatapan nanar.

“Lo sengaja kan,” ujar Rendy yang tau sahabatnya sengaja membuat Fanny sadar.

“Hmmm... Apa dia ngak liat ada lelaki yang setia nunggu dia kenapa dia lebih memilih nunggu yang tidak pasti, lebih tepanya kenapa dia jatuh cinta sama lo Ren,” lirih Jordy.

Rendy hanya menghela nafas...

“Gue ngak nyuruh dia jatuh cinta sama gue, gue udah berusaha ngebuat Fanny ngejauh dari gue,” terang Rendy yang tau bagaimana perasaan sahabatnya itu kepada Fanny.

“Tapi lo ngak ada rasa cinta sama dia kan,” tanya Jordy was-was mana tau Rendy jatuh cinta sama fanny secara Fanny termasuk dalam kategori cantik, dia pandai bersosialisai Jordy yakin itu pasti tipe seorang Rendy.

“Sepertinya gue...

------

Asdos: asisten dosen
BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa. Salah satu organisasi di kampus di ibaratkan di negara BEM adalah presiden.
UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa, organisasi yang memberikan wadah ke mahasiswa untuk menyalurkan hobinya.
Presma : Presiden mahasiswa

Happy readingg

Semoga suka yaaa...

Maaf baru update

Salam

Diah

Find You [REVISI]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora