3: FANNY dan DARA

870 92 3
                                    

Rendy Pratama

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Rendy Pratama

****

Jakarta di mana tempat kemacetan menjadi makanan sehari-hari, bising-bising klason saling bersahutan mengetrupsi bahwa mereka ingin segera pulang bertemu dengan keluarga mereka setelah seharian bergulat dengan pekerjaan mereka.
Tidak ada jalan untuk mengelak, itu yang di rasakan Rendy, ia harus ke UI Salemba untuk mengadakan rapat antar Fakultas mengenai pemilihan Presiden Mahasiswa. Kebetulan Rendy juga aktif dalam organisasi BEM di Fakultasnya.

“Rend, lo mau makan apa?” tanya Dara yang kegiraan bisa makan semeja dengan Rendy berkedok traktiran karena ospek mereka sukses.

Licik!

Rendy hanya diam, ia terpaksa makan di sini karena paksaan Jordy, kata Jordy Dara akan mentraktir mereka jika Rendy ikut. Dengan sangat terpaksa Rendy berada Di sini.

“Ren masukin apa lagi,” ujar Dara yang membuat semua orang menatap tak suka ke arahnya. Orang-orang di kampus ini tau Dara berusaha menarik perhatian Rendy, tapi tak di gubris oleh sang empunya.

Fanny mendelik tak suka ke arah Dara. “Dar, udah deh Rendy nggak suka saus,” seloroh Fanny, jenggah atas sikap Dara.

“Kenapa? Cemburu Rendy lebih merhatiin gue daripada lo,” seringai Dara mendapat senjata melawan Fanny.

“Gue ngak licik kayak lo,” marah Fanny. Dan mereka berdua menjadi pusat perhatian. Kejadian itu tak luput dari perhatian Aqila, Aqila berpikir apakah Rendy memilih di antara mereka.

Kenapa ia tidak terima. "Ngaco lo, emang lo siapanya Rendy" batin Aqila mengingatkan.

Aqila masih memperhatikan pertengkaan mereka.

“Rendy, sekarang lo pilih gue atau Fanny?” tanya Dara sumringah iya tau Fanny akan kalah, secara ia lebih cantik daripada Fanny.

Rendy yang jengah pun meninggalkan meja.
“Ehh Ren ... lo mau ke mana Ren?” tanya Dara.

Rendy menjawab dengan nada dinginnya. “Mau ke meja yang seharusnya gue duduki.”
Semua mata menatap kaget ke arah Rendy. Mereka berpikir Rendy akan memilih salah satu diantara Fanny dan Dara. Namun, yang mereka lihat sebaliknya. Tanpa mereka duga Rendy duduk di meja Adik tingkatnya, sesuatu yang sangat luar biasa.

Aqila cengo melihat Rendy duduk di depannya. "Cobaan apa lagi ini ya allah," batin Aqila

sedari tadi mata Dara seakan menelanjagi Aqila. Sedangkan Fanny hanya menatap iri ke arah Aqila yang dua kali bisa membuat Rendy makan bersamanya.

Dara mengepalkan tangannya dan pergi dari sana dengan perasaan kesal sekaligus dongkol, kenapa malah Rendy memilih Aqila hanya MABA yang tak tau apa-apa. Padahal selama ini ia selalu berusaha menarik perhatian Rendy termasuk masuk di BEM.

Find You [REVISI]Där berättelser lever. Upptäck nu