PART THIRTY

3.3K 236 20
                                    

Hanya mau bilang :

Mianhae Yeorobun!!! ಥ╭╮ಥ

Ha..happy Reading!!! Kyaaa Kaburrrrr (ᗒᗩᗕ)

Di ruang kerjanya James kembali mencoba mengingat apa yang pernah Deron katakan 10 tahun lalu tentang gadis kecil, cinta pertama sahabatnya itu.

Dan perkataan Rika sore tadi saat dia berkunjung kesana benar-benar sama seperti perkataan Deron.

Deron bertemu gadis kecil itu di taman Cendrawasih saat dirinya tidak mau pulang kerumah karena keadaan dirinya yang habis di hajar oleh teman sekelasnya. Saat itu dia benar-benar sangat sedih karena selalu membuat kedua orang tuanya khawatir.

Lalu gadis kecil kelas 4 SD itu datang menghiburnya. Setelah itu Deron pun berjanji akan berpacaran dengan gadis kecil itu saat gadis kecil itu beranjak dewasa.

James jadi kepikiran, apakah jangan-jangan Rika memanglah gadis kecil yang diceritakan Deron?

James buru-buru mengambil ponsel dari meja kerjanya dan dengan cepat menelepon Deron.

Dia harus memastikan bahwa Rika memanglah gadis kecil yang dia tahu sangat dirindukan oleh sahabatnya tersebut.

Dan kalau memang benar Rika memanglah gadis kecil itu berarti mereka berdua memang ditakdirkan bersama walaupun mereka dipertemukan dengan cara yang salah.

Betapa senangnya James memikirkan hal tersebut.

Dengan cepat dia pun mencari kontak Deron dan menghubungi sahabatnya tersebut.

"Halo, Deron."

***

Besok adalah waktunya Deron akan pulang ke Indonesia. Dan saat ini dirinya benar-benar gugup. Seumur hidup inilah kegugupan yang paling parah yang pernah dia rasakan.

Pasalnya setelah sampai di rumahnya besok dan berjumpa dengan Rika, istrinya dia harus siap mental untuk jujur kepada istrinya itu.

Deron jelas sudah tahu konsekuensi yang akan dia terima. Namun, dia sudah lelah berbohong dan menipu gadis itu. Dia juga tidak tega harus berpura-pura sebagai malaikat penolong dimana nyatanya dialah yang sudah menghancurkan hidup istrinya itu dan dengan paksa mengikat dan menjebak gadis itu dengan kata manis "pernikahan".

Untuk kesekian kalinya Deron menarik napas panjang dan menatap kosong langit-langit kamar hotel tempat dia berbaring sekarang.

Tiba-tiba saja bayangan gadis kecil dari mimpi buruknya kemarin melintas dikepalanya. Sial! Padahal dia sudah berusaha melupakan mimpi itu.

Deron memang tidak ingat jelas mimpi buruk yang sering menghantuinya seminggu ini. Tapi gadis kecil yang menangis seraya menyalahkan dirinya itu selalu terngiang-ngiang dikepalanya.

Sebenarnya siapa gadis kecil itu? Dan kenapa Deron benar-benar merasa bersalah padanya? Padahal gadis kecil itu mungkin hanyalah bayangan dari alam bawah sadarnya saja.

Tring... Tring...

Bunyi ponsel memecahkan lamunannya. Dia tatap layar smartphone itu dan melihat siapa yang menghubunginya.

Dan panggilan dari James membuat alisnya terangkat sebelah. Namun dengan cepat dia pun mengangkat telepon itu takut terjadi apa-apa pada istri dan juga bayinya.

"Halo, Deron."

"James ada apa? Apa Rika baik-baik saja?" tanyanya cepat seraya bangkit dari rebahannya.

Not Know WhoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora