Part Four

19.3K 1.1K 23
                                    

Hai semuanyaaa 😁
Sesuai janjiku karena sudah mencapai 10 vote aku bawa chapter keempat 😁

Kritik dan sarannya sangat diperlukan.

Dan jangan lupa vote dan komennya ya ^^

"Bagaimana rasanya tinggal disana?" tanya Clara antusias.

"Lumayan." jawab Rika. 'Tapi aku tidak suka dengan tetangga disampingku itu. Dia selalu menggangguku.' batinnya.

"Kenapa?" tanya Clara bingung.

Ingin Rika menjawab dengan suara hatinya barusan. Tapi, dia tidak mau membuat Clara jadi susah. Dia sudah terlalu banyak merepotkan Clara dan juga ibunya.

"Tidak apa-apa. Mungkin karena masih baru tinggal disana aku jadi susah bersosialisasi." jawabnya.

"Tenang saja. Disana orangnya ramah-ramah, kok. Pasti sebentar lagi akan terbiasa. Bahkan kamu akan betah tinggal disana." balas Clara menyengir lebar yang dibalas anggukan lemah oleh Rika.

"Tapi Rika, kamu harus hati-hati sama pria lajang yang tinggal disampingmu itu. Aku dengar dari omku dia itu orangnya jahat, suka gangguin cewek, genit, mabuk-mabukkan dan lebih parahnya lagi dia sudah tiga kali hamilin cewek dan semuanya di gugurin! Serem amat kan?" mendengar itu, Rika pun bergidik ngeri.

Jangan bilang pria seperti dia itu adalah ayah dari anak yang dikandungnya saat ini? Dan lebih parahnya lagi pria itu pula ayah dari anaknya?! Sebab, Rika ingat laki-laki yang menciumnya hari itu adalah laki-laki yang sedang mabuk. Dia tahu dari aroma mulut pria itu saat pria itu mencium dirinya.

Tanpa sadar Rikapun mengelus perutnya. 'Jangan sampai pria itu adalah ayah dari anakku?' batinnya gusar.

"Kamu kenapa, Ka? Kamu lapar lagi? Kitakan baru makan siang." tanya Clara bingung. Mendengar itu, Rika pun menggeleng cepat.

"Tidak. Aku tidak lapar. Aku hanya kekenyangan, kok. Tidak selamanya lapar ditandai dengan mengelus perut'kan? Hehehe." balasnya seraya melepaskan tangan dari perutnya.

"Kamu kayaknya mulai gendutan, deh, Ka. Lihat perutmu udah buncit begitu. Diet gih! Nanti kamu jadi bongsor." saran Clara yang membuat Rika langsung mematung ditempat dengan wajah yang pucat. Takut sahabatnya itu akan mengetahui keadaannya yang sebenarnya.

"Ka, kamu tiba-tiba pucat. Kamu nggak apa-apa?" tanya Clara khawatir.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Aku ke kamar mandi sebentar, ya?" potong Rika cepat dan langsung pergi membuat Clara bingung.

"Rika agak aneh ya akhir-akhir ini?" gumamnya heran sambil memandang punggung Rika yang mulai menjauh.

***

"Hoekk... Hoekkk.."

Setelah perkataan Clara tadi entah kenapa perut Rika benar-benar mulas sekarang. Dia coba untuk mengeluarkan hal yang mengganjal perutnya. Namun, hanya cairan beninglah yang keluar dan perut Rika tetap juga berasa mual.

"Hoekk.. Hooeekkk.."

'Aduh.. Kenapa perutku terus mual begini?' batinnya panik. Takut ada seseorang yang akan memasuki toilet wanita dan akan mengetahui keadaannya.

"Rika kamu sepertinya sakit." ucap Clara yang tiba-tiba masuk toilet membuat jantung Rika seakan-akan mau keluar dari tempatnya.

"Clara! Kamu ngapain kesini?!" bentak Rika tanpa sadar sehingga membuat Clara terkejut.

"A-aku hanya khawatir. Kamu lama sekali di toilet. Jadi aku berinisiatif untuk melihat. Aku pikir kamu sudah pingsan ditoilet." ucapnya sedikit terbata.

Not Know WhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang