PART EIGTHTEEN

9.3K 655 41
                                    

Chapter 18 is here~

Dipart ini akan ada bagian yang dicetak miring ya. Yang dicetak miring itu adalah perdebatan batin oleh Rika sendiri. Jadi para readers semua jangan bingung 😆

Okey tanpa basa-basi lagi silakan baca chapter yang singkat nan gaje ini 😂😂.

Dan tidak lupa author ucapkan maaf karna keterlambatannya dan terima kasih sudah mau mampir dilapak author 😊😊

Dan yang terakhir jangan lupa voment-nya yawww
Hehehehe..

Deron pulang lebih cepat dari biasanya. Dia ingin sekali bertemu dengan Rika dan memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Dia harus bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu.

"Rika." sahutnya saat membuka pintu rumah. Namun, gadis tersebut tidak ada di ruang tamu.

Deron pun langsung melangkah menuju kamarnya. Dia yakin gadis itu pasti berada disana.

Dan setelah sampai di depan pintu kamarnya, Deron pun segera membuka pintu kamar tersebut.

"Rika.." panggilnya lagi. Namun, betapa terkejutnya dia saat tidak menemukan gadis itu disana melainkan..

"...Quinsha...?"

"Sayang.." seru wanita bernama Quinsha tersebut seraya berhambur kepelukan Deron. Dia peluk pria itu dengan erat dan mencerukkan kepalanya ke leher pria itu.

Disisi lain Deron hanya bisa mematung. Dia tidak menyangka. Dia tidak menyangka wanita yang selama ini sangat dia cari dan dia rindukan kini berada didepan dirinya. Bahkan memeluknya dengan sangat erat.

"Sayang.. Aku sangat merindukanmu..." ucap wanita itu masih memeluk Deron.

Perlahan, Deron pun mengangkat tangannya yang gemetar dan balas memeluk wanita itu dengan erat. Dia ingin memastikan bahwa ini semua bukan mimpi.

"Quinsha..." lirihnya seraya mengecup rambut wanita itu. Dia benar-benar merindukan wanita itu.

Dia tidak peduli ini mimpi atau tidak. Yang dia pedulikan bahwa wanita yang sangat dia cintai dan rindukan itu kini berada dalam pelukannya.

***

Di taman belakang Rika menangis senggugukan. Dia lihat semua. Dia lihat semua kejadian yang terjadi di kamar tadi saat kedua sejoli itu berpelukan dengan mesranya.

Dan dengan mata kepalanya sendiri dapat Rika lihat betapa Deron mencintai wanita bernama Quinsha tersebut. Dia berani bertaruh bahwa wanita bernama Quinsha tersebut adalah wanita yang selama ini sangat Deron inginkan untuk menjadi pedamping hidup pria itu.

Memikirkan itu semua membuat air mata Rika kembali jatuh semakin deras dan tubuhnya mulai gemetar karena senggugukan.

"Rika..." panggil bi Sani seraya mengelus rambut Rika lembut. Dia ikut merasa sedih atas gadis tersebut. "Jangan menangis, nak..." ucapnya pelan.

Namun, bukannya meredakan tangisnya Rika malah memeluk bi Sani dengan kuat. Dia ingin mencurahkan semua kesedihannya.

"Sudah nak jangan bersedih lagi. Kasihan kamu dan bayinya.." ucap bi Sani seraya kembali mengelus rambut gadis itu dengan sayang.

"Bu.. Kenapa..? Hiks.. Ke.. Kenapa rasanya harus sesakit ini, bu..? Kenapa begitu sakit saat melihat kak Deron dengan wanita lain..?" tanya Rika pilu.

Mendengarnya bi Sani pun ikut menangis. Dia tahu mengapa gadis itu merasa sesakit itu. Dia tahu bahwa gadis itu sudah mencintai tuannya, Deron.

Dan jujur bi Sani tidak terima akan kenyataan itu. Tuannya Deron yang sudah memperkosa dan membuat Rika mengandung. Tuannya itu yang selama ini membuat gadis itu menderita. Tapi, kenapa sekarang malah Rika yang harus mencintai tuannya itu? Dengan mencintai pria itu, hidup Rika jelas lebih menderita lagi. Apalagi setelah kedatangan wanita ular itu.

Not Know WhoUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum