PART TWENTY THREE

13.7K 846 56
                                    

Halloooooo

Author kembali lagii (づ ̄ ³ ̄)づ

Mungkin banyak bagian kata-kata yang terulang-ulang.

Author mohon harap dimaklumi hehehe. Soalnya author malas ngecek lagi :v

Okedeh sekian dulu.

Silakan membacaaaaaaa

*

*

*

Seperti hari-hari sebelumnya, hari inipun Deron tidak mendapatkan apa-apa dalam pencarian Rika. Dirinya kini benar-benar putus asa dan lelah.

Sudah lebih seminggu dia tidak menemukan gadis itu dan hal tersebut membuatnya depresi.

Sekarang dia merasa sangat kosong dan hampa. Tidak pernah dia merasa sekosong ini. Bahkan saat Quinsha dulu mengkhianatinya dan pergi, hatinya tidak sesakit ini.

Rasa sakit ini sangat persis saat gadis kecilnya dulu meninggalkannya. Dan dia yakin, jika istrinya itu benar-benar tidak dapat dia temukan lagi, itu adalah kehancuran kedua dalam hidupnya.

Deron termenung di meja makan. Dia kembali teringat saat-saat Rika ikut makan bersamanya. Kalau gadis itu ada, gadis itu pasti langsung menyendok nasinya dan mengisi lauk pauk sesuai selera Deron. Gadis itu pasti tersenyum malu-malu saat memberi piring berisi makanan tersebut. Dan, Deron ingat saat itu sekalipun dia tidak pernah membalas senyuman tulus gadis itu.

Deron menyesal. Jika saja dulu dia tidak mengacuhkan gadis itu dan membalas senyumnya dia yakin gadis itu pasti masih ada disini dan menemaninya menyantap makan malam.

Tiba-tiba saja selera makan Deron hilang. Dia pun segera menuju kamarnya dan menghempaskan dirinya diatas king size mewah tersebut. Ditatapnya langit-langit kamar dengan mata sendu. Dia kembali teringat akan istrinya itu.

Biasanya malam-malam begini saat dirinya pulang kerja, Rika pasti sudah menunggunya di ruang tamu ataupun dikamar dengan senyumnya. Jujur, jika gadis itu sudah pulas dalam tidurnya diam-diam Deron pasti akan mengelus lembut perut gadis itu dan memeluk tubuh kecilnya. Bahkan sesekali tanpa sadar Deron mencium dahi istrinya tersebut ataupun puncak kepalanya. Dan saat melakukan hal itu dapat dia rasakan kedamaian dan kebahagiaan didalam relung hatinya.

Kini dia benar-benar ingin memeluk gadis itu. Dia ingin menyalurkan semua kerinduannya dan meluapkan seluruh perasaannya untuk istrinya itu. Tapi, dia tahu sekarang hal tersebut tidak mungkin dapat dia lakukan lagi. Sebab, gadis itu telah pergi....

Deron pun menenggelamkan wajahnya pada bantal yang sering ditiduri Rika. Dia hirup aroma gadis itu dalam-dalam. Sekarang dia sadar bahwa dia tidak bisa hidup tanpa gadis itu dan dia benar-benar sangat menyesal telah membiarkan gadis itu pergi dari kehidupannya.

"Rika... Kumohon kembalilah..." lirihnya lalu menutup matanya yang sudah sangat lelah.

***

Paginya Deron terbangun seraya meraba-raba tempat disampingnya. Saat sadar bahwa Rika tidak ada disana, Deron pun segera melebarkan matanya. Namun beberapa detik kemudian mata itupun berubah menjadi sendu. Dia sadar kenapa gadis itu tidak ada disana, disampingnya.

Dengan kepala berat Deron pun melangkah ke kamar mandi dengan sempoyongan. Dia biarkan air shower membasahi dirinya selama setengah jam lebih. Dia kembali melamun dengan pandangan kosong. Sejak perginya Rika dari rumah, Deron memang sangat sering melamun. Dia benar-benar tidak merasakan apapun saat gadis itu tidak ada disisinya. Yang dia rasakan hanyalah kekosongan dan kehampaan.

Not Know WhoWhere stories live. Discover now