PART THIRTEEN

16.9K 1K 105
                                    

Haloo..
Aku datang lagi..

Tidak lupa author mengucapkan terima kasih buat para readers yang udah kasih vote, komen dan tungguin cerita ini O(≧▽≦)O

Kalian yang terbaikkkkk d=(´▽`)=b

Dan tidak bosannya author juga mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh readers atas keterlambatan author buat update.

Jeongmal Mianhae... #hiks

Sebenarnya author udah usahain buat update cepat. Tapi selalu stuck.... Inilah rintangan terbesar buat nulis.

Readers: alahhh alasan!

Hiks..
Maafkan author yang banyak alasan.. 

Jadi intinya author benar-benar berterima kasih banyak dan benar-benar minta maaf....

Baiklah.. Daripada aku banyak bacot, kuy silakan dibaca cerita dari saya ini.. :) :) :) :)

Deron duduk merenung di meja kerjanya sambil menghisap rokoknya. Dia berpikir, apa keputusannya menerima permintaan cerai Rika adalah hal yang benar atau tidak.

Biarlah. Lagipula dia juga sudah malas melihat gadis itu. Karena gadis itu orang-orang yang dia sayangi jadi membencinya.

Tapi bagaimana dengan nasib sang anak jika mereka bercerai?

Kalau masalah itu dia bisa saja memantau sang anak dari jauh. Sekarang yang harus dia pikirkan adalah bagaimana cara agar dia tetap bisa membiayai sang anak dengan uangnya walaupun mereka sudah bercerai.

Gadis itu tidak mungkin mau menerima uangnya lagi setelah bercerai. Lagipula, akan terlihat aneh kalau dia tetap membiayai sang anak dengan memberi gadis itu uang setiap bulan atau setiap harinya. Gadis itu pasti akan curiga.

Memikirkan itu kepalanya jadi sakit sendiri. Dihembuskannya napasnya gusar.

Ahh! Kenapa dulu dia harus mabuk dan meniduri gadis itu? Jika saat itu dia tidak melakukan tindakan bodoh seperti itu pasti sekarang dia tidak akan dipusingkan seperti ini.

Dia jadi menyesal pernah bertemu dengan gadis itu.

Semenjak kehadiran gadis itu di kehidupannya, hidupnya yang dulu tenang kini dipenuhi ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran. Dan itu semua karena gadis itu.

Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu. Tadi siang James ingin berbaikan dengannya. Sepertinya dia bisa memanfaatkan pria itu untuk membantunya agar dirinya dapat membiayai sang anak walaupun dia dan Rika sudah bercerai. Lagipula pria itu juga ikut andil dalam pernikahan mereka ini. Jadi, akan lebih mudah membuat kesepakatan baru saat dia dan Rika akan bercerai nanti.

Segera Deron mematikan rokok ditangannya dan menghampiri king sizenya.

Dia harus segera tidur sekarang. Besok adalah hari yang panjang buatnya untuk mengatur perceraiannya dengan gadis itu.

***

Rika tidak bisa tidur semalaman. Pikirannya dibebani oleh perkataan Deron semalam. Pria itu menyetujui permintaannya untuk bercerai dan jujur mendengar itu hati Rika benar-benar hancur.

Entah mengapa dia begitu sedih menerima kenyataan bahwa sebentar lagi mereka akan berpisah.

Apakah yang membuatnya sedih seperti ini? Dia tidak sepantasnya bersedih. Lagipula'kan dia yang meminta untuk bercerai.

Tapi, entah mengapa Rika merasa tidak siap untuk berpisah dengan pria itu. Walaupun mereka jarang berbicara bahkan berinteraksi sekalipun namun, Rika merasa sangat nyaman berada di dekat pria itu. Pria itu membuat hatinya menghangat dan teduh. Kadang juga jantungnya berdetak sangat kencang jika melihat pria itu. Dia merasa berada disisi pria itu adalah hal yang paling membahagiakan baginya.

Not Know WhoWhere stories live. Discover now