19. Present

1.9K 428 33
                                    

Aku kini berada diruangan yang gelap. Aku bingung kenapa Mr.Poison membawaku kemari walau dengan pikiran yang masih kacau. Tidak percaya akan apa yang telah aku lakukan. Aku tak menyangka jika efeknya sampai mengerikan seperti itu.

Mr.Poison duduk di depanku. Dia mengehla nafas panjang sebelum berkata. "Kenapa kau membaca mantra itu. Kenapa juga kau melakukannya?" Tanyanya padaku.

Aku menunduk, bingung harus menjawab apa. Raina meninggal hanya karena aku terpancing emosi oleh kata-katanya saja. Jika dipikirkan aku ini memang sudah sangat keterlaluan. Aku jadi merasa bersalah.

"Hmmm... itu... saya__"

"Kau harus tahu satu hal. Ada alasan mengapa magical Lumos mendapatkan pembelajaran khusus disini. Alasannya adalah ability yang kau punya bukanlah ability biasa. Raina yang hanya memiliki ability angin sudah tentu tak akan bisa menandingimu. Sesuatu yang besar pasti di ikuti tanggung jawab yang besar. Jadi aku mohon berhati-hatilah dengan abilitymu. Agar kau tidak hancur karena ulahmu sendiri." Tutur Mr.Poison yang membuatku makin menunduk.

"Anda benar, makin lama saya merasa terbebani oleh ability ini. Saya sudah berusaha mencoba menahannya. Tapi, entah kenapa emosi saya berbeda waktu itu. Rasanya sangat aneh serta ber-api api, dan saya juga bingung karena itu." Ucapku sambil mengingat kejadian mengerikan beberapa waktu lalu.

"Marah? Sebenarnya apa yang dilakukan Raina hingga kau marah?" Tanya Mr.Poison sambil menaikan sebelah alisnya.

Aku tergugup, bimbang jika ingin memberitahunya. Aku takut jika sampai di hukum. Walaupun aku memang patut untuk di hukum. Tapi tetap saja ada rasa takut yang menyusup di hatiku.

"Ada perkataannya yang menyakiti saya. Walaupun begitu, sepertinya saya yang berlebihan. Awalnya saya hanya ingin mencoba mantra yang ada di salah satu kitab pemberian Mingyu. Tapi saya tidak tahu jika jadinya akan seperti ini." Ucapku getir menahan tangis.

Rasanya kini ada beban berat yang telah menimpaku. Keadaan ini rasanya benar-benar menghimpitku.

"Jadi, kau membaca salah satu mantra dari kitab pemberian Mingyu?" Tanya Mr.Poison dan aku mengangguk.

Mr.Poison terdengar menghela nafas berat. Dia sepertinya pusing memikirkan masalah yang telah ku perbuat. Aku bahkan tak berani berpikir apa yang kedepannya akn terjadi padaku. Terlebih ada beberapa magical yang tiada karena tindakan tololku.

"Aku tidak punya jalan keluar untuk masalahmu kali ini Lisa. Jika sampai kabar ini terdengar oleh Raja Arkhadius dan juga ayah Raina. Aku tak tahu bagaimana nasibmu kedepan."

"Lalu apa yang bisa saya lakukan?" Tanyaku putus asa sembari menunduk dalam.

Dasar bodoh! Aku tak ada hentinya memaki diriku sendiri. Kenapa rasanya masalah yang menimpaku begitu tumpang tindih. Tak bisakah aku terbebas dari masalah. Dan hidup tenang sehari saja. Aku bahkan takut untuk menemui kak Astia. Parahnya aku yakin jika ayah dan ibu akan di panggil karena ulahku ini. Menghilangkan nyawa orang bukanlah hal mudah di maafkan ataupun di toleransi.

"Saya akan menerima semua huk__"

Perkataanku terpotong kala pintu ruangan ini di buka paksa oleh seseorang. Aku tercekat kala Jaehyun yang masuk ke dalam. Alisku tertaut saat dia terlihat berkeringat. Dia tak mungkin berlari untuk menuju kemari kan?

Goddess Of Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang