47. Present

394 71 7
                                    

Hawa dingin malam ini tidak terasa menjadi mencengkam, penuh dengan aura membunuh, bersamaan dengan ribuan panah es yang menghujani tenda pasukan Helia.

"LAPOR PANGERAN! KITA DISERANG PASUKAN MUSUH!!"

___________________

Jaehyun terbelalak kaget, walau hal ini sudah diprediksi sebelumnya, tetap saja hal ini tidak akan menguntungkan pasukan Lovia. Sudah ada banyak parit-parit penuh jebakan dan kekuatan sihir yang siap menyambut mereka. Tentu ini akan membuat pasukan Lovia kehilangan banyak pasukannya saat melakukan penyerbuan.

"Jace, perintahkan semua pasukan pertahanan untuk bersiap, jangan sampai mereka bisa mendekati area ini!" Perintah Jaehyun cepat.

"Dan Mr.Victor, tolong buatkan tudung pelindung, agar pasukan barisan belakang musuh tidak bisa masuk ke wilayah ini!"

Mr.Victor mengganguk tegas, "Segera saya lakukan pangeran." Ucapnya bergegas pergi. Sementara Jaehyun kini tengah mengambil peralatan bertarungnya. Dia mengumpat dalam hati, jujur dirinya tidak suka berada di medan perang. Bukan karena dia takut mati, tapi karena dia merasa kasihan dan muak saat melihat banyak pasukannya maupun pasukan musuh mati demi hal yang sia-sia.

Walaupun gugur di medan perang dengan membawa nama kerajaannya akan dianggap sebagai pahlawan, tapi apa ada hal lain yang benar-benar berarti? Hal ini terus berputar di pikiran Jaehyun.

Lisa yang hendak membaringkan tubuhnya langsung bersiap ketika ada salah satu prajurit memberi tahu serangan mendadak ini. Saat dia sudah berada di luar tenda, kondisinya terlihat kacau. Bagaimana mereka bisa menembus tudung pelindung dan juga lolos dari jebakan sihir yang sudah disiapkan.

'Apakah ada yang berhianat diantara orang Helia?' Batin Lisa

Lisa menggelengkan kepalanya sembari bersiap membaca mantra saat dirinya mendengar puluhan bahakan ratusan derap kaki yang mulai mendekat.

Lisa menarik napas dalam. "Aku ingin ini berakhir dengan cepat. Jadi maaf, aku akan sedikit kasar."

Rapalan mulai Lisa pancarkan, dia mengeluarkan jurus gelombang cahaya. Siapapun yang terkena jurus ini, tubuhnya akan langsung hancur tercincang dalam jarak jangkauan lebih dari 5km. Ini sudah cukup untuk menghancurkan barisan musuh.

Sebenarnya jurus ini bisa menghacurkan siapapun dalam radius yang telah ditentukan, tapi karena Lisa sekarang berada di pihak Helia, maka sebelumnya dia telah menandai mereka agar kebal terhadap jurus ini.

Angin malam yang dingin bertiup kencang sembari membawa aroma anyir darah. Pasukan Helia yang berada didekat Lisa hanya bisa tertegun melihat kejadian mengerikan yang terjadi beberapa saat yang lalu.

"Ki-kita sudah menang?" Tanya prajurit Helia yang masih dilanda kebingungan.

Lisa menutup matanya dan bersiul keras. Dengan cepat ada 3 orang berpakaian hitam dan langsung memberi hormat. Pasukan Helia yang melihat ada tiga orang asing langsung bersiap menyerang, tapi terdiam saat Lisa memberi isyarat untuk tidak mendekat.

"Apakah masih ada musuh di depan sana?" Tanya Lisa dengan mimik wajah yang serius.

Salah satu dari tiga orang berpakaian itu menjawab. "Untuk wilayah ini sudah aman, tapi untuk wilayah tenda utama masih terus mendapat serangan. Sepertinya mereka berhasil lolos dari jebakan sihir yang telah disiapakan."

Lisa terkejut dan sedikit tidak percaya. Yang menyiapkan jebakan sihir itu adalah para Magical yang mempunyai kedudukan khusus di kerajaan, mana mungkin bisa dihindari semudah ini. Atau karena memang Magical Helia tidak sekuat itu? Tapi ini sedikit aneh.

Goddess Of Light [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα