34. Present

1.8K 355 58
                                    

Lisa dituntun oleh para prajurit kerajaan Lovia pelan menuju kamarnya. Karena ternyata energinya terserap oleh tali gantungan itu. Perkiraannya meleset, dan dirinya harus memikirkan cara yang lebih baik lagi. Jangan sampai salah perhitungan kedua kalinya.

Lisa tersenyum kepada mereka sebelum beranjak pergi. Bukannya masuk dan segera beristirahat. Gadis itu malah pergi lagi. Ada seseorang yang ingin dia temui.

Suara siulan membuatnya berhenti sejenak, lalu mulai mendatangi arah suara. Sesosok berjubah hitam membuatnya mendekat. Orang itu kemudian berbalik dan menatapnya lalu memberi hormat.

"Apa kau menunggu lama?" Tanya Lisa pelan.

"Tidak terlalu, dan ini benda yang anda inginkan."

Sosok itu menyodorkan sebuah kotak panjang. Lisa menerimanya lalu memeriksa dengan teliti. Dia mengangguk dan menutupnya sebelum ada seseorang yang melihatnya maupun benda yang di bawanya ini.

"Apakah ada yang mencurigaimu?" Tanya Lisa memastikan.

"Sampai saat ini aku rasa belum ada yang curiga padaku. Tetapi aku tetap harus hati-hati," jawabnya sambil memandang lekat pada Lisa.

"Kalau begitu cepat pergi sebelum ada orang lain, kau juga harus waspada!" Tegas Lisa dan sosok itu mengangguk paham sebelum menghilang dari pandangan.

Lisa merapalkan matra yang membuat kotak itu hilang dari tanganya. Lebih tepatnya dia memindahkan kotak itu langsung ke dalam kamarnya agar tidak ada yang melihat.

Lisa berbalik pelan berniat untuk kembali. Tubuhnya yang lemas perlu dipulihkan terlebih dahulu sebelum dia bergerak. Tapi dirinya terperanjat saat ada suara yang memanggil.

"Lisa!"

Saat melihat Mingyu yang menyeru padanya, Lisa buru-buru merubah raut wajahnya. Sudah lama dia tak bertemu dengan pangeran satu ini.

Deru napas yang memburu dari Mingyu membuat Lisa khawatir sekaligus penasaran. Dia khawatir jika Mingyu kini sedang marah dan meminta penjelasan. "A-ada apa Mingyu? Sejak kapan kau berdiri disana?" Tanya Lisa berusaha tenang.

Menaikan sebelah alisnya, "Memangnya kenapa jika ternyata aku berada disana dari tadi? Apa ada yang kau sembunyikan hmm?" tanya Mingyu yang membuat Lisa sedikit terkesiap.

"Tidak! Tidak apa-apa. Emm jika tidak ada hal penting yang ingin kau sampaikan. Aku izin pergi ingin istirahat."

Kedua pundaknya dipegang oleh Mingyu. Dia menatap dalam pada Lisa. "Kau harus menjawab semua pertanyaanku dengan sejujur-jujurnya!"

Lisa meneguk ludah kasar. Sial! Apakah dia tahu semuanya tadi? Rencanaku bisa hancur berantakan jika seperti ini.

"A-apa yang ingin kau tanyakan?" Balasnya terbata sembari mencoba menenangkan diri.

"Apa kau mengenal Ayahanda?"

Lisa menatap heran, "Ayahanda? Raja Socrates maksudmu?"

Mingyu mengangguk cepat. "Benar, apa kalian saling kenal atau bagaimana? Mengapa dia sampai berbuat sejauh ini untukmu, dan apa alasannya?!" Tandas Mingyu tak sabaran.

"Aku tentu mengenal Raja Socrates karena dia seorang raja dari kerajaan besar. Tapi tentu saja tidak dengannya. Siapa aku hingga dikenal dan memiliki kedekatan khusus."

Goddess Of Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang