K&Q S.3 - 33

47.8K 6.9K 1.9K
                                    

Senin (15.41), 28 September 2020

--------------------------

Raja Helyan mengerutkan kening menyadari aura Kaisar Kingsley masih meliputi Queenza yang kini sedang terbaring dengan mata terpejam. Padahal dia sengaja memancing Queenza untuk mengeluarkan seluruh kekuatannya. Jika orang biasa, energi sebesar itu pasti akan membunuh dirinya sendiri. Tapi Queenza berbeda. Bisa dibilang dia manusia biasa dengan tambahan kekuatan besar dari kehidupan sebelumnya. Seharusnya setelah mengeluarkan energi sebesar itu, Queenza akan kembali menjadi manusia tanpa kekuatan. Dengan begitu, Raja Helyan bisa menahannya di Kerajaan Phoenix dan menikahinya.

Tapi yang terjadi sekarang benar-benar di luar dugaan. Aura Kingsley seolah kian menyelubungi Queenza. Jika dirinya tidak melihat sendiri siapa yang berbaring di sana, Raja Helyan akan menduga Kingsley yang berada di ranjangnya. Auranya begitu pekat hingga menyamarkan aura Queenza sendiri.

Apa itu gara-gara naga hitam Kingsley?

Raja Helyan menoleh ke arah sang naga yang berbaring di lantai dekat kaki ranjang. Posisinya seperti ular yang sedang tertidur nyenyak menunggui tuannya.

Naga hitam itu tak bisa disingkirkan. Raja Helyan sudah mencobanya. Tapi seolah ada kekuatan yang menghalanginya menyentuh sang naga hitam maupun Queenza sendiri. Mungkin memang benar. Mungkin keanehan pada Queenza akibat naga hitam itu. Kalau begitu tak ada yang bisa dilakukan Raja Helyan selain menunggu Queenza membuka mata. Entah kapan.

***

"Di mana Emily?!"

Seruan marah Tristan tak membuat Ratu Edrea gentar. Dengan tenang dia membalas tatapan tajam sang Panglima Tertinggi Kerajaan Ackerley seraya berkata, "Ada sesuatu yang harus dia kerjakan."

"Sesuatu? Tanpa izinku?!"

"Kau pasti tidak akan membiarkannya pergi."

"Tentu saja!"

"Berarti yang kami lakukan sudah tepat."

Trang!

Pedang Tristan melayang lalu berhenti di sisi leher Ratu Edrea. "Maaf kalau saya jadi bersikap lancang. Tapi Anda yang memulainya lebih dulu," geram Tristan menahan emosi.

"Aku hanya melakukan yang menurutku tepat."

"Jangan membuat saya kehilangan rasa hormat terhadap Anda, Ratu Edrea. Katakan saja di mana Emily!"

"Dia akan tiba di sana dengan selamat."

Bibir Tristan menipis marah. Tak kuasa menahan emosi lagi dan tak memedulikan siapa yang berdiri di hadapannya, pedangnya melayang dan siap menebas leher sang Ratu. Namun sebelum sempat sekedar melukai, pedangnya terhenti di udara seolah ada kekuatan yang menahannya lalu ia terhempas mundur. Tidak sampai jatuh, tapi cukup membuat Tristan menoleh marah ke arah seseorang yang telah menghalangi niatnya.

"Yang Mulia," nada suara Tristan terdengar tak percaya. Rupanya yang baru saja menghalangi niatnya menebas leher Ratu Edrea adalah Kingsley.

Bukan hanya Tristan yang terkejut melihat Kingsley menghalangi Tristan membunuh Ratu Edrea. Semua orang di aula itu termasuk Ayhner juga sama terkejut. Kingsley yang sedang diliputi kegelapan dan seolah selalu haus darah, kenapa mendadak mau melindungi Ratu Edrea?

"Terima kasih, Yang Mulia." Ratu Edrea buru-buru berlutut memberi hormat. Tentu saja tadi dia tidak akan membiarkan Tristan melukainya. Tapi di luar dugaan, sebelum dia selesai merapal mantra, Kingsley sudah lebih dulu melindunginya.

"Bukan berarti aku setuju dengan apa yang kau lakukan, Ratu Edrea," ujar Kingsley tenang. "Bagaimanapun Tristan adalah suami Emily. Apapun yang menyangkut Emily, kau tidak boleh menyembunyikannya dari Tristan."

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang