K&Q S.4 - Bab 3

17.5K 1.6K 820
                                    

Rabu (20.13), 13 September 2023

Ada yang kangen gak? ☻

-----------------------------

Queenza tersenyum kecil lalu mendadak meenggerakkan tangannya lurus. Bersamaan dengan itu, kelopak-kelopak bunga bak senjata tajam muncul lalu melesat cepat ke arah Thane.

Thane dan pasukannya sudah bersiap melawan. Namun di luar dugaan, kelopak-kelopak bunga Queenza tak menyerang mereka, melainkan mengibas kaum liar yang tiba-tiba muncul dan melompat dari belakang pasukan Thane.

"Melihat situasi sekarang..." tiba-tiba Queenza berkata, "bukankah yang paling masuk akal adalah kita saling bekerja sama? Kurasa kita semua akan mati konyol jika masih harus saling bertarung sekaligus melawan makhluk-makhluk itu."

Selama beberapa saat Thane tak memberikan tanggapan. Tampak menilai Queenza, memastikan tak ada niat tersembunyi di balik tawaran sang Ratu. Lalu senyumnya merekah saat ia berkata, "Ah, tentu saja. Keputusan yang sangat bijaksana."

Anak buah Thane tampak saling melirik tak setuju namun tak ada satu pun yang berani menyuarakan bantahan.

"Bagus," tandas Queenza. "Sekarang kita sama-sama melawan kaum liar dan kaum rendahan itu." Senyum mengejeknya muncul saat menatap Thane dengan sikap menantang. "Bersembunyilah seperti biasa jika kau takut." Sebelum Thane sempat menanggapi, Queenza lebih dulu berbalik membelakanginya, kali ini menghadap anak buahnya sendiri lalu berseru, "Aku tahu beberapa di antara kalian menganggap teman para kaum rendahan. Tapi untuk saat ini pilihannya adalah dibunuh atau membunuh."

Kaum rendahan memang berada di luar hierarki Immorland. Namun jika tak sedang dilanda kelaparan seperti sekarang, bisa dibilang mereka seperti hewan jinak. Beberapa kaum rendahan sengaja dirawat layaknya teman. Seperti anjing peliharaan jika dalam dunia manusia. Sayangnya kondisi mereka sekarang benar-benar tak terkendali. Mereka tak tahu lagi yang mana kawan dan lawan. Insting mereka yang tersisa hanya berburu dan memadamkan rasa lapar.

Tak ada yang menanggapi ucapan Queenza sebelumnya. Semua terdiam dengan debar jantung bergemuruh, sadar perang besar lagi-lagi tak bisa dihindari.

Queenza sendiri kehabisan kata. Jika boleh jujur, dirinya pun tak tahu apa yang harus dilakukan. Dia merasa goyah, tak yakin keputusannya benar. Namun mereka memang tak bisa hanya diam menonton, benar kan? Atau sebaiknya iya? Mereka diam saja, bertahan di suatu tempat sampai keajaiban datang?

Dengan jantung yang sama berdebarnya seperti para pengikutnya, Queenza berbalik kembali, kali ini menatap kekacauan di kejauhan. Menatap kerajaan terbesar di Immorland yang nyaris rata dengan tanah. Jika kondisi kerajaan Ackerley saja seperti ini, bagaimana dengan kerajaan lain?

Sejenak Queenza memejamkan mata seraya menarik napas panjang. Dan begitu kelopak matanya terangkat, manik hijau menyilaukan memancar diiringi seruan, "SERANGGG!"

Thane menyeringai melihat keberanian Queenza. Dan tentu saja dirinya tak mau kalah. Mendadak asap hitam bak memancar dari tubuhnya diiringi sayap hitam yang terentang. Mata hitamnya berkilat merah saat ia berseru dengan sikap yang lebih tenang, "Habisi makhluk-makhluk itu!!"

Serangan itu bak gulungan ombak yang bergerak hendak menyapu pasir pantai. Letupan energi menyatu di udara. Suara-suara saling menyemangati riuh silih berganti. Mereka juga saling mengingatkan untuk tak menyentuhkan energi mereka pada yggdrasil. Bahkan Queenza memberikan perintah secara berantai agar pengikutnya sebisa mungkin menghindari kaum iblis pohon.

Sementara itu tanpa ada yang menyadari, seseorang berdiri menatap semua kekacauan itu dengan senyum geli di bibirnya. Dia penasaran berapa lama orang-orang itu bisa bertahan sampai akhirnya tewas satu persatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang