Sabtu (19.08), 13 Juni 2020
Update kali ini spesial buat Kak PingkanV yang lagi ultah ♥_♥
HBD ya, Kak Ping. Dan HBD juga buat semua pembaca setia Kingsley & Queenza yang kebetulan juga ultah hari ini ^_^
-------------------------
"Kau pikir aku mau melakukannya?"
Pertanyaan Kenzie seolah bergema di ruangan itu. Seketika semua membeku dengan satu pikiran, apa Kenzie sudah dikendalikan?
Sratttt...
Benang merah Queenza melesat lalu melilit sekujur tubuh Kenzie. Lelaki itu tak melawan atau sekedar menghindar. Hanya meringis saat benang tajam itu mengiris kulitnya.
"Walau kau temanku, Ken. Aku tidak bisa membiarkanmu jika kau sudah dalam pengaruh pengendalian Thane. Kau bisa saja menyakiti Kings."
Kenzie menahan senyum geli. "Apa aku terlihat sedang berada dalam pengendalian Thane sekarang?"
Queenza terdiam, baru sadar mata Kenzie tidak berubah merah seperti mereka yang berada di bawah pengendalian Thane. "Kalau begitu cepat berlutut!"
"Aku tidak mau."
"Ken!" seruan itu berasal dari Tristan.
Dari arah ranjang, Kingsley berdecak. "Abaikan dia. Queen, simpan tenagamu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."
"Tapi, Kings..."
"Di antara semua pengikutku, dia yang paling aman dari pengaruh pengendalian Thane. Karena dia sudah terikat darah denganku."
"Bagaimana bisa?" tanya Queen bingung.
"Saat masih berada dalam sisi gelapku, aku sudah menggigitnya, mengikatnya menjadi bagian dari diriku. Aku bahkan bisa mengendalikannya seperti Thane mengendalikan orang-orang."
"O'ooo... bagian itu kau tidak pernah mengatakannya." Mata Kenzie melebar.
Kali ini giliran Kingsley yang menahan senyum geli. "Jika dibutuhkan, aku tidak akan segan mengendalikanmu."
Seketika raut wajah semua orang yang semula tegang berangsur lega. Queenza segera menarik kembali benang merahnya, meninggalkan Kenzie dengan beberapa luka goresan yang sembuh dalam hitungan detik.
"Yang Mulia," Edrea maju begitu suasana mulai tenang. "izinkan hamba memeriksa kondisi Anda."
Kingsley mengangguk. "Queen, bantu aku berbaring."
Dengan raut sedih, Queenza menoleh ke arah Emily, "Em, bantu Kings berbaring." Lalu dia menjentikkan jari ke arah Emily dan Edrea, memberi izin mereka melewati gelembung pelindungnya.
Kali ini Kingsley tidak membantah dan membiarkan Emily yang membantunya berbaring sementara Edrea merapalkan mantra lalu mengarahkan telapak tangannya ke atas tubuh Kingsley.
"Anda kehilangan banyak sekali energi, Yang Mulia. Suatu keajaiban Anda bisa bertahan sampai sekarang." ada nada takjub sekaligus khawatir dalam suara Edrea.
Kingsley tersenyum. "Aku tidak akan mati dengan mudah. Setidaknya sebelum aku berhasil membawa Thane mati bersamaku."
"Kau tidak akan melakukan itu. Kami semua akan melindungimu," kata Queenza berapi-api.
Kingsley hanya melemparkan senyum lembut namun tak mengatakan apapun lagi.
"Akan tiba saatnya ramalan itu menjadi kenyataan," gumam Edrea begitu dia selesai memeriksa kondisi Kingsley. "Sampai hari itu tiba, kami semua akan berjuang di sisi Anda, Yang Mulia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...