K&Q S.2 - 20

102K 15.4K 1.2K
                                    

Senin (20.57), 18 Maret 2019

Jangan lupa taburan bintangnya buat Kaisar Ganteng 😘😘 ⭐🌟⭐🌟

--------------------

"Aku belum sempat berbelanja. Jadi hanya bisa memasak ini," kata Queenza seraya membawa semangkuk sup sederhana ke meja makan.

Dengan gesit Kenzie menghampiri Queenza lalu mengambil alih mangkuk sup di tangan Queenza. "Biar aku saja yang membawanya," kata Kenzie dengan senyum manis.

"Terima kasih," kata Queenza lalu sikapnya berubah gelisah melihat tatapan kesal Kingsley yang sedang duduk di depan meja makan. "Kau bisa bawakan nasinya kalau mau," tawar Queenza.

"Aku tidak berniat menawarkan diri." kata Kingsley tak acuh seraya menikmati apel lalu perhatiannya beralih pada Kenzie. "Kira-kira kau mau digaji berapa jadi pembantu kami?"

"Kings--"

"Tidak apa-apa, Queen." Kenzie masih tersenyum manis seraya meletakkan mangkuk di tangannya ke meja.

"Aku tidak suka panggilan itu," nada suara Queenza berubah ketus membuat Kenzie menatapnya bingung.

Kingsley terkekeh geli namun tak menanggapi.

"Oh, maaf." Kenzie tampak menyesal sementara dalam hati bertanya-tanya alasannya.

Kingsley tetap duduk tenang dengan sorot mengancam sementara Queenza dan Kenzie terus menata makanan di meja. Setelah makan siang tersaji, Queenza duduk di samping Kingsley dan dengan sikap enggan Kenzie duduk di seberang mereka.

"Ayo dimakan," kata Queenza mempersilakan Kenzie.

"Ya, tentu saja. Masakanmu pasti lezat." Kenzie menatap Queenza dengan sorot memuja.

Queenza tersenyum. "Terima kasih." Lalu ia beralih pada Kingsley dan dengan lembut mengambil apel di tangan lelaki itu. "Makan nasi dulu," kata Queenza lalu menyendokkan nasi ke piring di depan Kingsley. "Mau lauk apa?"

"Tidak ada pilihannya," keluh Kingsley sambil menatap tempe dan telur goreng.

Queenza merengut. "Iya, aku tahu. Salah sendiri tidak pernah memberiku uang belanja."

Kingsley tersenyum geli lalu sepenuhnya menghadap Queenza. Satu tangan bersandar di punggung kursi yang Queenza tempati sementara tangan yang lain sikunya menumpu meja makan dan kepalan tangannya menyangga pipi.

"Sepertinya gadisku marah karena tidak dapat uang belanja. Aku janji setelah ini akan lebih serius mencari nafkah."

Pipi Queenza bersemu merah malu mendapat tatapan intens dari Kingsley. "Palingkan wajahmu. Sekarang waktunya makan."

Queenza meletakkan telapak tangannya di pipi Kingsley dan berniat memalingkannya. Namun Kingsley memegang tangan Queenza seraya menegakkan tubuh lalu mengecup punggung tangan gadis itu. Tak lupa saat melakukannya dia menoleh ke arah Kenzie dan sengaja mengedipkan sebelah mata penuh kemenangan.

"Baiklah, Sayang. Selamat makan," kata Kingsley manis, semakin menambah panas hati Kenzie yang tampak jelas ingin menghancurkan semua benda di atas meja makan. Namun Kenzie menahan diri melakukan hal itu di depan gadis pujaannya.

Selanjutnya ruang makan menjadi hening, hanya terdengar denting sendok beradu dengan piring. Tapi lalu terdengar nada notifikasi dari ponsel Kingsley, membuatnya menghentikan kegiatan makan.

"Apa ada masalah?" tanya Queenza melihat raut wajah Kingsley yang berubah kaku dengan pandangan mengarah pada ponsel.

"Teman lamaku." Kingsley mendongak menatap Queenza, dan perlahan wajah kakunya berubah cerah. Senyumnya terbit sementara matanya berbinar. "Akhirnya aku akan bertemu teman lamaku."

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang