K&Q S.3 - 16

48.9K 7.1K 1.5K
                                    

Kamis (15.13), 14 Mei 2020

Ngintip... ada orang gak ya? Setelah sekian purnama, aku gak akan heran kalau lapak ini berhantu, wkwkwkwk....

--------------------------

Ketegangan masih memenuhi kediaman Queenza pasca tertangkapnya Myria saat sedang mengirim pesan pada Thane. Ditambah lagi gadis itu terus bungkam meski mereka sudah bergantian menanyainya, untuk mencari tahu apa sebenarnya rencana Thane.

Sementara itu, Kingsley merasa semakin gelisah. Ada sesuatu yang salah, pikirnya. Sedari dulu insting Kingsley sangat tajam. Dia sadar jika dirinya berpikir demikian, berarti itu benar.

Setelah mengurung diri cukup lama di kamar Queenza, akhirnya Kingsley keluar lalu menghampiri teman-temannya yang kini berkumpul di ruang tengah sementara Myria dikurung dalam kamar yang lain.

"Kenzie," panggil Kingsley yang langsung mendapat perhatian dari lelaki itu. "kau tampaknya menyukai gadis itu. Benar, kan?"

Ditanya secara blak-blakan, wajah Kenzie memerah. "Tapi aku tidak akan mengkhianati kalian. Toh perasaanku tak berbalas. Kami tidak memiliki hubungan khusus."

"Aku hanya tanya kau suka atau tidak. Kenapa malah curhat?"

Tawa geli tertahan langsung terdengar dari beberapa orang. Hanya Tristan yang tetap memasang raut datar sementara wajah Kenzie makin memerah. Dalam hati dia mengumpati Kingsley yang mempermalukannya.

"Baiklah, iya. Aku suka."

"Kalau begitu kau yang akan mengawasinya dan cari informasi sebanyak-banyaknya dari dia." Kingsley beralih pada Tristan. "Kau bantu aku mengawasi Edrick. Sementara yang lain kembali ke Immorland, termasuk Tavisha."

"Hei!" Edrick langsung berdiri. "Apa-apaan! Bukan hanya memperlakukanku seperti penjahat, kau juga akan memisahkanku dari istriku? Kupikir kita sudah sepakat—"

"Jika memang tidak ada hal buruk yang terjadi, kau akan membantu kami untuk mencari keberadaan Thane. Kita tidak bisa hanya diam menunggu diserang. Dan ini akan jadi perjalanan yang berbahaya. Memangnya kau tidak keberatan istrimu terluka atau bahkan terbunuh?"

Edrick terdiam. Sejenak dia menoleh ke arah Tavisha yang juga balas menatapnya dengan sorot takut. "Sama seperti kalian yang tidak percaya padaku, kami juga belum memercayai kalian. Jadi bagaimana aku bisa membiarkan kalian membawa istriku?"

Tristan mendekati Kingsley lalu bertanya, "Apa kau punya dugaan kira-kira seperti apa rencana Thane?"

"Tidak. Tapi setelah yang dilakukan Myria, aku jadi semakin cemas."

"Apa yang kau rencanakan setelah kami pergi?" Queenza yang bertanya.

Kingsley membalas tatapan Queenza. "Kami akan memaksa Myria membawa kami ke hadapan Thane. Tak peduli bagaimana pun caranya. Dia pasti tahu di mana Thane berada."

Kecemasan melintas di wajah Queenza. Tapi detik berikutnya dia menghela napas. "Aku tidak suka kau pergi menantang bahaya. Tapi aku lebih tidak suka terus berdekatan denganmu dan membuatmu semakin lemah. Jadi aku setuju, aku akan kembali ke Immorland bersama mereka."

"Jujur, Queen. Aku agak terluka dengan kata-katamu. Bahwa kau tidak suka berdekatan denganku."

Mau tidak mau Queenza tersenyum geli. Tapi dia tak menanggapi, memilih menatap Tavisha. "Kami sama sekali tidak berniat menyakitimu. Kami akan melindungimu. Aku tahu kau tidak percaya. Tapi pergi bersama Edrick, kau hanya menyerahkan nyawa."

Dari segi usia, di antara Tavisha, Queenza, dan Emily, jelas Tavisha yang paling tua. Tapi saat ini, di hadapan mereka semua, dia merasa seperti bocah kebingungan. Yang dihadapkan pada keputusan sulit di depan mata.

Kingsley & QueenzaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt