K&Q S.2 - 15b

104K 14K 504
                                    

Kamis (12.37), 07 Maret 2019

----------------------------

Ritual suci kaum harpy berlangsung setenang biasanya. Ritual itu dilakukan di kawah gunung Khain yang dipercaya tempat berkumpulnya roh leluhur kaum harpy. Dengan dipandu para tetua dan dipimpin raja harpy, doa-doa dilantunkan lalu dilanjutkan dengan menikmati persembahan berupa buah-buahan dan hewan ternak yang telah diatur untuk makan bersama. Dipercaya dengan melakukan hal itu akan semakin mengeratkan tali persaudaaan mereka.

Seluruh kaum harpy hadir di tempat ini kecuali balita dan ibunya, wanita hamil, serta pasukan penjaga istana yang seperti biasa selalu dibantu kaum guardian untuk mengamankan jalannya ritual. Namun ribuan orang yang hadir semuanya bisa masuk ke area kawah gunung Khain yang menunjukkan betapa dahsyat letusan gunung itu di masa lalu hingga kawah yang terbentuk sedemikian luasnya.

Kakek Awel sebagai salah satu tetua tidak pernah absen di ritual suci ini. Meski faktanya dia masih menjadi buronan kaum guardian, selalu ada cara baginya untuk menyelinap datang lalu menyelinap pergi tanpa terendus kaum guardian.

Seperti biasa, saat acara makan bersama berlangsung, Kakek Awel berdiri di salah satu batu tinggi lalu mulai menyapa kaumnya yang bisa dibilang jauh lebih muda darinya. Meski Kakek Awel masih tampak seperti manusia awal lima puluh tahunan, namun usianya sudah hampir seribu tahun. Waktu yang tergolong sangat lama untuk usia kaum harpy yang rata-rata hanya mencapai lima ratus tahun.

Tak lupa dalam tiap pidatonya, Kakek Awel selalu menceritakan tentang Yang Mulia Kaisar Kingsley. Kaisar yang selalu dipujanya dan dengan tekad kuat, Kakek Awel akan memastikan tidak ada yang melupakan sosok sang Kaisar meski hanya kaum harpy.

"... kami berperang bersama. Dan seperti yang selalu dia katakan, Ackerley akan menjadi kerajaan besar tempat kerajaan lain berlindung. Itu bukan hanya omong kosong. Dia membuktikannya dengan kekuatannya yang dahulu selalu dianggap mengerikan padahal itu adalah berkah semesta untuk tanah Immorland.

"Yang Mulia Kaisar Kingsley adalah keajaiban. Dia melindungi semua orang. Bahkan rakyat yang dahulu memburunya, meneriakinya monster saat dia mendekat untuk membeli secuil makanan, dengan mudah mendapat pengampunan dan—"

"Aku tidak mengerti sampai kapan Kakek Awel akan terus bercerita tentang orang itu."

Jervis melirik tiga remaja yang duduk bersila di sampingnya. Raut mereka tampak bosan mendengar cerita Kakek Awel.

Jervis tersenyum kecil lalu kembali mendongak ke arah Kakek Awel. Dahulu sikapnya juga sama seperti remaja-remaja itu. Bosan mendengar cerita Kakek Awel. Bahkan tak jarang berpikir bahwa Kakek Awel kurang waras hingga mengkhayal kisah semacam itu. Tapi kini dia telah membuktikannya sendiri. Yang Mulia Kaisar Kingsley benar-benar ada dan kekuatannya memang sangat dahsyat.

"... memang sudah sembilan ratus tahun berlalu sejak dia tertidur lalu menghilang. Tapi aku percaya bahwa dia masih ada, menunggu dibangkitkan kembali. Karena itu aku terus menceritakan hal ini agar jika di antara kalian ada yang beruntung bertemu dengan beliau, kalian tahu harus bersikap hormat."

"Kakek!"

Mendadak seorang pemuda gagah yang usianya baru menginjak dua puluh tahun berdiri. Dia adalah Nash Mostyn, sang putra mahkota.

Semua orang saling pandang dan tampak gelisah. Bahkan sang raja juga terbelalak melihat kelancangan putranya. Sudah seperti aturan tak tertulis, tidak ada yang boleh menyela saat raja atau tetua harpy berbicara di depan umum. Kecuali memang sudah diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau mengatakan sesuatu.

"Maafkan kelancangan anak kurang ajar ini, Kakek," Nash memulai dengan basa-basi sejenak karena menyadari kegelisahan sekelilingnya. "Tapi saya bukan orang yang bisa diam saja mendengar sesuatu yang janggal."

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang