6b

184K 19.7K 885
                                    

Jumat (12.18), 09 November 2018

---------------------------

Queenza masih tidak mengerti apa yang terjadi sebelumnya, saat dirinya membuka pintu rumah dan langsung masuk ke rumah Bibi Marlene. Tadinya Queenza berpikir bahwa dirinya tertular kekuatan aneh Kingsley. Tapi sepertinya tidak. Buktinya ketika tadi keluar dari rumah Bibi Marlene, tidak ada hal aneh yang terjadi.

Mungkinkah Kingsley yang membuat Queenza langsung tiba di rumah Bibi Marlene agar kejadian tadi siang tidak terulang?

Yah, mungkin saja. Namun ingatan itu malah membuat Queenza bergidik ngeri. Ditambah lagi suasana saat ini begitu gelap dan sepi. Jadi tak heran bila perasaan takut semakin menguasai dirinya.

Apa sebaiknya dia kembali ke rumah Bibi Marlene saja? Dia baru meninggalkan rumah itu beberapa meter. Seharusnya Bibi Marlene belum tidur dan kedatangannya kembali tidak mungkin mengganggu. Tapi kalaupun malam ini Queenza menginap di rumah Bibi Marlene, akankah pagi lebih aman baginya? Buktinya makhluk-makhluk mengerikan sebelumnya menyerang Queenza saat siang hari dan di jam sibuk saat seharusnya banyak orang lalu lalang.

Menghela napas, Queenza memantapkan hati. Dia tetap akan pulang malam ini dan melawan perasaan takutnya. Tanpa menghentikan langkah, Queenza memejamkan mata. Menghibur diri dengan membayangkan bahwa dirinya sudah di rumah, mandi air hangat dari shower, lalu tidur nyenyak di balik selimutnya yang hangat. Pasti sangat—

DUKK.

"Owh!" Queenza meringis seraya menggosok keningnya yang terasa sakit karena membentur sesuatu yang terasa keras seperti tembok. Perlahan dia membuka mata lalu terbelalak menatap sekelilingnya.

Ini—di kamar mandi rumahnya? Tapi, bagaimana?

Queenza buru-buru keluar dari ruangan itu untuk memastikan bahwa dirinya benar-benar sudah pulang. Ya, tidak salah lagi. Ini memang rumahnya!

Astaga, bagaimana bisa?!

"Kingsley!" Queenza berteriak seraya berlari menuju kamarnya. Di rumah ini memang tidak ada kamar mandi yang menyatu dalam kamar. Satu-satunya kamar mandi berada di dekat dapur, menjadi satu dengan toilet dan ruang cuci.

"Kingsley!" Queenza kembali berseru seraya membuka pintu. Di dalam kamar, dia mendapati Kingsley tengah berbaring telungkup dengan laptop Queenza di hadapannya. Sekilas Queenza melirik, lelaki itu tampak tengah bermain salah satu game pc Queenza. "Kingsley! Coba tebak apa yang tadi kualami?"

"Kalau aku bisa menebak, aku akan dapat hadiah apa?" tanya Kingsley sambil lalu tanpa mengalihkan perhatian dari layar laptop.

"Huh, kau jadi pintar tawar-menawar. Tidak ada hadiah. Tebak saja."

"Tidak menyenangkan."

Kesal, Queenza langsung menutup layar laptop. Secepat kilat Kingsley mengubah posisi menjadi duduk seraya melotot ke arah Queenza.

"Hei! Aku hampir menang!"

"Memangnya kalau menang, kau akan dapat hadiah apa?" tanya Queenza sinis.

"Aku akan naik ke level selanjutnya."

Grr! "Aku sedang malas berbasa-basi. Cepat tebak saja apa yang tadi kualami."

Kingsley mengalah dan memilih menyandarkan punggung di kepala ranjang. "Kau baru saja bertemu istri Nephilim dan berhasil selamat. Ah, atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan—guardian?"

Kening Queenza berkerut. "Apa itu?"

Kingsley tidak langsung menanggapi. Dia hanya menatap lurus ke arah mata hitam Queenza. Mata yang dulu berwarna hijau cantik, berubah semakin terang ketika sedang marah.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang