8a

182K 17.6K 782
                                    

Rabu (15.50), 28 November 2018

Dan buat pembaca baru yang gak tahu akunku satunya, nih di sini AyaEmily2 

Happy reading!

---------------------

Tristan mendesah kesal saat Emily menyeretnya dari satu toko ke toko yang lain dalam Mall itu. Seolah tak pernah merasa lelah, gadis itu mencoba benda-benda yang menarik perhatiannya, berdiskusi dengan pelayan toko, membiarkan si pelayan mencatat barang pilihannya lalu kembali menjelajah.

"Kenapa membeli barang sebanyak ini? Kau ingin membuka toko di Immorland?" sindir Tristan saat Emily tengah asyik mencoba beberapa sepatu.

Emily hanya membalas sindiran Tristan dengan mengedipkan salah satu mata. Dia sudah terbiasa dengan sikap Tristan. Jadi tidak pernah ambil pusing.

Tristan mendapat libur dari pekerjaannya memantau para makhluk hanya sekali selama seminggu. Kesempatan itu selalu dimanfaatkan Emily untuk menghabiskan waktu bersama Tristan. Tapi biasanya hanya sehari dalam satu bulan Tristan bersedia menemani Emily ke dunia manusia. Saat itulah Emily tidak akan menahan diri untuk membeli barang apapun yang dia inginkan.

Keseluruhan Immorland saat ini sudah nyaris menyerupai dunia manusia. Hanya saja, sistem pemerintahannya masih mempertahankan kekaisaran yang dipimpin kekaisaaran Ackerly dengan kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di bawah kepemimpinannya.

Di sana juga sudah dibangun beberapa pusat perbelanjaan dan banyak tempat hiburan. Tapi beberapa orang masih tetap lebih suka berbelanja di dunia manusia. Tentu saja ini hanya berlaku bagi makhluk-makhluk yang memiliki surat izin—sejenis paspor—dari kaum guardian untuk turun ke dunia manusia.

Tapi, selalu saja ada para pelanggar. Mereka yang tidak berhasil mendapat surat izin namun nekat datang ke dunia manusia, biasanya melalui celah antara dunia manusia dan Immorland yang hanya bisa dilihat kaum tertentu. Kalau sudah seperti itu, hukuman berat pasti akan menanti begitu mereka kembali. Atau jika sedang sial, mereka akan tertangkap basah kaum guardian yang tengah bertugas dan mendapat hukuman di tempat.

Tristan mendengus saat melihat pelayan toko tampak berbinar ketika menjelaskan tas-tas keluaran terbaru pada Emily. Dia sungguh tidak habis pikir hendak digunakan ke mana barang-barang itu. Kadang Tristan berpikir Emily hanya suka menghabiskan uangnya, hanya sekedar untuk mengganggunya.

Bosan memikirkan Emily dan kelakuannya, Tristan mengalihkan perhatian pada orang-orang di sekitar. Dia membiarkan kekuatannya lepas, membaui udara, menikmati pendar-pendar energi yang muncul dari makhluk-makhluk non-manusia di sekitar situ.

Hmm, lezat.

Pemikiran itu mendadak memenuhi benak Tristan. Ada aroma darah yang begitu kuat dan manis. Seolah menggoda inderanya yang paling liar untuk segera melakukan perburuan dan menuntaskan dahaga. Padahal kaum guardian bukanlah penghisap darah. Tapi aroma ini begitu menggoda.

Pandangan Tristan berkelana, mencari asal aroma itu. Lalu tatapannya terpaku pada tiga orang gadis yang baru memasuki area Mall. Terlihat biasa saja seperti manusia pada umumnya. Tapi jelas salah satu diantaranya menguarkan aroma lezat yang mengundang pandang semua mata kaum non-manusia di sekitar situ.

Tristan terus menatap tajam ke arah gadis berseragam SMA yang tengah berjalan diapit dua temannya. Bukan hanya aroma manis dari tubuhnya yang menarik perhatian Tristan. Tapi juga aura samar yang terasa mengikuti gadis itu.

Bukan tanpa alasan Tristan dinobatkan sebagai panglima guardian terkuat saat ini. Penciumannya sangat tajam. Dia bisa tetap mendeteksi keberadaan makhluk lain meski makhluk itu sudah menyembunyikan aura dan aromanya dengan sangat baik. Tapi tidak pernah sesamar ini. Yang artinya siapapun makhluk itu, dia sangat kuat dan berbahaya.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang