Perasaan seungwan

684 102 22
                                    

Ragu-ragu seungwan yang ingin mengetuk kamar hotel chanyeol, gadis itu mengkhawatirkan chanyeol, sebab setiba chanyeol di bali, wajahnya pucat dan sejak kemarin chanyeol tidak keluar kamar.

Ditangan seungwan sudah ada beberapa makanan yang mungkin salah satunya akan di sukai chanyeol. Setelah menarik nafas dalam-dalam, seungwan pun mengetuk pintu kamar chanyeol. Sekali, tidak ada jawaban. Dua kali ketukan, masih hening juga. Seungwan mulai panik. "Yeol. Hai. Kau di dalam? Yeol?" Teriak seungwan sampai akhirnya pintu itu terbuka.

Mata seungwan hampir copot saat ia melihat chanyeol yang hanya melilitkan haduk di pingganya. Rambutnya basah dan wajahnya datar. Seungwan langsung membalikan tubuhnya, pemandangan macam apa ini? Batinnya kesal.

"Ada apa? Aku sedang mandi!" Seru chanyeol yang merasa terganggu dengan suara seungwan.

"Ee.. aku hanya khawatir kalau kau masih sakit! Ini aku bawakan kau makanan. Siapa tau bisa membuat mu lebih baik!" Seungwan memberikan kantung plastik bening itu ke chanyeol meskipun dirinya masih membelakangi chanyeol.

"Aha. Aku tidak apa-apa, di pesawat hampir seharian jadi membuatku pusing! Tapi, thanks untuk makanannya!" Menerima niat baik seungwan, chanyeol tak menyangka kalau gadis dihadapannya ini perhatian padanya.

"Hari ini aku akan mengantar klien-klien ku berkeliling ke kuta, kau mau ikut atau..."

"15 menit lagi aku keluar!" Potong chanyeol cepat, lelaki itu langsung menutup pintunya dan bersiap untuk ikut jalan-jalan bersama seungwan.

*-*

Son seungwan bekerja di perushaan travel kecil di daerah myundong. Sudah hampir dua tahun seungwan menjabat sebagai konsultan perjalanan. Meskipun gajinya tidak terlalu besar, tapi seungwan sangat menyukai pekerjaannya. Sudah beberapa negara atau tempat seungwan kunjungi dan tentu saja dia berlibur sembari bekerja. Meskipun begitu, seungwan sangat menikmatinya, setidaknya impian untuk keliling dunia sedikit demi sedikit sedang ia wujudkan.

Setelah berbicara dengan petugas pemandu perjalanan yang sudah di sewa seungwan, kini gadis itu menjelaskan sedikit tentang perjalanan mereka hari ini. Sampai akhirnya seungwan melihat chanyeol sudah berjalan menghampirinya. Pakaiannya santai dan tak lupa, kacamata hitam yang dipakainya membuat beberapa pandangan mata gadis disana jadi terfokus pada chanyeol, termasuk seungwan.

"Jadi hari ini kita akan kemana dulu?" Tanya chanyeol saat ia sudah berdiri di samping seungwan.

"Wah, nona kau bekerja sekalian berlibur bersama pacarmu ternyata?" Ledek seseorang yang menggunakan jasa travelnya.

Chanyeol dan seungwan jelas langsung mengelak, "bukan, dia bukan pacarku!" Ucap chanyeol dan seungwan berbarengan.

"Tidak apa-apa nona son, kau tidak perlu takut! Aku tidak akan mengadu pada bos mu!" Seru wanita berbaju merah itu. "Ah, wajahnya tidak asing ya?" Lanjutnya sembari menunjuk wajah chanyeol.

Takut dirinya akan dikenali, chanyeol segera merangkul seungwan. "Hahaha, kau benar nyonya, aku belum cukup uang untuk membawanya berlibur berdua, jadi ku gunakan fasilitasnya untuk berlibur bersamanya. Maafkan aku ya sayang, aku akan bekerja lebih keras lagi!" Seru chanyeol sembarangan.

"Hmm.. kasian sekali mereka. Ya sudah kalian pergi saja berdua, biar kami pergi dengan tour guidenya saja!" Mendengar ucapan salah satu kliennya, membuat seungwan merasa tak enak.

"Tidak perlu nyonya, saya akan menemani..."

"Ayo kita pergi. Sudah sana kau menikmati waktu kalian bersama!"

Seungwan dan chanyeol hanya diam. Klien-klien seungwan menaiki mobil van yang sudah di sewanya. Tatapannya kini beralih pada chanyeol, lelaki itu hanya senyum segaris, "maaf!" Ucapnya singkat.

The Royal WeddingWhere stories live. Discover now