I'm so Lucky

759 107 44
                                    

Hari ini yunho bersama chanyeol melakukan rapat bersama beberapa perdana menteri untuk membicarakan masalah negara, chanyeol hanya diam memperhatikan penjelasan yang dilaporkan masing-masing ketuanya. Sejujurnya chanyeol tidak bodoh-bodoh banget soal politik, yunho bahkan meminta chanyeol memberikan pendapatnya dan dengan lugasnya chanyeol menyampaikan pemikirannya hingga membuat yunho bangga.

Sampai selesainya rapat itu, chanyeol masih bersikap tenang hingga ia kini sudah duduk di samping yunho, mobil itu bergegas meninggalkan gedung putih dan kembali menuju istana. Sepanjang perjalanan chanyeol hanya bisa diam, ia memikirkan seungwan, sedang apa ya seungwan sekarang? Pikirnya sembari menatap jalanan kota seoul.

"Kau sudah bertemu yuna?" Tanya yunho pada putranya itu.

"Seminggu lagi juga aku bertemu dengannya!" Jawab chanyeol malas.

"Tuan han, tolong tepikan mobilnya. Saya ingin bicara dengan pangeran chan!" Perintah yunho pada tuan han, segera tuan han menyuruh sopir kerajaan untuk menepikan mobil sedan hitam itu lalu sopir dan tuan han keluar dari mobil, memberikan ruang untuk raja dan juga putranya itu bicara.

Sadar kalau kali ini pembicaraan mereka akan serius, chanyeol pun merubah posisi duduknya. Yang tadinya ia bersandar lemas, kini ia tegakan duduknya sampai menunggu yunho yang lebih dulu bicara. "Ayah tau kau belum menyukai yuna! Ibumu sudah menceritakan semuanya pada ayah!" Seru yunho hingga membuat chanyeol terkejut. "Tapi sejujurnya, ayah berharap kau bisa seperti sehun, menerima perjodohan ini dan mulai belajar menyukai yuna!" Lanjut yunho.

"Tapi masalahnya..."

"Tapi masalahnya kau menyukai wanita lain kan?" Potong yunho dan lagi-lagi sukses membuat chanyeol terkejut. Sebanyak apa ibunya itu cerita pada ayahnya.

"Chan, ayah hanya ingin yang terbaik untukmu. Ayah tidak asal memilih yuna sebagai calon istrimu! Kalau kau mau membuka hatimu, ayah yakin kau akan mulai menyukai yuna!" Bujuk yunho. Chanyeol tak bisa membalas ucapan ayahnya. Ia hanya diam menatap yunho, haruskah ia menyerah pada seungwan?

Yunho menepuk bahu putranya itu, beberapa bulan terakhir ini putranya itu memang lebih mudah di atur. "Kali ini saja kau bisa kan menyenangkan ayah?"

Dengan sangat terpaksa chanyeol pun mengangguk. Dalam kurun waktu seminggu, chanyeol akan resmi menjadi tunangan yuna dan ia memang harus benar-benar melupakan seungwan.

Sepulang dari gedung putih, chanyeol memutuskan untuk mengurung dirinya di kamar. Baru kali ini ia merasa tak berdaya, ia yang biasanya membangkang sontak menjadi lemah. Chanyeol berpikir sejenak, bisakah ia melupakan seungwan? Chanyeol kembali melihat ponselnya, ia masih berharap seungwan menghubunginya dan memintanya kembali, tapi sejak perpisahan mereka seungwan tak pernah lagi menghubungi chanyeol.

Lelaki itu hanya bisa menangis, ia memang tak bisa memperjuangkan seungwan dan mungkin ini pilihan yang terbaik untuk mereka. Toh seungwan juga tidak ingin memperjuangkan chanyeol dan bersabar menunggu lelakinya itu untuk menemukan jalan keluarnya.

Sehun yang hendak masuk ke kamar chanyeol jadi mengurungkan niatnya, ia melihat chanyeol tengah menangis, ini pertama kalinya sehun melihat lelaki itu serapuh ini. Sehun pun menutup kembali pintu kamar chanyeol, membiarkan lelaki itu sendiri disana.

 Sehun pun menutup kembali pintu kamar chanyeol, membiarkan lelaki itu sendiri disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Royal WeddingWhere stories live. Discover now