Don't Leave Me!

834 97 50
                                    

Suara langkah kaki membuat irene yang sedang memperhatikan pengawal istana merapikan barang yang baru saja ia beli, langsung teralihkan dan menatap sehun dengan senyum cantiknya. Gadis itu menyambut suaminya yang baru saja pulang bekerja lalu memberikan pelukan hangatnya. Rasanya, lelah sehun seketika menghilang. Kini pandangannya terfokuskan pada beberapa perlengkapan bayi yang sedang di bawa masuk oleh pengawal istana.

Sehun jelas bingung, kapan istrinya itu belanja perlengkapan bayi? "Kok kamu tidak bilang kalau mau belanja perlengkapan bayi?" Tanya sehun sembari memperhatikan istrinya yang tengah sibuk mengatur barang.

"Kamu kan lagi sibuk di kantor. Jadi aku sama ibu aja yang pergi belanja!" Jawab irene santai.

"Tapi kamu harusnya bilang, supaya aku bisa cuti!" Kini sehun memperhatikan barang-barang yang di dominasi warna kuning hingga membuatnya kembali terlihat bingung, "kok kuning rene ? Kenapa tidak biru?"

"Biar lebih cerah aja sayang. Lagi pula kau yakin banget kalau anak kita ini laki-laki?" Ucap irene santai. Ia benar-benar tidak peduli dengan mimik wajah sehun yang mulai terlihat kesal.

"Terserah kamu deh rene!" Jawab sehun pasrah. Hanya melepaskan jasnya dan meletakannya di sembarang tempat, lelaki itu justru meninggalkan irene sendiri disana.

"Mau kemana?" Teriak irene yang mulai merasa aneh dengan perubahan sikap sehun.

"Ke kamar chanyeol!" Balas sehun yang juga ikut berteriak. Dari pada ia berdebat lagi dengan irene, lebih baik sehun meninggalkan gadis itu yang begitu asik sendiri. Beberapa bulan ini memang mereka sering sekali bertengkar untuk hal-hal yang sepele, mungkin buat orang di luar sana menganggapnya sepele, tapi tidak untuk irene maupun sehun.

Perbedaan-perbedaan yang ada pada mereka mulai terlihat, dan yang paling membuatnya kesal adalah mereka sama sekali tak ada yang mau mengalah, meskipun sehun yang akhirnya lebih sering mengalah lantaran ia tak ingin membuat irene kepikiran dan menjadi sedih. Sekarang ini sehun jadi berpikir, mungkinkah jika nanti anaknya sudah lahir, mereka juga akan memiliki metode mendidik anak yang berbeda, jujur saja sehun jadi takut dan mulai merasa tidak percaya diri lagi. Ketakutannya yang tak bisa menjadi ayah yang baik kembali menghantui pikirannya.

Memasuki kamar chanyeol, sehun langsung merebahkan tubuhnya di ranjang hingga membuat chanyeol yang sedang membaca berita hari ini di tabnya itu bingung. "Kau kenapa ?"

Sehun masih diam tak menjawab pertanyaan chanyeol. Lelaki itu justru memejamkan matanya. "Hei, kenapa? Kau bertengkar dengan irene?" Chanyeol pun menghampiri sehun dan ikut duduk di sisi ranjangnya. Kedua matanya masih memperhatikan sehun.

Akhirnya sehun mau membuka kembali matanya, ia balas tatapan chanyeol lalu ikut duduk di sisi sepupunya itu. "Akhir-akhir ini irene lagi bikin kesel terus!" Cerita sehun. Memang niat sehun datang ke chanyeol ingin bercerita, padahal dulu sehun paling anti cerita dengan chanyeol, sebab kadang lelaki itu tak pernah memberikan solusi. Tapi entah kenapa sekarang menurut sehun, lelaki itu terlihat berbeda, ia sudah jarang membuat onar dan paling penting chanyeol terlihat lebih tenang sekarang.

"Ya wajar lah bro.. irene kan lagi hamil, moodnya juga lagi tidak baik. Kau sendiri bukan yang bilang padaku?"chanyeol terkekeh mendengar curhatan sehun yang tiba-tiba. Ia pikir lelaki ini sedang ada masalah berat. Batin chanyeol tak percaya.

"Tapi aku merasa irene sudah tidak mau lagi mendengarkan aku chan. Apapun saran ku, dia tolak mentah-mentah, apapun keinginan ku, dia sama sekali tidak mau mendengarkannya!" Sehun memijit pangkal hidungnya, padahal ia yang pernah menasehati chanyeol untuk bisa bersabar dengan ibu hamil, tapi kini sehun yang justru jadi tidak sabar menghadapi irene. "Sekarang, irene belanja tanpa sepengetahuan ku. Memilih barang sendiri tanpa mau diskusi denganku. Chan, di dalam perutnya juga anak ku. Bukan anaknya saja!" Cerita sehun yang semakin menggebu-gebu. Sedangkan chanyeol hanya bisa diam mendengarkan keluh kesah adik sepupunya itu. Ternyata menikah itu tidak mudah? Bahkan disaat seharusnya mereka sedang senang-senangnya menunggu buah cinta mereka, kedua pasangan itu justru bertengkar. Pikir chanyeol.

The Royal WeddingWhere stories live. Discover now