Cinta Pertama Sehun

748 98 55
                                    

Memasuki rumah kecil mereka, sehun langsung mendaratkan ciumannya ke bibir istrinya penuh mesra. Irene sampai terkejut bukan main, pasalnya mereka baru saja pulang dari panti asuhan dan belum membersihkan diri. Tak menolak irene pun membalas ciuman mesra dari suaminya itu, melepaskan sejenak pautannya, sehun dan juga irene menghirup oksigen dalam-dalam. "Kau tidak ingin mandi dulu?" Tanya irene di sela-sela nafasnya yang tersengal-sengal.

"Aku sudah tidak bisa menunggu lagi irene!" Jawab sehun santai dan kembali mencium istrinya lembut. Tubuh mungil irene pun di gendong sehun hingga irene melingkarkan kakinya di pinggang sehun. Mereka tidak pernah seperti ini sebelumnya, biasanya mereka butuh persiapan sebelum memulainya. Tapi kini berbeda, sehun seakan tidak bisa menunggu jika ia sudah menginginkannya.

Membawa istrinya itu ke kamar, mereka masih saling membalas ciuman sampai pada sehun merebahkan istrinya di atas ranjang, saling melempar senyum lebih dulu sebelum memulai apa yang sudah menjadi keinginan irene tiga bulan yang lalu. "kau sungguh sudah siap jika tidak memakainya?" Tanya irene sembari melepaskan kancing baju suaminya.

"As your wish, babe!" Senyum tulus itu terlihat di wajah sehun. Ia sungguh-sungguh ingin melakukannya tanpa benda berbahan karet itu. Irene merasa sangat bahagia, ia berharap usahanya dengan sehun akan membuahkan hasil. Bahagianya akan semakin lengkap jika tuhan mengabulkan keinginan mereka, menitipkan makhluk kecil yang akan menjadi bukti cinta mereka.

*-*

Bel apartemen lisa berbunyi, gadis yang kini sudah terlihat lebih baik itu berjalan mendekati pintunya. Seorang lelaki dari balik pintunya menyapa lisa dengan senyum semringah. Tak kalah senang, lisa pun tersenyum lebar kala melihat lee young, sahabatnya di london datang.

"Apa kabar lisa?" Sapanya begitu manis. Young pun langsung memeluk lisa erat, ia rindu teman bermain musiknya dulu.

"Aku baik. Bagaimana kau bisa tau aku ada di sini?" Lisa seperti tak percaya melihat young datang.

"Jennie yang memberitahu ku!" Mempersilahkan masuk lebih dulu, young mengekori lisa sampai ia duduk di sofa ruang tamunya.

"YOUNG...." dari arah dapur, jennie berlari menghampiri lelaki dengan wajah bak boyband itu. Memeluknya erat lalu tersenyum manis."akhirnya kau tiba juga di seoul!"

"Waktu cuti mu sudah habis jennie. Jadi cepat kembali!" Ledek young yang membuat kedua wanita disana tersenyum simpul.

"Ya. Setelah ini kau yang bertugas menjaga dia!" Balas jennie meledek. Lisa hanya menggeleng tak percaya melihat dua sahabatnya itu yang masih saja khawatir padanya, padahal dua bulan yang lalu lisa sudah meminta jennie untuk pulang lantaran gadis itu memiliki schedule konser musiknya, tapi jennie memilih untuk mengambil cuti panjang demi menjaga lisa sampai gadis itu benar-benar pulih dari patah hatinya.

"Aku siap menggantikan mu!" Seru young dan hanya di kasih jempol oleh jennie.

"Kalian ini. Aku sudah baik-baik saja!" Balas lisa cepat, sungguh lisa sangat berterimakasih pada jennie, sahabatnya itu benar-benar membantunya bangkit, perasaannya memang belum sembuh betul tapi lisa mulai bisa menyadarkan dirinya sendiri bahwa hidupnya masih panjang.

"Kalau begitu, kau sudah bisa kembali london dan bermain musik lagi!" Seru young yang kini terlihat serius. Young merupakan seorang pianis berbakat, ia sangat menyayangkan waktu lisa memutuskan berhenti. Young tau kalau lisa sangat mencintai biolanya, itulah kenapa young memilih datang dan sedang berusaha membawa lisa kembali.

Lisa hanya menunduk, ia ingin sekali bermain musik tapi lisa tidak tau bagaimana memulainya kembali, sebab semangatnya sudah mulai hilang.

"Kau masih di terima di london orchestra. Kau tau kan jarang sekali ada pemain musik muda yang berbakat seperti mu!" Lanjut young yang masih mencoba membujuk lisa.

The Royal WeddingWhere stories live. Discover now