I Miss You, Irene !

668 105 25
                                    

Sekantong belanjaan sudah dibawa keluar oleh seungwan dari mini market yang tak jauh dari apartemennya. Udara sehabis hujan sungguh membuat seungwan merasa kedinginan. Dengan cepat gadis itu berlari menuju apartemennya hingga langkahnya terhenti saat ia melihat sosok yang sangat seungwan kenal tengah menunggunya di bawah apartemen seungwan.

Dengan pakaian seadanya, seungwan melihat chanyeol tengah meniup tangannya agar ia merasa hangat. Sejak pertengkaran mereka seminggu yang lalu, seungwan sama sekali belum mencoba untuk menghubungi chanyeol lagi dan menolak beberapa panggilan chanyeol sebelumnya. Sejujurnya seungwan sangat merindukan chanyeol andai saja lelaki itu hanyalah lelaki biasa, mungkin kisah cinta mereka sudah seperti roman picisan yang tidak akan berpisah barang sebentar saja.

Seungwan berjalan mendekati chanyeol yang masih saja tak bisa diam karena tubuhnya mulai merasakan dingin. "Ada apa lagi?" Tanya seungwan sampai membuat lelaki itu terkejut.

Tak seperti seungwan yang masih memasang wajah datar, chanyeol memberikan senyuman tulusnya pada seungwan. Sungguh betapa chanyeol merindukan gadis ini. "Aku hanya ingin melihatmu saja. Aku sengaja menunggu mu disini karena aku tau kau sedang tidak ada dirumah!" Masih berharap seungwan mau memaafkannya, chanyeol terus saja menatap kekasihnya itu lurus.

Bukannya menjawab, seungwan justru melanjutkan langkahnya, melewati tubuh chanyeol yang masih mematung disana. Chanyeol menunduk sedih, ternyata seungwan masih marah padanya. Pikir chanyeol mulai putus asa.

"Masuklah. Kamu mau mati kedinginan disini?" Seru seungwan memanggil chanyeol yang sudah tersenyum kala mendengar ajakan seungwan.

Ia langsung berlari menyamakan langkahnya dengan seungwan hingga mereka berdua tiba di depan pintu apartemen seungwan. Syukurlah seungwan tak sampai mengusirnya, setidaknya chanyeol bisa bernafas lega sekarang. Ia mengambil duduk dan melihat beberapa agenda seungwan di note yang berada di meja. Sepertinya seungwan akan sibuk di bulan depan? Seru chanyeol dalam hati.

Segelas kopi seungwan letakan dimeja, "kau akan kembali ke bali ?" Tanya chanyeol sambil memperhatikan beberapa nama tempat yang telah di tulis seungwan di agendanya.

"Ya. Aku di utus untuk membawa rombongan dari perusahaan IT. Ini klien besar kami jadi aku sungguh antusias!" Cerita seungwan yang mulai merasa nyaman.

Chanyeol hanya mengangguk mengerti, gimana ia bisa lihat seungwan begitu bersemangat menceritakan semua pekerjaan yang membuatnya senang. Chanyeol mengelus kepala seungwan penuh bangga seakan seungwan merupakan kucing peliharaannya. "Kau hebat. Aku harap semuanya akan berjalan lancar untuk mu!" Puji chanyeol kepada seungwan yang hanya bisa terkekeh.

Seungwan kembali menunduk, meskipun ia sedang berusaha biasa saja, tapi jauh di lubuk hatinya ia masih sangat gusar. "Sebenarnya kau ada perlu apa kesini?" Tanya seungwan datar.

Chanyeol menyesap kopinya sedikit. Ia butuh teman bicara sekarang, banyak hal yang sedang terjadi di istana. Chanyeol sungguh membutuhkan seungwan yang selalu ada di sisinya. "Aku merindukan mu seungwan. Apa aku sekarang tidak boleh rindu dengan mu lagi?" Ucap chanyeol tulus.

Seungwan hanya diam. Ia tidak segera menjawab pengakuan chanyeol padanya, andai chanyeol tau yang sebenarnya kalau seungwan juga merindukannya. "Yeol, aku tau hubungan kita sedang tidak baik-baik saja. Aku yang ragu dengan hubungan ini. Aku tidak tau hubungan kita akan berhasil atau tidak. Jadi ku mohon, sebelum kita saling menyakiti satu sama lain, sebaiknya kau selesaikan dulu masalah mu dengan yuna. Dan jika kau sudah menyelesaikan masalahmu, kau boleh meyakinkan aku lagi! Sungguh yeol aku tidak mau patah hati untuk yang kedua kalinya. Kali ini aku hanya ingin menjalankan hubungan dengan nyaman dan tanpa ketakutan!" Seungwan memberikan chanyeol pelukan perpisahan. Ia berharap chanyeol bisa menerima keputusan seungwan, keputusan yang mungkin akan di sesali seungwan karena ia melepaskan laki-laki baik seperti chanyeol. Atau mungkin ini yang terbaik untuk mereka.

The Royal WeddingWhere stories live. Discover now