25. Butterfly Ending

472 152 35
                                    

recomend music : baekhyun - every second

Wherever you are now, I can only say "thank you

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Wherever you are now, I can only say "thank you."


Happy reading



Menyadari aku terluka, emosi Jisung tersulut cepat. Laki-laki itu mengertakan rahangnya dan menatap Taeyong marah.

"Baraninya kau! Akan kutunjukan padamu apa itu kematian!"

Park Jisung datang mengampiri Taeyong dengan tanah yang bergetar hebat seiring langkah kakinya. Klan Iblis dan Klan Vampir terpental karena gunacangan tanah semakin kuat. Langit semakin menggelap dengan suara petir bersahutan.

"Vampir lemah sepertimu akan sangat mudah bagiku menghabisimu."

Jisung mengulurkan tangannya, menarik tubuh Taeyong naik lalu menghempaskannya ke bawah kuat-kuat. Tak ada yang berani mendekat ke arah mereka menyadari ke murkaan Jisung, termasuk Baekhyun sekalipun. Pria itu masih terpaku di tempatnya.

Taeyong bangkit sambil memegangi dadanya yang terluka. Lagi-lagi tangan Jisung terulur ke arahnya, kembali menarik tubuh pria itu dan melemparnya ke pepohonan. Tanah sekitar bergetar saat tubuh Taeyong di lempar untuk kedua kalinya.

"A-Ampun Yang Mulia."

Jisung masih menatap Taeyong tajam. "Permintaan maafmu tak akan cukup untuk menyembuhkannya!"

Park Jisung benar-benar melempar kembali tubuh Taeyong untuk ketiga kalinya. Kali ini lelaki itu melemparkannya ke dasar laut.

"Jisung cukup!"

Aku berteriak ke arahnya.

Lelaki itu langsung menoleh ke bawah dan menatapku dari atas sana. Ia menatap tubuh Taeyong yang telah meregang nyawa sebentar lalu beralih menatapku lagi.

Jisung mendaratkan kebawah, untuk menghampiriku.

"Siapakah tadi? Aku pikir Jisungku tidak sejahat itu."

Lelaki itu tercelos. Menatapku sebentar kemudian menunduk. "Maaf, aku tidak bisa mengendalikan diriku."

Satu tanganku terulur di bahu lelaki itu.

"Terimakasih."

Jisung langsung mengangkat kepalanya dan menatapku bingung. Aku tersenyum, lalu meninggalkan Jisung dan menghampiri lainnya yang juga menatapku bingung. Demi apapun, aku ingin tertawa sekarang.

"Aku pikir aku bakal di marahin abis-abisan." Gumam Jisung yang masih terdengar olehku. Lelaki itu terdiam sebentar sebelum akhirnya mengikutiku untuk menghampiri teman-temannya.

"Kau! Benarinya kau membunuh Raja kami." Klan Vampir tampak tak terima Raja mereka telah mati.

Setelah itu, terdengar suara ledakan di atas langit. Jeno dan Renjun saling berpandangan lalu terbang dan mulai menuju Klan Iblis. Klan itu mulai membuat kekacauan, membakar pohon-pohon dan meledakan tanah sekitar hingga menjadi panas.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu