09. The Legend

495 212 5
                                    


Jangan remehkan semua masalah yang anda hadapi, anda tidak pernah tau betapa rumit penyelesaiannya.



Happy reading



Aku mengendarai mobil sendirian membelah jalanan Kota Seoul yang ramai ini, tujuan utamaku adalah ke Kota Bucheon. Kota awal di mana semua permasalahan terjadi.

Chenle bilang, Baekhyun berasal dari sana, setidaknya aku bisa menemukan apa yang aku cari di sana, pastinya.

Chenle juga bilang Baekhyun orang yang misterius dan sulit ditebak. Baekhyun orang yang sangat percaya mitologi yunani kuno dan ia sedang menggunakan salah satu metode dari mitologi kuno itu sekarang.

Entah dia memang percaya atau hanya alibinya.

Ada satu perpustakaan kuno di tengah Kota Bucheon yang sering di kunjungi Baekhyun, tujuanku mencari sebuah buku yang berjudul Oxy, karena buku itu hanya ada disana.

Hypnosis, ilmu yang di gunakan Baekhyun untuk mempengaruhi para Klan agar mau mengikuti semua keinginannnya. Ilmu itu juga yang ia gunakan untuk mempengaruhi orang lain. Semua orang yang sempat berbicara dengan Baekhyun, kebanyakan dari mereka langsung mengikuti keinginannya.

Setidaknya aku harus paham bagaimana cara kerja ikatan itu. Untuk tau cara untuk melepasnya, dan cara untuk mengendalikannya.

Walaupun aku tak tau banyak apa yang mereka bicarakan, mengenai dunia fiksi itu. Mereka hanya mengatakan aku akan mengetahui sendiri nanti.

"Perpustakaannya itu bukan sih, kaya gak berpenghuni gitu," monologku celingukan di depan perpustakaan tua itu.

"Tapi bener kok alamatnya sini, kalo sampe salah awas aja Le."

Tak menunggu waktu lama, aku memasuki perpustakaan tua itu. Sesaat aku sampai di dalam, aku semakin tak yakin ini tempat yang di katakan Chenle. Pasalnya perpustakaan ini terlihat kotor, berdebu dan tak terawat.

Ada seorang penjaga perpustakaan ini, dia terlihat sudah sangat tua. Dengan penuh keraguan aku melangkahkan kaki mendekati penjaga itu untuk bertanya, dimana letak buku yang kucari.

"Permisi." Dia yang sedang membaca buku menoleh ke arahku.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga itu ramah.

"Saya mau mencari buku Oxy. Apakah buku itu berada di sini?"

Penjaga itu terdiam dan tampak berpikir lama. Kemudian menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Siapa nama anda?"

"E-Erin, Huang Hyerin," jawabku ragu.

"Mari ikuti saya."

Penjaga itu berjalan menuju sebuah pintu tua berwarna merah maroon tepat di sisi sebelah barat perpustakaan.

Saat pintu itu dibuka, di dalamnya ada sebuah rak buku yang berisi buku-buku tua. Buku-buku itu jumlahnya tidak terlalu banyak, letaknya pun renggang-renggang.

Suasana terasa sangat berbeda saat aku mulai melangkahkan kakiku masuk. Aku merasa sedikit merinding karena ruangan ini sangat sunyi dan terlihat seperti ruangan berhantu. Ditambah dengan suara decitan engsel pintu yang semakin mendukung suasana menjadi menegangkan.

Petugas itu tampak mencari buku, kemudian mengambil satu buku. Penjaga itu mulai mengamati buku yang baru saja ia ambil sebelum akhirnya memberikannya padaku.

"Ini buku yang kamu cari, kamu bisa membacanya di sini."

"Baiklah, terimakasih."

Aku keluar dari ruangan itu dan langsung duduk di bangku yang sudah di sediakan. Bisa keringat dingin dan mati ketakutan jika aku kelamaan di ruangan tadi.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now