10. Oxy and Frost

455 187 8
                                    


"Bisakah kau membantu senja untuk menjaga langit yang akan menggelap sesaat setelah ia tinggalkan?"


Happy reading


"Pagi Erin, nih bekal yang lo pesen tadi."

Pagi-pagi sekali, saat aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah aku meminta Minju untuk membawakan bekal untukku sarapan.

Aku tadi berangkat sendiri, tak bersama kakakku. Kalian tau sekarang hubungan kami tidak sedang baik. Aku menghindarinya saat ia mengajakku untuk sarapan bersama. Sebenarnya aku sangat lapar karena semalam aku belum sempat makan, tapi bagaimana lagi, egoku mengalahkan segalanya.

"Makasih."

Minju menatapku heran karena aku makan dengan sangat cepat dan lahap. "Tumben banget lo nggak sarapan, konflik ya?"

"Iya lagi males gue sama Kak Renjun," jawabku malas.

"Kak Renjun ngapain lo?" Terlihat wajah Minju sangat penasaran.

Aku menghela nafas, aku sangat malas membahas ini. "Dia marah gara-gara gue pulang malem dan nggak ngabarin."

Minju melebarkan matanya, "lo pergi kemana malem-malem, nggak biasanya lo gitu."

"Bucheon."

"LO NGAPAIN KESANA SENDIRI?!"

"Bukan urusan lo. Mending nanti lo temenin gue nyari buku di perpus."

Minju yang tadinya heboh menjadi terdiam kebingungan. "Buku apaan?"

"Buku tentang Legenda Oxy dan Frost."

Minju tampak mengerutkan alisnya. "Gue baru denger legenda itu."

"Itu legenda jarang orang tau."

Minju terdiam sebentar dan menatap sembarang arah sembari mengingat sesuatu. "Bukanya buku tentang gitu udah di tarik ya?"

"Ehm, iya juga ya. Tapi ini kan buku tentang legenda, mungkin aja ada."

"Yaudah terserah lo."

"Permisi, buku legenda-legenda dimana ya bu?" Tanyaku pada petugas perpustakaan sekolah.

"Rak lima slot kedua."

Aku dan Minju segera melesat menuju rak yang dimaksudkan tadi. Aku mengetahui disini ada rak kelima, kukira rak nya hanya berjejer sampai empat. Mungkin karena aku jarang memasuki perpustakaan, asal kalian tau daftar peminjaman bukuku hanya ada satu atau dua kali saja.

Alangkah terkejutnya aku dan Minju melihat slot rak yang dimaksud tadi. Slot nya panjangnya buka main, ditambah dengan tingginya hampir sejajar dengan ventilasi udara. Beruntungnya aku mengajak Minju kesini, aku tidak bisa membayangkan jika aku kesini sendirian.

"Rin, lo cari dari kiri ke kanan, gue cari dari kanan ke kiri." Ucap Minju sambil menunjuk arah yang ia maksud tadi. Dan kubalas dengan anggukan.

Aku mulai menyusuri slot itu dari kiri ke kanan dan mulai membuka satu persatu buku. Aku hampir menyerah saat aku sudah menyusuri hampir sebagian dari rak ini dan tak menemukan buku yang kucari. Mungkin benar, buku itu sudah ditarik dari sini.

Namun saat aku ingin memanggil Minju untuk kembali, sebuah buku manarik perhatianku. Buku berukuran kecil di balut dengan sampul hitam pekat tanpa ada satu huruf pun yang tertulis di sampul semakin menarik perhatianku.

Aku mulai membuka halaman pertama buku ini. Buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat sulit dipahami dan menggunakan ejaan lama. Perlu kalian ketahui nilai sejarahku sangat buruk.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now