13. Iridescent

399 171 6
                                    


Apakah kamu yakin masalahmu akan selesai jika kamu terus menghindarinya dan menghilang?



Happy reading


"K-kamu bercanda?"

"Aku pikir kamu tau aku sedang tidak bercanda. Aku serius."

Aku masih terdiam membeku, otakku masih berusaha percaya bahwa Jisung sedang mengungkapkan perasaannya dan memintaku untuk menjadi kekasihnya.

Aku pikir dia tak akan mengatakan hal gila ini.

Lelaki itu menatapku menuntut meminta jawaban, sorot matanya menatap dalam mataku. Dan sebisa mungkin aku menghindari kontak matanya. Sungguh aku gugup sekarang.

Bagaimana jika aku menerimanya? Aku yakin kali ini Jisung tak main-main dengan ucapannya. Lelaki itu mengungkapkan perasaannya setelah aku bukan lagi menyayanginya, melainkan mulai mencintainya.

Apakah semua akan baik-baik saja sesaat setelah aku menjadi kekasihnya. Apakah hubungan kita akan lebih canggung di bandingkan dulu? Ah, aku benar-benar tak bisa mengambil keputusan.

Sepetinya, aku tak akan merusak pertemanan kita karena menjadi sepasang kekasih. Hubungan kekasih bisa saja berakhir dengan putus, berbeda halnya dengan pertemanan. Pertemanan tak akan putus sampai kapanpun.

Walaupun aku memang sedang mencintai seorang Park Jisung.

"Sepertinya, aku nggak bisa jawab itu sekarang."

Jisung menghela napas berat, raut wajahnya terlihat kecewa. "Kamu benar-benar tidak bisa menjawabnya sekarang?"

Aku menggeleng pelan seraya tersenyum. "Aku takut merusak pertemanan kita Jie, tolong kasih aku waktu oke?"

Apakah setelah ini hubungan kita akan menjadi canggung karena aku telah mengetahui Jisung menyukaiku?



—-oOo-—

Senin, hari dimana sepanjang waktunya terasa sangat lama. Entahlah memang hanya sugesti atau nyata aku tak tau. Rasanya aku malas sekali jika harus bertemu hari Senin. Apakah ada yang sama seperti ku?

Bukan apa-apa, rata-rata semua kegiatan dilaksanakan di hari ini. Mulai dari upacara bendera, ekstra dan lain-lain. Karena itu, aku menjadi pulang hingga larut malam.

Apa tidak ada hari lain untuk melaksanakan kegiatan itu?

Jika diperbolehkan untuk menghapus satu hari, aku akan dengan senang hati menghapus hari Senin. Hari suram menurutku.

Karena hari ini juga lah selalu dibagikan skor yang kita dapat setiap minggu. Bukan skor nilai baik atau apapun. Melainkan skor kenakalan yang kita lakukan minggu ini.

Jika kalian melakukan pelanggaran atau apapun yang dianggap kurang pantas, kalian akan mendapatkan skor tersebut. Jika skor kalian sudah terkumpul banyak, siap-siap saja untuk di keluarkan dari sekolah ini.

Kali ini, aku sedang menunggu pembagian skor tersebut. Sendari tadi mulutku berkomat-kamit berdoa agar skorku yang terkumpul tidak banyak.

Aku takut—ah bukan. Aku hanya penasaran apakah kejadian tempo hari lalu akan menjadi salah satu yang mengisi daftar skorku minggu ini. Harusnya itu tidak ada karena aku sudah mendapat hukumannya untuk membersihkan lapangan.

Pak Yesung mulai mengelilingi deretan meja para siswa untuk membagikan kertas berukuran A5 yang terlihat sangat menakutkan.

Kepala sekolah itu menatapku sejenak sebelum menaruh kertas itu di mejaku. Kertas itu diletakkan terbalik olehnya. Setelah itu Pak Yesung masih menungguku membuka kertas itu.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now