07. Apocryphal

567 227 24
                                    


"Kejadian luar bisa yang kamu alami sekarang mungkin sudah diprediksi oleh seseorang dimasa lalu."



Happy reading


Pagi ini, aku berangkat bersama Jisung, dia menjempuku pagi tadi. Aku sedikit terkejut saat Jisung tiba-tiba sudah berada di depan pintu saat aku akan keluar. Semalam dia sama sekali tak mengatakan akan menjemputku pagi ini.

Saat melewati koridor, semua orang tengah membicarakan berita baru. Ah, bukan, berita lama yang baru saja viral. Katanya, Jaemin baru saja memukul seorang wanita. Wanita itu, katanya adalah adik kelas yang tak mau ia putuskan.

Aku mendengarnya dari Yeji, dia bahkan melihat kejadian itu langsung. Kejadian itu terjadi setelah aku kembali dari perpustakaan, untuk mencari buku tentang mesin waktu.

Jaemin memang terkenal suka bergonta-ganti pacar. Dia anak yang nakal, dan suka bertingkah seperti preman. Namun, kuakui dia sangat pintar. Buktinya, dia selalu peringkat pertama dalam rangking paralel.

Aku jadi was-was karena ambisi Minju yang sangat menyukai Jaemin. Kuharap dia berhenti menyukainya setelah mendengar berita ini.

"Erin, nanti pulang sekolah bareng ya. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat," ucap Jisung setelah sampai di depan kelasku.

Aku menatapnya bingung dan sedikit memiringkan kepalaku, "kemana?"

"Kamu akan tau nanti, selamat belajar!" Jisung meninggalkanku yang tengah kebingungan dengan ucapannya. Dia menuju kelasnya, berlari.

Aku mengedikkan bahu, mungkin dia akan mengajakku berjalan-jalan? Astaga aku terlalu percaya diri.

Saat aku akan masuk ke kelas, dua orang yang tengah berjalan bersama mengalihkan perhatianku. Itu Jaemin dan Yeji. Yeji menatapku bingung, mungkin dia tadi melihatku bersama Jisung.

Yeji dan Jaemin, sejak kapan mereka dekat? Bukannya Yeji pacarnya Felix ya.

Aku mengacuhkan mereka berdua, kemudian masuk ke kelas. Kudengar, setelah ini akan ada ulangan besar-besaran. Maksudnya, ulangan antara kelas Quantum 1, 2 dan 3 secara bersama-sama. Muridnya juga diacak, jadi bisa saja nanti tempat dudukku bersama anak Quantum lain.

"Hyerin! Lo udah belajar? Kimia loh," tanya Beomgyu sambil memamerkan catatan yang dibuat sangat kecil berisi rumus-rumus.

Aku mendengus malas, "gue udah cukup pinter buat ulangan kek gini."

"Songong banget anjir," timpal Eunsang.

"Selamat pagi."

Setelah mendengar suara Pak Sehun, ya dia salah satu guru sains. Aku langsung buru-buru menuju tempat dudukku, tadi aku masih berdiri di depan papan tulis.

"Erin gue pengen banget sekelas sama anak Quantum 2, isinya cogan semua," Minju antusias menyambut ulangan karena cogannya.

Memang, rata-rata yang mengisi kelas Quantum 2 adalah cowok yang lumayan tampan. Kak Renjun, Jeno, Jaemin, Haechan dan Xiaojun—murid baru yang baru saja masuk minggu lalu, mereka berasal dari sana. Aku penasaran dengannya, aku belum pernah melihatnya. Katanya dia sangat tampan.

Digadang-gadangkan dia akan menjadi pesaingku, karena nilai-nilainya hampir sama denganku. Aku sama sekali tak mempermasalahkan itu, yang penting aku punya teman baru.

"Silahkan cari nama kalian di daftar nama yang sudah di tempel di pintu masing-masing kelas," titah Pak Sehun tegas, lalu meninggalkan kelas ini.

Semua murid berhamburan keluar, mencari nama mereka masing-masing. Aku santai saja menuju Quantum 2, memang aku nanti disana. Jisung sudah memberitahuku, bahwa kelasku ada di Quantum 2 dan aku duduk bersebelahan dengan Jisung. Dia juga memberikan daftar tempat duduk kepadaku.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now