08. Welcome, My Lord

522 225 19
                                    


"Tak ada pengorbanan yang sia-sia, tinggal dari mana kita melihat sisinya."

- Huang hyerin



Happy reading



Orang itu..

"Ayahku, Park Jinyoung," ucap Jisung pelan menyadari aku yang tengah kebingungan.

Sepertinya aku dan ayahnya tak saling mengenal. Namun, mengapa pria itu tau namaku. Terlebih pria itu manatapku seolah kita mengenal dekat.

"Ayah mendapat cuti libur, maka dari itu ayah ada di sini. Dia benci tinggal di kota, sudah bosan katanya," lanjutnya.

"Hey anak durhaka, bukanya salam malah gibahin orang tua," sahut Park Jinyoung. Pria itu berjalan medekatiku dan Jisung, sambil membawa secangkir kopi ditangan kanannya.

"Dengar saja orang tua," jawab Jisung santai.

"Hy—Erin, Jisung ke halaman belakang aja yuk." Park Jinyoung merangkulku dan Jisung dan menuntun kita menuju halaman belakang.

Saat menuju halaman belakang, ayah nya Jisung, maksudku Park Jinyoung, terus bercerita tentang masa kecil Jisung. Dia menceritakan bagaimana kesepiannya Jisung setelah aku pindah kembali ke China. Lalu bagaimana Jisung menjadi seorang yang penyendiri dan menyukai teknologi. Masih banyak lagi, hingga aku melupakan sebagian.

Jauh dari dugaanku, halaman belakang rumah ini sangat indah. Kupikir hanya ada kebun kecil, namun ternyata lebih dari itu. Halaman ini sangat luas dengan hamparan rumput hijau dan perkebunan yang masih asri. Rasanya aku ingin pindah kesini.

Aku, Jisung dan ayahnya duduk di salah satu gazebo. Park Jinyoung, pria itu orang yang sangat baik dan ramah. Sangat berbeda dengan ayahku yang dingin dan tegas.

Uhm, kenapa aku membandingkan mereka berdua.

"Sebelum menikah dengan Wu Qian, ayahmu dulu pernah menikah dengan bundanya Jisung, Lee Hyerin."

Park Jinyoung memulai topik pembicaraan yang langsung membuatku tertegun sesaat dia mengucapkan namaku. Aku melotot tak percaya, kejutan apa lagi ini. Ayahku pernah menikahi bundanya Jisung, rahasia besar yang belum pernah kuketahui. Nama bundanya Jisung sama dengan namaku hanya saja marganya berbeda.

Aku menatap netra legamnya, seakan memintanya untuk melanjutkan ceritanya.

"Sebelum seperti sekarang, dulu ayahmu orang yang sangat baik dan penyayang. Namun, setelah Baekhyun masuk dalam kehidupan ayahmu semuanya berubah."

Park Jinyoung menghela napas panjang, "Baekhyun menggunakan ilmunya untuk mempengaruhi para Klan untuk memberontak dan tak tunduk dibawah perintahku."

Baekhyun? Ilmu? Klan? Pemberontak?

"Dulu sekali, Putri Phoenix dan Pangeran Alam pernah hampir menikah, namun karena sebuah kesalahan membuat keduanya batal. Hingga Putri Phoenix memutuskan untuk menerima lamaran dari Pangeran Gempa dan akhirnya menikah dengannya."

Aku mengernyit bingung. Aku benar-benar tak paham apa yang di katakan Park Jinyoung. Tadi ia berbicara tentang ayahku dan Lee Hyerin, sekarang ia malah membicarakan kisah fiksi. Oh Tuhan, aku benar-benar bingung.

"Pangeran Alam yang tak terima kemudian menghilang untuk beberapa ratus tahun. Suatu saat ia kembali dengan kekuatan di luar batas. Rupanya ia bertapa untuk menjadi Raja Kegelapan."

Raja Kegelapan? Apakah Baekhyun Raja Kegelapan itu? Pasalnya Jisung pernah memanggil Baekhyun dengan sebutan itu.

"Kehidupan Putri Phoenix dan Pangeran Gempa yang harmonis seketika langsung berantakan. Raja Kegelapan terus menyerang kerajaan mereka. Mengincar putra yang ada dalam kandungan Putri Phoenix."

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now