01. What's in Afternoon?

2K 374 103
                                    

bukankah menghargai penulis adalah hal yang mudah?

"Sebuah pertemuan singkat yang akan membawamu ke dalam sebuah rahasia kelam."



Happy reading


Seoul, 2020

Kriiiing~~

Brakk!

Suara alarm jam menggema ke seluruh penjuru kamarku, sangat kencang, sungguh. Aku yang sepontan terbangun pun langsung melempar benda menyebalkan itu ke tembok, hingga pecah dan hanya menyisakan jarum jamnya saja.

Tidak perlu terkejut, aku hampir melakukan hal ini setiap pagi. Dan setiap pulang sekolah pula aku membeli jam baru.

"ERIN! BANGUN ATAU GUE TINGGAL?!"

Itu suara kakakku, yang entah kapan sudah berdiri di tengah pintu kamarku. Ia berdiri dengan setelan seragam rapi tak lupa dengan dasi yang bergelantung di lehernya. Huang Renjun namanya, umur kami selisih dua tahun, ya tidak terlalu jauh.

"Lima belas menit lagi harus udah di bawah, kalau telat gua tinggal!" Titahnya, menutup pintu kamarku lalu turun kebawah.

Pertama mengenalnya, mungkin kalian akan beranggapan kakakku adalah orang yang pendiam dan tak banyak bicara.

Mungkin kalian harus dekat dengannya untuk mengetahui sifat aslinya, karena lelaki itu hanya menunjukannya pada orang terdekatnya.

"Iyaa, sabar elah!" Jawabku malas, padahal aku tau dia tidak akan mendengarnya, masa bodoh, aku tidak peduli. Setelah aku benar-benar bangun, aku beranjak dari tempat tidur untuk menuju kamar mandi dengan segala umpatan yang terus keluar dari mulutku.

Jika kalian pikir aku gadis lembut dan ramah, mungkin kalian salah. Aku gadis yang sedikit kasar, sadis dan menyebalkan? Ku pikir sedikit.

Tapi sepertinya kalian tidak akan berpikir seperti itu setelah melihat sikapku tadi.

Langkahku terhenti saat bayangan seorang anak laki-laki kembali tersirat dalam pikiranku. Aku tak ingat pasti siapa anak laki-laki itu, namun bayangan anak laki-laki itu selalu muncul di pikiranku akhir-akhir ini.

Tak jelas, hanya samar-samar tapi aku bisa merasakan bahwa itu nyata. Entah aku sedang berhalusinasi atau apapun itu, aku tidak tau pasti.

Aku kehilangan sementara ingatan masa kecilku karena kecelakaan naas itu. Kecelakaan itu benar-benar membuat ingatan masa laluku bersih.





Tak sampai setengah jam, aku sudah keluar dari kamar. Turun ke lantai bawah dengan menyeret tas sekolahku. Mata pelajaran hari ini cukup banyak hingga tas ku terlihat seperti tas camping.

Di meja makan sudah ada Ayah, Bunda, dan Kak Renjun menunggu untuk sarapan bersama. Kebiasaan keluarga kami, salah satu cara menjaga hubungan keluarga agar tidak merenggang. Kalian tau sendiri kebiasaan anak muda jaman sekarang.

"Pagi Ayah, Bunda, Kak Renjun," sapaku sambil mengecup pipi mereka. Kemudian duduk di sebelah Bunda.

"Pagi juga sayang," sambut mereka ramah. Di lanjutkan sarapan dan membagi cerita satu sama lain.


[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang