20. The Darkness

317 149 8
                                    


Sebelum kamu menemukan cahaya, kamu harus melewati kegelapan.


Happy reading


"Tuan."

Kak Yiyang keluar dari lorong ilusi itu kemudian menghampiri Baekhyun yang sedang menunggunya.

Wanita itu memberi hormat dengan menekukkan satu kaki kirinya, dan menundukkan kepalanya di depan Baekhyun.

Kak Yiyang, apakah wanita itu ada pada pihak Baekhyun? Aku benar-benar tak habis pikir bagaimana Kak Yiyang—ah aku tak perlu memanggilnya dengan sopan lagi. Apakah wanita itu selama ini hanya mata-mata Baekhyun? Bodohnya aku, harusnya aku menuruti ucapan kakakku untuk hati-hati dengan wanita satu ini.

Dengan cepat aku menghapus air mata yang menetes di pipiku. Untuk apa menangisinya, ini semua sudah terjadi dan tak akan bisa di kembalikan lagi.

"Bangunlah dan hancurkan mereka." Titah Baekhyun.

Yiyang perlahan berdiri dan berbalik, wanita itu kembali menatap Jisung dan Jeno tajam.

Jeno yang sendari tadi sudah menahan amarahnya, langsung menyerang Baekhyun tanpa aba-aba. "Jeno!" Teriakan Jisung bagai angin lalu bagi Jeno yang terus berulang kali melemparkan bola-bola api ke arah Baekhyun.

Dengan cepat Yiyang langsung menangkisnya dan melempar serangan itu ke arah lain dengan ayunan tangan anginnya.

Tak berhenti sampai disitu, Jeno kembali menyerang mereka dengan merubah bola-bola api tadi menjadi gas yang panas, yang kemudian tersapu oleh angin milik Yiyang ke arah Baekhyun.

Serangan itu sukses membuat Baekhyun terbang untuk menghindarinya, sehingga gas itu mengenai singgasananya dan membuatnya terbakar habis.

"Beraninya kau!" Baekhyun berteriak marah dari atas sana. Kemudian tangannya terulur untuk membuat langit semakin menggelap dan angin semakin berhembus kencang hingga mengaburkan pandangan karena debu yang berterbangan.

Sebuah tali berasap gelap menukik tajam ke arah Jeno, melilitnya hingga lelaki itu benar-benar bisa bergerak dan limbung jatuh.

Melihat itu, Jisung yang tadinya masih terdiam, langsung terbang kearah Baekhyun lalu mengeluarkan sebuah pedang bersinar berwarna putih yang kemudian ia ayunkan untuk memutus tali berasap itu.

Baekhyun yang menyadari tali itu terputus kembali mengarahkan tangannya untuk menarik dedaunan dan merubahnya menjadi sangat runcing lalu mengarahkannya pada Jisung. Baekhyun terus menyerangnya berulang kali hingga Jisung kewalahan untuk menghindarinya.

"Erin?"

Yiyang mendekat ke arahku dengan pusaran angin kecil yang ada di telapak tangannya.

"Lebih baik kamu berikan berlian itu sendiri sebelum anginku ini akan melenyapkanmu."

Aku menggeleng kukuh, melangkahkan kakiku mundur menjauhinya.

Buak!

Wanita itu langsung terpental ke samping saat sebuah logam besar menghantam dirinya dari arah lain. "Panas!"

Jeno dari arah berlawanan menghampiriku, "lo nggak papa?" tanya Jeno penuh khawatir.

"Gue nggak papa. Lebih baik kita paksa Baekhyun buat nyatuin Oxy dan Frost."

Terdengar Jeno membuang napas kasar. "Sekuat apapun kita maksa dia nggak bakal mau," nada bicaranya terdengar pasrah.

"Kalau gitu bunuh aja dia disini."

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now