Zafran Pov
Pagi ini aku melihat Lingga sedang membersihkan beberapa Vespa milik Kakek,memang di keluarga besarku hampir semua nya penyuka atau bisa di bilang pengoleksi motor,jika aku dan Kakek lebih suka motor klasik seperti Vespa,maka berbeda dengan Uncle,Uncle lebih suka motor gede yang bergaya retro.
"Bang Zafran"
"Kenapa Ga?"
"Keliling yuk,pake Vespa"ajak sepupuku
Ada perasaan ingin yang teramat besar,namun di lain sisi ada juga rasa takut yang sedang menggelitiku saat ini.
"Di coba dulu lah,jangan mau kalah sama rasa trauma itu"ucap Lingga
Aku tersenyum mendengar ucapan Lingga,"sudah di panasi?"tanyaku
"Sudah kok"jawabnya
"Keliling komplek dulu bagaimana?pemanasan tarik gas gitu"lanjutnya
Akhirnya hari ini aku mencoba menyentuh Vespa lagi,mencoba menakhlukan rasa traumaku,benar!aku tidak boleh kalah,jika aku kalah,maka selamanya aku akan di repotkan oleh perasaan cemas dan takut.
"Kamu bonceng dulu yaa"kataku
"Oke"
Dan ternyata di luar dugaanku,aku masih bisa menarik gas,sedikit demi sedikit aku enyahkan rasa trauma atas kecelakaan yang aku alami setahun lalu.
Hamoka Pov
"Hamokaaaaaaaa"
Suara teriakan Erren dari arah depan,aku baru saja pulang dinas,hari ini aku pulang cukup sore.
"Erren kenapa fi?"tanyaku
Iffi menggelengkan kepala,lalu kami berdua berjalan ke arah depan untuk memastikan keadaan Erren.
"Ka lihat deh-"
"Zafran!!"
Sungguh aku terkejut,tidak ada pemberitahuan dari dia akan datang ke Jogja,tadi pagi dia hanya berpesan jika hari ini akan cukup sibuk karena ada beberapa kegiatan penting di kantor hand2craft nya.
Aku sedikit berlari untuk masuk ke dalam pelukannya,ah akhirnya aku mencium aroma parfum ini lagi.
"Kenapa gak bilang-"
"Sureprise"potongnya
"Nyebelin"balasku dengan sedikit mencubit pinggangnya
Zafran tertawa pelan,"eh kenalin deh,sepupu aku,anaknya Uncle Javas"ucap Zafran
Aku pun segera menoleh ke sampingnya,ada sosok laki-laki berwajah sangat manis,"hai,aku Hamoka"ucapku memperkenalkan diri
"Hamoka?"tanyanya lirih,terlihat sedikit bingung
"Namanya Hara Mocha,aku memanggilnya Hara,keluarganya memanggil dia Ocha,tapi dia di kenal sebagai Hamoka oleh teman dan sahabatnya"jawab Zafran memberi penjelasan
"Wow,namanya sangat unik,sampai bisa memiliki panggilan sebanyak itu"katanya
Aku tersenyum,"Aku Lingga"lanjutnya menjabat tanganku
Selanjutnya Zafran menyapa Iffi dan Erren,bahkan aku melihat jika dia memeluk satu persatu sahabatku,memang sudah sangat lama mereka tidak saling bertemu.
***
Malam ini keadaan rumahku sangat ramai,selain kehadiran Iffi dan Erren,saat ini ada Zafran dan Lingga juga turut bergabung di Jogja.
"Malam ini aku dan Lingga menginap di sini,mungkin besok kami akan pindah ke hotel"ungkap Zafran saat di meja makan
"Kenapa begitu?"tanyaku
"Kasian Iffi dan Erren"jawab Zafran
"Mereka tidak menempati kamar tamu,hanya barang-barangnya saja yang disana,setiap malam juga kami bertiga tidur dalam satu kamar"terangku
Lalu Zafran melirik Lingga,yang di balas senyuman.
"Bagaimana menurutmu?"tanya Zafran
"Aku terserah abang saja,bagaimana enaknya"jawab Lingga
Aku mengulum senyum,Lingga ternyata lebih kalem,mirip Aruna dan Ayahnya Zafran.
Jika di perhatikan Uncle Javas dan Aunty Camila bukanlah tipe orang yang pendiam dan pemalu,justu sosok seperti itu di miliki oleh Ayah dan Neneknya Zafran.
"Jangan seperti perempuan dong Ga,jawabannya selalu terserah"balas Zafran menggoda sang sepupu
Aku dan yang lainnya tertawa pelan,"kalian tetap di sini saja,rumah ini terlalu luas jika hanya ada kami"ucap Iffi
"Baiklah kita tetap di sini"balas Zafran
Zafran Pov
"Mbak Mar-"
"Dia pulang setiap sore"potong Hara
"Kenapa mendadak sih ke Jogjanya?"lanjut Hara bertanya paku
"Sebenarnya bukan mendadak,sudah kami rencanakan,besok mau ngontrol perkembangan renovasi sekaligus Lingga ingin berlibur di Jogja,tapi memang tidak aku sampaikan ke kamu biar jadi kejutan"jawabku
"Gimana Ga Jogja?"lanjutku
"Sangat baik"jawabnya
"Semoga betah yaa disini"imbuh Hara
"Pasti"balas Lingga
Aku tersenyum ketika mendengarkan Hara dan Lingga berbincang,hanya sesekali aku menimpali,cukup puas dengan melihat kekasihku malam ini secara langsung,tidak melalui video call seperti malam-malam sebelumnya.
"Jajanannya sudah siap"ucap Iffi dan Erren membawa nampan yang berisi pisang goreng dan risol.
"Yang agak gosong jangan di makan yaa?itu bagiannya Erren,dia yang menggosongkan soalnya"ucap Iffi
Kami tertawa,begitu juga dengan Erren,"enak"ucapku saat memakan risol hangat
"Mbak Marni yang buat,kita mah tinggal goreng-goreng aja"kata Erren
"Jujur banget sih kamu"imbuh Iffi
Aku tersenyum,pantas saja setiap kali aku menghubungi Hara cukup sulit,kalau pun kami sedang berbincang via telfon akan selalu ada suara gaduh dari kedua sahabatnya.
#tbc,,,
Yuhuuuu selamat sore,happy readyng guys,alurnya semakin flat gak sih??gak ada konflik serius lagi gitu yaa??bosen gak sih kalian bacanya??
YOU ARE READING
Kopi Sunyi
Romance"Tentang dia,yang tak bersuara namun senyumnya mengundang untuk ke KUA" -Hara Mocha- "Setiap sore,di sudut sunyi,dia yang selalu berusaha memahami arti mereka yang tak bisa bicara,kamudian aku jatuh cinta" -Zafran Kamayel- *visualisasi dariku masih...