#Bab 62

560 135 16
                                    

Zafran Pov

Beberapa minggu ini aku tengah repot kembali pada jadwalku semula,mengurus Sunyi,Hand2craft dan hal lainnya.

Kadang saat asik meracik kopi,aku justru teringat oleh Hara,sudutnya sudah berubah,karena hasil renovasi yang Ayah lakukan saat aku sedang lumpuh,namun pot besar dan beberapa pot kecil yang berisi kaktus masih pada tempat yang sama.

Ponselku bergetar,menandakan ada sebuah pesan yang masuk,aku segera membukanya ketika menemukan nama Hara di sana.

Ponselku bergetar,menandakan ada sebuah pesan yang masuk,aku segera membukanya ketika menemukan nama Hara di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ada konser musik indie,kamu ada waktu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ada konser musik indie,kamu ada waktu?"


-Hara -

Aku tersenyum ketika Hara mengirimku sebuah foto tiket konser musik indie?bagaimana bisa aku menolak?jika dia sudah membeli dua tiket konser?

Aku pun segera melihat kalender,dan memastikan jika aku tidak memiliki jadwal apapun saat konser musik itu tiba.

"Aku akan datang,kita melihat konser bersama"

-zafran-

Tidak butuh waktu lama,Hara segera mengirim balasan atas jawabanku,aku tertawa geli ketika dia mengirim sebuah gif dengan gambar orang yang sedang berciuman.

"Dasar dokter genit,paling bisa kalau mancing"gumamku lirih

Hamoka Pov

Aku teriak bahkan tanpa aku sadar,aku pun berjoget ketika mendapat balasan dari Zafran,dia bisa!iyah dia bisa meluangkan waktu datang ke Jogja untuk nonton konser musik bersama.

"Setiap minggu saja ada konser musik indie,jadi dia bisa bolak-balik Jogja setiap minggunya"kataku bermonolog

Aku sudah tidak sabar menunggu konser ini tiba,setelah hampir 3 minggu aku dan Zafran berpisah,rasanya setiap pagi ada yang hilang saja dari rumahku.

Biasanya aku akan membuatkan teh hangat untuk dia,melihat Zafran memandikan burung atau membantu Mas Ujang membersihkan kandang burung,lalu menyiram tanaman,melihat dia bermain ukulele,bahkan aku bisa sholat subuh berjamaah dengan dia.

"Bu dokter"

Aku segera berbalik dan menemukan Mbak Marni di ambang pintu kamarku.

"Iyah mbak"

"Gusti demam"

"Dia sakit?"

"Sajake ngoten bu dokter"

"Aku segera ke rumah Mbak,Mbak Mar tenang saja yaa?"

"Enggeh bu dokter"

                                      ***

"Sudah makan?"tanyaku saat memeriksa keadaan Gusti yang terbaring di kamarnya,di rumahnya Mbak Marni

"Sudah tadi,tuh masih sisa"jawab Gusti

"Asam lambung kamu naik Gus,jangan minum kopi sama teh dulu,banyakin minum air putih hangat"ungkapku

Lalu aku mengambil tas yang berisi obat-obatan dan alat-alat dokterku.

"Kamu minum obat ini,lalu yang warna hijau ini kamu minum sebelum kamu makan yaa?yang ini kamu minum setiap sore saja,yg lainnya 3 kali dalam satu hari"kataku memberi keterangan pada Gusti

Gusti menganggukkan kepala,lalu dia mencoba beranjak dari tempat tidurnya.

"Mau kemana?"tanyaku

"Ngambil air putih buat minum obat"jawabnya

"Gak usah,biar aku saja yang ambil"kataku

Gusti tersenyum,ia kembali duduk "matursuwun Ka"ucapnya

"Sama-sama"

Aku pun lekas keluar dari kamarnya Gusti,berjalan menuju dapur di rumah sederhana milik Mbak Marni,katanya ini rumah betuah,rumah peninggalan orang tuanya Mbak Marni,makanya Gusti masih tinggal disini bersama kakaknya,saudara satu-satunya.

                                    ***

"Oh ada tamu"kataku ketika kembali dari dapur dan menemukan Daru sudah bersama Gusti di ruang tamu

"Daru baru saja datang Ka"balas Gusti

Aku tersenyum,lalu memberikan air putih pada Gusti,dari kejadian beberapa minggu yang lalu di Tugu Jogja,baru hari ini aku kembali bertemu dengan Daru.

"Mau minum apa Ru?biar saya ambilkan"ucapku

"Ndak usah repot-repot Mbak,Embak kan juga tamu di sini"balas Daru dengan senyum dingin

Aku menatap Gusti,begitu pun sebaliknya,kedua mata kami saling bertemu,mungkin tidak hanya aku saja yang merasa terganggu dengan jawaban Daru,Gusti juga sama sepertiku.

"Hamoka itu dokter Ru,dia baru saja memeriksaku dan memberikan obat"kata Gusti memberi penjelasan

"Tapi kan tetap saja dia tamu di rumah ini"balas Daru

"Dia tetanggaku juga,Mbak Mar kan ker-"

"Sudah Gus"potongku

Aku tidak mau Gusti dan Daru berdebat karena aku,aku bisa mengerti bagaimana perasaan Daru,saat ini dia hanya salah paham,seperti waktu dulu aku,iyah!ketika aku memiliki prasangka jika Ziofa kekasihnya Zafran.

"Aku pulang dulu yaa?nanti obatnya jangan lupa di minum,kalau Mbak Mar sudah selesai,aku akan segera menyuruh Mbak Mar agar cepat pulang"kataku

Aku pun mengambil tas yang berisi peralatanku.

"Ru,aku pulang dulu yaa"pamitku

Daru hanya menganggukan kepala tanpa mau menatapku,aku tersenyum,ternyata Daru bisa secemburu itu padaku.

#tbc,,,
Selamat malam,semoga terhibur dan suka dengan part ini,terimakasih banyak yang sampai detik ini masih mendukung karyaku.




Kopi SunyiWhere stories live. Discover now