Hamoka Pov
Deg!!
Mataku terbelalak ketika melihat nama ibunya Ben menelfonku,aku mencoba mengingat kembali,apakah aku memiliki janji pada beliau,dan sepertinya tidak ada.
"Siapa Ra?"tanya Zafran
Aku tersenyum simpul,lalu segera menggeser tombol berwarna hijau di layar ponselku.
"Hallo Assalamualaikum"sapaku dengan mendekatkan ponsel pada telinga
Hingga beberapa menit kemudian percakapanku dengan beliau selesai,Ibunya Ben hanya memberi kabar jika besok akan ada syukuran untuk 1.000 hari Ben meninggal,maka aku pun tidak bisa menolak,aku akan memastikan selalu datang di acara syukurannya Ben.
"Kenapa?"tanya Zafran dengan ekspresi sedikit bingung,aku menggelengkan kepalaku pelan,ada keinginan untuk bercerita tentang Ben pada Zafran,tapi saat ini aku justru merasa bingung juga bimbang.
"Tadi ibunya Ben yang menelfon"jawabku
"Ben?siapa?"tanya Zafran
Aku beranjak dari kursi,lalu kembali ke depan pintu kaca.
"Dia ehmmm di-"
"Pacar kamu?"potong Zafran bertanya
Aku mengangguk pelan karena sedikit ragu,Zafran terlihat kaget,ada guratan kecewa disana.
"Tapi dia sudah meninggal tiga tahun yang lalu"ungkapku
"D-da-dan besok acara syukuran seribu harinya"lanjutku
"Maaf Ra,aku tidak tahu"ucap Zafran
"Tidak apa-apa kok Zaf"balasku
Zafran sangat terlihat bersalah,"Zaf"panggil Teuku
Aku dan Zafran segera tertuju pada sumber suara "Aku keluar sebentar yaa?cuma sejam,kalian disini dulu bisa kan?"tanya Teuku
"Mau kemana?"tanya Zafran
"Ke Bank,anak-anak ada di kamar kok,mereka lagi pada baca buku"jawab Teuku
Zafran menatapku,seolah meminta keputusan dariku,aku pun segera menganggukan kepala.
"Okey,pakai motor aku aja,sekalian isi bensin Ku"ucap Zafran
"Siap bos"jawab Teuku
Sepergian Teuku,Zafran menatapku lagi,"gerimisnya sudah reda,barangkali kamu mau duduk di taman"ucapnya
"Oh iya"balasku
Entah kenapa suasan menjadi canggung,aku sendiri merasa serba salah harus berbuat apa?
"Aku ke kamar anak-anak dulu,ngecek sebentar"ucapnya
"Iyah Zaf"balasku
Zafran Pov
YOU ARE READING
Kopi Sunyi
Romance"Tentang dia,yang tak bersuara namun senyumnya mengundang untuk ke KUA" -Hara Mocha- "Setiap sore,di sudut sunyi,dia yang selalu berusaha memahami arti mereka yang tak bisa bicara,kamudian aku jatuh cinta" -Zafran Kamayel- *visualisasi dariku masih...