#Bab 20

586 126 22
                                    

Hamoka Pov

Deg!!

Mataku terbelalak ketika melihat nama ibunya Ben menelfonku,aku mencoba mengingat kembali,apakah aku memiliki janji pada beliau,dan sepertinya tidak ada.

"Siapa Ra?"tanya Zafran

Aku tersenyum simpul,lalu segera menggeser tombol berwarna hijau di layar ponselku.

"Hallo Assalamualaikum"sapaku dengan mendekatkan ponsel pada telinga

Hingga beberapa menit kemudian percakapanku dengan beliau selesai,Ibunya Ben hanya memberi kabar jika besok akan ada syukuran untuk 1.000 hari Ben meninggal,maka aku pun tidak bisa menolak,aku akan memastikan selalu datang di acara syukurannya Ben.

"Kenapa?"tanya Zafran dengan ekspresi sedikit bingung,aku menggelengkan kepalaku pelan,ada keinginan untuk bercerita tentang Ben pada Zafran,tapi saat ini aku justru merasa bingung juga bimbang.

"Tadi ibunya Ben yang menelfon"jawabku

"Ben?siapa?"tanya Zafran

Aku beranjak dari kursi,lalu kembali ke depan pintu kaca.

Aku beranjak dari kursi,lalu kembali ke depan pintu kaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia ehmmm di-"

"Pacar kamu?"potong Zafran bertanya

Aku mengangguk pelan karena sedikit ragu,Zafran terlihat kaget,ada guratan kecewa disana.

"Tapi dia sudah meninggal tiga tahun yang lalu"ungkapku

"D-da-dan besok acara syukuran seribu harinya"lanjutku

"Maaf Ra,aku tidak tahu"ucap Zafran

"Tidak apa-apa kok Zaf"balasku

Zafran sangat terlihat bersalah,"Zaf"panggil Teuku

Aku dan Zafran segera tertuju pada sumber suara "Aku keluar sebentar yaa?cuma sejam,kalian disini dulu bisa kan?"tanya Teuku

"Mau kemana?"tanya Zafran

"Ke Bank,anak-anak ada di kamar kok,mereka lagi pada baca buku"jawab Teuku

Zafran menatapku,seolah meminta keputusan dariku,aku pun segera menganggukan kepala.

"Okey,pakai motor aku aja,sekalian isi bensin Ku"ucap Zafran

"Siap bos"jawab Teuku

Sepergian Teuku,Zafran menatapku lagi,"gerimisnya sudah reda,barangkali kamu mau duduk di taman"ucapnya

"Oh iya"balasku

Entah kenapa suasan menjadi canggung,aku sendiri merasa serba salah harus berbuat apa?

"Aku ke kamar anak-anak dulu,ngecek sebentar"ucapnya

"Iyah Zaf"balasku

Zafran Pov

Kopi SunyiWhere stories live. Discover now