#Bab 39

576 132 24
                                    

Hamoka Pov

"Sunday naight after a rainy day
I delete all your picture
I walked away from you

Nights are the hardest
But I'll be okay
If we are meant to be
Yeah we'll find our way
But now let  it be

Cause you know what they say
If you love somebody
Gotta set them free

I love you but I'm letting go
I love you but I'm letting go
I love you and I'm letting go
I love you and I'm letting go

Little did I know love is aesy
But why was it so hard?
It was like never enough
I gave you all still you want more-"

"Kenapa gak di lanjutin?"tanyaku ketika melihat Zafran berhenti menyanyi sembari bermain gitar,aku baru tahu jika dia bisa memainkan alat musik.

"Ra"

"Lagunya bagus"ungkapku

"I love you but I'm letting go"balas Zafran

"Hah"

"Judul lagunya I love you but I'm letting go,nama penyanyinya Pamungkas"lanjut Zafran

"Penyanyi indie?"tanyaku

Zafran mengangukkan kepala,"lagunya bercerita jika cinta itu tentang berjuang,ikhlas lalu berakhir dengan melepaskan"jawab Zafran

Aku terdiam sesaat,mengingat lagi lirik yang sempat aku dengar tadi saat Zafran menyanyikan lagu tersebut.

"Siapapun yang mendengarkan lagu-lagunya Pamungkas,orang yang jatuh cinta pun akan merasakan patah hati seketika itu"ungkap Zafran lagi

"Lalu kamu?"tanyaku

"Aku?"tanya Zafran

"Iyah kamu"balasku

"Menurutmu bagaimana?aku lebih menyedihkan dari orang yang patah hati Ra"jawab Zafran

"Aku mencintaimu,sangat!tapi aku sudah membuatmu kecewa sangat besar dan terlalu dalam"lanjutnya

"Kenapa kamu bisa sebodoh itu Zaf?Zafran yang aku kenal dulu tidak seperti itu"ungkapku

Zafran menundukan kepala,dia tak menatapku lagi,aku bisa melihat jika Zafran menghabiskan waktunya dengan buku dan gitar.

"Kamu tahu betapa kalutnya aku selama di Jogja?"tanyaku

Zafran masih saja diam,hening menemani kami saat ini,ini kali pertama untukku datang ke rumahnya Zafran,banyak sekali tumbuhan dan bunga di pot yang sudah tertata rapi,nyaman juga tenang.

"Saat semua orang tersenyum di tengah-tengah konser,hanya aku yang menangis,aku menangisi kebodohanku sendiri yang masih saja mengingatmu"ungkapku dengan dada terasa sesak

"Aku sudah melihat beberapa konser penyanyi indie kesukaanmu,hingga akhirnya aku juga ikut suka"lanjutku lagi

"Apa kamu jatuh cinta dengan Jogja?"tanya Zafran

"Jogja?"gumamku

"Iyah"

"Aku jatuh cinta dengan Jogja beserta isinya Zaf,disana sangat hangat,semua orang bersikap ramah,Jogja memelukku ketika aku sedang patah hati karena kamu"ungkapku

"Apa ada seseorang yang-"

"Gusti"potongku

Zafran nampak terkejut seperkian detik,lalu dia kembali menundukan pandangannya.

"Dia kekasihmu?"tanya Zafran

Sekarang aku justru yang di buat terkejut olehnya,pemikiran darimana?kenapa bisa memberi pertanyaan bodoh seperti itu?

"Aku dan Gusti cukup dekat,dia yang membawaku ke setiap sudut Jogja dengan motor tuanya"jawabku

"Seperti aku dulu membawamu keliling Jakarta?"tanya Zafran

"Iyah"jawabku cepat

"Dia juga seorang Barista sepertimu,di lengan kirinya ada sedikit tato,rambutnya sedikit panjang,kulitnya manis khas orang jawa,dia-"

"Cukup Ra"potong Zafran

"Kedatanganmu-"

"Aku bersama Mama,Mama ingin melihat keadaanmu"potongku

Padahal aku masih ingin menceritakan sosok Gusti pada Zafran,tapi sepertinya dia tidak tertarik dengan ceritaku.

Zafran meletakkan gitarnya diatas meja,lalu dia mendorong kursi roda dengan kedua tangannya sendiri,dia tidak meminta bantuanku,dasar angkuh!!

Zafran Pov

Rasanya aku ingin marah,aku ingin mendengar cerita Hara dengan Jogja,tapi dia justru bercerita tentang dirinya bersama orang Jogja.

Aku mendorong kursi rodaku menuju ruang tamu,ternyata Ibu sudah bersama Mamanya Hara di ruang tengah.

"Bang,Hara mana?"tanya Ibu

"Dia-"

"Kenapa kamu tidak bantu Zafran sih Ra?"potong Tante Salma,mamanya Hara.

"Dia tidak meminta bantuanku Ma"jawab Hara

Lalu Tante Salma mendekatiku,aku segera menyalaminya,"Hai anak tampan"ucapnya

Aku tersenyum,beliau masih sama seperti dulu,tidak ada banyak perubahannya.

"Tante kenapa masih cantik?"tanyaku

Ibu dan Tante Salma tertawa,tapi tidak dengan Hara,dia hanya diam menatapku,entahlah kenapa keadaannya jadi seperti ini?kenapa aku dan dia seperti bocah TK yang sedang tidak bersahabat?

Aku mendengarkan dua wanita dewasa sedang berbagi cerita,ketika mereka tertawa maka aku pun ikut tertawa,padahal hanya sedikit yang bisa aku pahami dari obrolan mereka,Ibu dan Tante Salma.

Sedangkan Hara?dia sama sepertiku,dia tidak banyak mengeluarkan suara,namun sering kali kedua mata kami bertemu lalu saling memandang dengan perasaan yang sulit di jabarkan.

#tbc,,,
Happy reading,maaf dua part hari ini cukup pendek.
Jika suka nikmatilah,jika tidak suka jangan protes!
Terimakasih untuk yang mendukung di setiap karyaku.

Kopi SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang