#Bab 10

725 150 27
                                    

Hamoka Pov

Aku tidak berhenti tersenyum kala melihat cappucino di atas mejaku,Zafran benar-benar mengirimkan kopi untukku.

"Memangnya aku genit?"tanyaku lirih saat meminum sedikit dari rasa manis dan pahit Cappucino

"Hamoka"

"Iffi"

"Makan yuk ke bawah"ajaknya

"Bo-"

"Eh sebentar!!"potongnya

Lalu dia duduk di depan mejaku,"kenapa?"tanyaku

"Sejak kapan siang-siang begini kamu minum kopi?"ucap iffi bertanya penuh selidik

"Ah ini-"

"Jangan bilang ini dari Zafran?"potong iffi menebak

Aku tersenyum,lalu menganggukan kepala,"woo!!!serius???"tanya iffi meminta kepastian

"Iyah fi"jawabku

"Gerak cepat juga yaa?"

"Siapa?"

"Zafran lah,siapa lagi?"

"Maksudnya?"

"Dia bisa cepet gitu deketin kamu nya"kata iffi

"Apa sih kamu,dia sudah punya pacar fi"balasku

"Hei itu hanya dugaan kamu,kamu belum tahu pasti kan?"tanya iffi

"Kemarin wanita itu datang menjenguk dia"jawabku

"Kamu lihat mereka mesra-mesraan hah?kamu lihat Zafran manggil wanita itu sayang?baby?honey?atau apalah itu,enggak kan?"tanya iffi

Aku menganggukan kepala,"makanya jangan berfikir terlalu jauh,itu hanya dugaanmu saja"balas iffi

Terkadang orang menyuruh kita untuk selalu senang,bahagia,dan bersyukur,tapi bukankah kecewa adalah salah satu fase yang harus manusia lewati?

"Ayo ke bawah"ajakku

"Emmmsss enak"ucap iffi setelah menyicipi cappucinoku

Zafran Pov

"Obatnya harus tetap di minum yaa untuk pemulihan lukanya"ucap Hara sembari mengganti perbanku

"Iyah"

"Kalau aku sudah di rumah,siapa yang akan mengganti perbanku?"lanjutku bertanya

Hara tertawa pelan,"Ibu kan bisa"jawabnya

"Kamu meremehkan Ibu hah?"imbuh Ibu

Aku tertawa,begitu juga dengan Hara,"selesai"gumamnya

"Ini hal yang mudah Zaf,kamu juga bisa mengganti perban sendiri sebenarnya"ucap Hara

Aku tersenyum,padahal maksudku memberi umpan agar Hara menawarkan untuk datang ke rumah lalu membantuku mengganti perban.

"Tidak ada lagi cek up gitu?"tanyaku

"Tidak perlu,keadaanmu sudah baik"jawabnya

"Zafran,Zafran"gumam Ibuku dengan tersenyum

Cinta tidak hanya butuh skill saja,tapi cinta juga butuh di pelihara,bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkan,cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.

Mencintai seseorang tidak hanya sekedar menyatakan perasaan kemudian resmi berpacaran lalu menikah,aku tahu prosesnya tidak semudah itu,seiring waktu,perasaan sayang seseorang bisa hilang,begitu pula sebaliknya,maka aku masih butuh kerja keras lagi untuk mendapatkan hatinya,Hara Mocha.

Ibaratnya cinta seperti mesin espresso,agar selalu menghasilkan minuman yang enak,tiap komponennya harus rajin di bersihkan,jika ada yang rusak harus di benahi,sama seperti hubungan asmara,harus sering menunjukan perhatian,jika ada masalah?yaa harus segera di bicarakan.

"Aku cek pasien yang lain dulu yaa?"katanya

"Ra"

"Iyah"

"Di acara amal minggu ini kamu benar akan datang kan?"tanyaku

"Akan aku usahakan,semoga saja aku masih bisa turut berkontribusi di acara itu"jawabnya

"Aku jemput bagaimana?"tanyaku menawarkan diri

Hara tertawa dan di susul oleh Ibu,"kenapa kalian tertawa?"lanjutku bertanya

"Aku bisa datang sendiri,kamu kan ketua panitia di acara itu?"jawabnya

"Yaa tapi kan aku masih bisa pergi sebentar untuk menjemput kamu"balasku

"Aku pasti akan datang Zaf"ucap Hara dengan lekat menatapku

"Pakai motor lebih fleksibel Ra,kamu tidak akan kejebak macet"kataku

"Aku akan datang,okey?"balasnya

"Ibu,saya pamit dulu yaa?mau ke kamar pasien lain"lanjutnya berpamitan pada Ibu

"Iyah dokter cantik"balas Ibu

"Ibu bisa aja,Ibu lebih cantik"kata Hara dengan pipi bersemu merah

                                    ***

"Bu"

"Hmm"

"Ibu suka Hara?"tanyaku

"Suka"

"Menurut Ibu,Hara orang yang seperti apa?"tanyaku lagi

Ibu tersenyum,lalu mendekatiku,beliau duduk di sampingku,"Emmmmsss Ibu lebih suka Hara daripada pinkan"jawab Ibu

"Kenapa begitu?"tanyaku

"Hara lebih elegant daripada Pinkan,Hara dan kamu itu sama,sama-sama berjiwa sosial,sedangkan Pinkan?dia tidak bisa mendukung kegiatanmu"jawab Ibu

Benar apa yang Ibu katakan,penyebab aku putus dengan Pinkan juga karena dia selalu memprotes jadwalku,dia selalu menuntutku untuk selalu di dekatnya sebagai model,orang tua nya memintaku untuk gabung ke perusahaan keluarga mereka,dan aku merasa tidak nyaman,meskipun aku mencintai dia.

"Ibu merestui aku jika mendekati Hara?"tanyaku

"Iyah sayang,Ibu merestui kalian berdua"jawab Ibu

Aku segera memeluk wanita yang melahirkan aku dengan susah payah,kata Ayah,Ibu mengandungku dalam keadaan koma,hingga aku lahir pun Ibu dalam keadaan koma,kasus yang sedikit langka,begitu besar campur tangan Tuhan saat itu.

"Aku sayang sekali sama Ibu"bisiku

"Ibu juga sayang kamu Zafran Kamayel,anaknya Ibu yang paling tampan"balas Ibu

Aku dan Ibu tertawa bersama,lalu Ibu kembali melanjutkan bebenah pakaian dan beberapa barangku yang ada di rumah sakit,sebentar lagi aku akan pulang,bahkan jarum infus di tanganku sudah terlepas.

#tbc,,,
Selamat malam,happy reading dan selamat beristirahat.

Kopi SunyiWhere stories live. Discover now